"Surat ini ditulis di kertas biasa berwarna krem tanpa stempel. Kertasnya dipotong menjadi dua dengan gunting tajam. Dilipat menjadi tiga lipatan, dilem dengan semacam lilin ungu, lalu ditekan dengan tergesa-gesa menggunakan benda datar berbentuk oval. Surat ini dialamatkan kepada Bpk. Garcia, Wisteria Lodge. Bunyinya…
Warna-warna kita sendiri, hijau dan putih. Hijau artinya buka, putih artinya tutup. Tangga utama koridor pertama, ketujuh sebelah kanan kain hijau. Aku mohon, cepat. - D.”
Inspektur Baynes mengangkat wajahnya dan berkata lagi,
Baca Juga : Lampu Keren Ini Bisa Kita Buat Sendiri, Yuk, Buat Lava Lamp!
“Penulisnya seorang wanita. Surat itu ditulis dengan pulpen yang berujung tajam. Tapi alamatnya ditulis dengan pulpen lain atau oleh orang lain. Lihatlah, tulisannya lebih tebal dan besar-besar…"
"Surat yang luar biasa," kata Holmes sambil melirik kertas surat itu. "Selamat untuk Anda, Inspektur Baynes. Pemeriksaan Anda sangat teliti. , karena hasil pemeriksaan Anda yang begitu terperinci. Tapi, mungkin ada yang bisa saya tambahkan. Dilihat dari bentuknya, benda yang menekan surat itu, jelas kancing baju, kan? Gunting yang dipakai adalah gunting bengkok yang biasa dipakai untuk menggunting kuku. Coba lihat saja, ada sedikit lekukan pada bekas guntingannya."
Detektif desa itu tertawa tergelak.
Baca Juga : Bukan Dikucek, Ini Cara Aman Mengeluarkan Bulu Mata yang Masuk ke Mata
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR