Bobo.id - Pernahkah kamu mendengar tentang spesies invasif? Apa itu ya?
Spesies ini adalah spesies yang mendatangi ekosistem yang baru, teman-teman.
Sebelumnya, teman-teman sudah tahu belum kelompok lain spesies? Ada spesies asli, endemik, dan introduksi.
Kemudian, kali ini kita akan mencari tahu tiga kelompok spesies lainnya, yaitu spesies invasif, kosmpolitan, dan cryptogenic.
Para peneliti membuat pengelompokan ini untuk mengetahui peran dari suatu spesies di dalam ekosistem tempat tinggalnya. Yuk, kita cari tahu!
Baca Juga : Inilah 5 Jenis Ikan Koi yang Sangat Populer, Kamu Suka yang Mana?
Spesies Invasif
Seperti spesies introduksi, spesies invasif juga datang ke suatu ekosistem yang baru.
Namun bedanya, spesies invasif ini berbahaya bagi spesies lain atau ekosistem tempat tinggalnya yang baru.
Karena pengaruhnya ini, spesies invasif juga dikenal dengan nama spesies alien.
Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), ada dua kriteria yang termasuk ke dalam spesies invasif ini.
Yaitu spesies yang bukan merupakan spesies asli dari sebuah ekosistem dan spesies introduksi yang menyebabkan ancaman bagi manusia.
Spesies invasif juga bisa mengurangi keanekaragaman hayati di ekosistemnya yang baru atau membuat spesies asli menjadi terancam.
Spesies invasif ini kebanyakan dibawa oleh manusia dari benua satu ke benua lainnya. Namun ada juga spesies invasif yang berasal dari satu negara, atau bermigrasi dengan sendirinya.
Contoh hewan invasif adalah ikan gurami dan ikan mas yang dianggap membahayakan spesies ikan asli di Amerika, seperti ikan salmon.
Baca Juga : Wah, Gurami Bisa Bertahan Saat Ribuan Ikan di Australia Mati, Apa Sebabnya?
Spesies Kosmopolitan
Kalau spesies kosmopolitan ini adalah kebalikan dari spesies endemik.
Ayo, ada yang masih ingat ciri spesies endemik, tidak? Spesies endemik hanya bisa ditemukan di wilayah tertentu.
Sedangkan spesies kosmopolitan ini bisa ditemukan secara luas hampir di seluruh dunia. Mereka bisa ditemukan dalam kriteria habitat tertentu di seluruh dunia, atau menyebar luas dengan sendirinya.
Ini artinya spesies kosmopolitan memiliki persebaran yang luas, namun belum tentu bisa ditemukan di setiap tempat di dunia.
Ada banyak sekali contoh spesies kosmopolitan, misalnya paus orca, tikus, kucing domestik, dan tentu saja manusia.
Baca Juga : Banyak Kucing di Alam Liar, Kucing Rumahan Asalnya dari Mana, ya?
Spesies Cryptogenic
Yang terakhir, ada spesies cryptogenic, teman-teman.
Spesies cryptogenic adalah spesies yang asalnya tidak diketahui atau sulit untuk dijelaskan.
Spesies ini sulit untuk dikelompokkan. Ini karena spesies tersebut tidak diketahui habitat asalnya atau sudah dibawa berpindah ke habitat lain sejak zaman dahulu.
Sehingga spesies cryptigenic ini bisa merupakan spesies introduksi atau spesies asli. Ia sudah tinggal di habitatna sangat lama sehingga sulit ditelurusi asal-usulnya.
Conoh dari spesies bintang laut Pasifik Utara yang ditemukan di Alaska dan Kanada, namun merupakan hewan asli Tiongkok, Korea, Jepang, dan Rusia.
Peneliti tidak mengetahui kapan ia mulai menyebar ke habitatnya sekarang.
Baca Juga : Apa Perbedaan Spesies Endemik dan Spesies Asli? Ayo, Kenali Jenisnya!
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Mother Nature Network |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR