Bobo.id - Keberadaan serangga kadang-kadang bisa mengganggu dan kita akan berusaha menyingkirkannya dengan berbagai cara.
Misalnya menyemprotkan obat nyamuk atau semprotan khusus serangga agar serangga-serangga tadi pergi.
Namun, sebuah studi ilmiah terbaru menunjukkan kalau populasi serangga global di seluruh dunia saat ini menurun, lo, teman-teman.
Hasil ini diperoleh dari 73 studi yang dilakukan selama 13 tahun terakhir dan menunjukkan populasi 40 persen serangga terancam punah dalam beberapa tahun mendatang.
Baca Juga : Sering Dianggap Pengganggu, Tawon Ternyata Serangga yang Bermanfaat
Beberapa Jenis Serangga Berkurang dengan Cepat
Dari studi yang dilakukan di Eropa dan Amerika Utara, jumlah penurunan populasi serangga ini merata hampir di semua wilayah.
Ada beberapa jenis serangga yang jumlah menurun secara drastis, nih, teman-teman, termasuk lebah, semut, dan kumbang.
Populasi ketiga jenis serangga tadi berkurang delapan kali lebih cepat dibandingkan mamalia, burung, dan reptil, lo.
Hal berbeda terjadi pada serangga hama, seperti lalat rumah dan kecoa yang justru populasinya cenderung naik.
Ancaman Kepunahan yang Mengkhawatirkan
Penurunan jumlah populasi serangga yang mencapai 40 persen ini dianggap sangat mengkhawatirkan, lo, teman-teman.
Hal ini karena serangga adalah makhluk dengan populasi terbesar di darat walaupun banyak juga serangga yang tinggal di perairan.
Baca Juga : 6 Tanaman Paling Aneh di Dunia, Ada yang dari Indonesia, lo!
Peran serangga bagi makhluk lain juga besar, teman-teman. Salah satunya adalah membantu terjadinya penyerbukan bagi tumbuhan.
Bahkan sebanyak 75 persen penyerbukan tanaman dilakukan oleh serangga.
Selain itu, dalam rantai makanan, beebrapa serangga juga berperan sebagai sumber makanan bagi hewan lain, seperti burung, kelelawar, dan mamalia kecil.
Kenapa Populasi Serangga Berkurang?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan jumlah serangga punah, nih, teman-teman.
Faktor utama yang menyebabkan kepunahan sebagian besar serangga adalah hilangnya habitat asli serangga karena pertanian, urbanisasi, dan deforestasi atau berkurangnya lahan hutan.
Penggunaan pupuk dan pestisida di bidang pertanian dan pencemaran berbagai unsur kimia juga menjadi faktor berkurangnya populasi serangga.
Baca Juga : Spesies yang Terancam Dicatat oleh IUCN, Apa Saja Kategorinya?
Selain tu, ada juga faktor biologis, nih, teman-teman, seperti perkembangan spesies invasif dan patogen atau penyakit yang bisa memicu berkurangnya jumlah serangga.
Tidak lupa, perubahan iklim yang saat ini sedang terjadi di Bumi, terutama di daerah tropis juga menjadi penyebab berkurangnya populasi serangga, lo.
Serangga memang diketahui memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi, teman-teman.
Namun, sayangnya kemampuan tersebut kebanyakan dimiliki oleh serangga hama sepertu kecoak dan lalat.
Serangga Penghuni Terbesar Bumi
Para ahli menyebut kalau serangga adalah penghuni terbesar Bumi, lo, teman-teman, bahkan kita berbagi tempat tinggal bersama sekitar satu juta triliun serangga.
Wah, banyak sekali, ya! Jumlah tersebut juga sudah termasuk seribu triliun semut yang juga hidup di sekitar kita.
Banyaknya jumlah serangga ini adalah karena evolusi yang terjadi pada serangga sekitar 400 juta tahun yang lalu, saat oksigen di Bumi menyusut.
Baca Juga : Ada Dinosaurus Berpunggung Duri yang Pernah Hidup di Argentina, lo!
Hasil evolusi inilah yang menyebabkan serangga lebih mudah bernapas dan lebih mudah menghindari kejaran predatornya.
Selain itu, hasil evolusi serangga juga membuat mereka bisa beradaptasi dengan mudah bahkan selamat dari kepunahan massal yang pernah terjadi di Bumi.
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR