Bobo.id - Selain menyebabkan bentol di kulit, gigitan nyamuk kadang juga bisa membawa penyakit, seperti demam berdarah dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.
Selain dapat menyebabkan penyakit demam berdarah dengue atau DBD, gigitan nyamuk juga bisa menyebabkan penyakit malaria, lo, teman-teman.
Penyakit malaria akan menyebabkan penderitanya mengalami penurunan ketahanan tubuh secara drastis dalam waktu singkat.
Nah, penyakit malaria ternyata tidak hanya menyerang manusia saja, lo, karena diperkirakan dinosaurus juga kemungkinan terkena penyakit ini.
Baca Juga : Wah, 6 Tanaman Ini Bisa Bantu Kita Mengusir Nyamuk di Rumah!
Hal ini diketahui dari penemuan fosil nyamuk berumur 100 juta tahun yang terawetkan dalam pohon damar.
Penemuan Fosil Nyamuk
Fosil nyamuk berumur 100 tahun ditemukan terawetkan dengan sempurna dalam pohon damar yang ditemukan peneliti di Myanmar.
Nyamuk yang ditemukan dalam pohon damar dari pertengahan Zaman Kapur ini kemudian diberi nama Priscoculex burmanicus.
Penemuan fosil nyamuk kuno ini dianggap oleh para peneliti bisa menjelaskan mengenai asal mula penyakit malaria yang dianggap berbahaya, lo.
Tubuh Priscoculex Burmanicus Mirip Nyamuk Anopheles
Dari penelitian terhadap fosil nyamuk kuno yang ditemukan, peneliti melihat bahwa tubuh nyamuk ini memiliki kemiripan dengan nyamuk yang ada saat ini, teman-teman.
Priscoculex burmanicus dianggap memiliki kemiripan dengan nyamuk anopheles, yaitu nyamuk yang membawa dan menularkan malaria.
Baca Juga : Hewan-Hewan Ini Memiliki Bentuk Hidung yang Aneh, Apa Saja, ya?
Nyamuk Priscoculex burmanicus dan anopheles memiliki kemuripan di bagian vena di bagian sayap, antena, perut, dan jarum yang digunakan untuk mengisap darah.
Nah, kemiripan ini kemudian dianggap bahwa nyamuk ini mungkin saja adalah garis keturunan awal dari penyakit malaria.
Hal ini bisa berarti mungkin saja nyamuk Priscoculex burmanicus sudah membawa virus malaria sejak 100 juta tahun yang lalu, nih, teman-teman.
Meskipun nyamuk kuno tersebut memiliki kemiripan dengan nyamuk yang menyebarkan malaria saat ini, peneliti masih melakukan penelitian apakah benar nyamuk ini membawa penyakit malaria saat zaman dinosaurus.
Nyamuk anopheles yang menyebarkan malaria mungkin saja menggigit hewan-hewan seperti burung, mamalia kecil, dan reptil karena sampai saat ini mereka masih menggigit kelompok hewan tersebut.
Apakah Dinosaurus Terkena Penyakit Malaria?
Peneliti menganggap bahwa mungkin saja 100 juta tahun yang lalu dinosaurus terkena penyakit malaria, nih, teman-teman.
Baca Juga : Apa Perbedaan Spesies Endemik dan Spesies Asli? Ayo, Kenali Jenisnya!
Pada zaman dinosaurus, banyak peristiwa yang terjadi, misalnya dampak asteroid, perubahan iklim, dan aliran lava dari gunung berapi.
Nah, selain beberapa penyebab tadi, selama ribuan tahun ada berbagai hal yang juga terjadi, teman-teman.
Serangga, mikroba patogen seperti malaria, dan penyakit lainnya yang menyerang vertebrata lainnya muncul pada waktu itu.
Malaria Disebabkan Nyamuk Anopheles
Sama seperti DBD, penyakit malaria juga disebabkan oleh nyamuk melalui gigitannya terhadap manusia.
Bedanya, malaria disebabkan oleh nyamuk anopheles betina yang terinfeksi dan membawa parasit yang ditularkan kepada manusia.
Malaria bsia menular jika ada kontak langsung dengan penderitanya, lo, teman-teman.
Baca Juga : Wah, Ternyata Lebah Bisa Belajar untuk Melakukan Matematika Sederhana
Orang yang menderita penyakit malaria akan mengalami penurunan ketahanan tubuh secara drastis dalam waktu singkat.
Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menyatakan malaria adalah penyakit yang berbahaya dan hampir setengah populasi dunia terkena penyakit ini, lo.
Sektiar 90 persen kasus malaria terjadi di Afrika Sub-Sahara, teman-teman.
Edisi Koleksi Petualangan Pak Janggut Vol. 2 Sudah Bisa Dipesan, Ini Link PO-nya
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR