Bobo.id - Penggalian untuk mencari fosil dinosaurus terus dilakukan oleh para arkeolog, teman-teman.
Hasilnya, banyak dinosaurus jenis baru yang ditemukan di berbagai tempat.
Nah, belum lama ini para arkeolog menemukan dinosaurus berukuran sebesar bus di tebing yang curam di Tanzania.
Dinosaurus ini diberi nama Mnyamawamtuka moyowamkia oleh para arkeolog yang menemukannya. Wah, ternyata panjang juga, ya, namanya?
Baca Juga : Ilmuwan Menemukan Dinosaurus Baru, Besarnya Seperti Anjing Kelpie!
Nama dinosaurus ini dibaca dengan cara "mm-nya-ma-wah-mm-tu-ka mm-oh-yo-mm-key-ah". Bagaimana, ada yang kesulitan menyebutkan nama dinosaurus ini? Hihihi.....
Selain namanya yang panjang, arkeolog juga menemukan hal yang unik dari tulang ekor dinosaurus ini, teman-teman.
Tulang Ekor yang Unik
Selama lima tahun, arkeolog melakukan penggalian di tebing yang curam di Tanzania untuk melengkapi tulang, gigi, dan bagian lainnya dari dinosaurus ini.
Setelah berhasil mengumpulkan semua bagian M. moyowamkia, diketahui bahwa dinosaurus ini mempunyai ukuran yang besar, lo, yaitu sebesar satu buah bus.
Nah, yang uniknya, dinosaurus ini memiliki salah satu tulang ekor yang bentuknya mirip dengan bentuk hati, nih, teman-teman.
Hewan vertebrata atau bertulang belakang mempunyai dua tonjolan yang menonjol di sudut-sudut bagian atas.
Sedangkan di bagian bawahnya turun ke suatu titik yang menyebabkan tulang tadi mempunyai garis yang membuatnya terlihat seperti bentuk hati.
Baca Juga : Dulu Lumba-Lumba Baiji Tinggal di Sungai Yangtze, Bagaimana Ia Punah?
Karena bentuknya yang unik inilah, para peneliti yang meneliti M. moyowamkia menyebut tulang ekor dinosaurus ini sangat lucu.
Sudah Digali Sejak Lama
Beberapa fosil M. moyowamkia pertama kali ditemukan pada tahun 2004 ketika arkeolog menjelajahi dasar Sungai Mtuka di Tanzania untuk menggali fosil.
Saat melakukan penggalian, arkeolog hanya mengetahui sedikit tentang periode Cretaceous sektiar 145 juta hingga 65 juta tahun yang lalu di Afrika Selatan.
Setelah melakukan penggalian, peneliti melihat ada beberapa fosil yang tertimbun di sisi tebing sekitar 7 meter di atas dasar sungai.
Pada tahun 2008, penggalian baru kembali dilakukan dengan menggunakan alat berat yang digunakan oleh beberapa orang untuk melakukan penambangan di lokasi tersebut.
Dengan menggunakan alat berat, para arkeologpun berhasil menggali tulang paling berat dan dalam yang tekubur di situ.
Dinosaurus yang Masih Dalam Masa Pertumbuhan
Baca Juga : Inilah 6 Hewan Laut Paling Misterius yang Jarang Diketahui
Dalam bahasa Swahili atau bahasa setempat, nama M. moyowamkia berarti "binatang buas Mtuka" dan "ekor berbentuk hati".
O iya, M. moyowamkia adalah dinosaurus yang termasuk dalam kategori hewan buas, teman-teman.
Meskipun termasuk sebagai biantang buas, tapi fosil yang ditemukan di Tanzania ini dikatakan oleh peneliti sebagai dinosaurus yang masih bertumbuh atau dalam masa pertumbuhan.
Hal ini terlihat dari tulang belakang atau tulang punggung yang belum sepenuhnya menyatu seperti tulang dewasa.
Nah, tulang ini menunjukkan kalau dinosaurus tersebut masih berusia cukup muda, kemungkinan masih remaja.
Tidak Ada Tanda Gigitan Hewan Lain
Peneliti sampai sekarang masih mencari tahu apa yang menyebabkan dinosaurus remaja ini mati, tapi sepertinya bukan karena dimangsa oleh dinosaurus lain.
Baca Juga : Wah, Ternyata Lebah Bisa Belajar untuk Melakukan Matematika Sederhana
Kesimpulan ini didapatkan dari tidak adanya bekas gigitan hewan lain di tulang M. moyowamkia.
Peneliti juga memperkirakan dinosaurus tersebut segera terkubur setelah mati, yang menyebabkan tulang-tulangnya terawetkan dengan baik.
M. moyowamkia remaja mungkin memiliki berat sektiar 1,6 ton dengan tinggi sekitar 1,5 meter dan panjang dari kepala ke ekor adalah 7.6 meter.
Selain mempelajari penyebab kematian dinosaurus tersebut, peneliti juga masih mempelajari tanaman apa saja yang ada di tempat dinosaurus ini ditemukan.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR