Bobo.id - Satwa yang tinggalnya di laut ternyata juga membutuhkan minum, lo.
Setiap hewan di laut memiliki cara masing-masing untuk bisa bertahan hidup di air laut yang asin.
Misalnya ada paus dan lumba-lumba yang banyak mendapatkan cairan dari makanannya.
Ada juga ikan yang memiliki alat penyaring di ginjal. Alat ini membantu ikan menyaring kelebihan garam.
Nah, kalau reptil bagaimana caranya agar bisa minum di laut, ya?
Cara Minum Reptil yang Tinggal di Laut
Reptil yang tinggal di laut rupanya juga punya alat khusus di tubuhnya.
Reptil seperti penyu atau iguana memiliki kelenjar garam di lubang hidungnya.
Kemudian, mereka akan bersin untuk mengeluarkan kelebihan garam, teman-teman.
Baca Juga : Coral Triangle, Kawasan Karang Luas yang Jadi Tempat Tinggal Banyak Hewan Laut
Nah, rupanya ada perbedaan cara minum pada ular laut perut kuning, nih, teman-teman.
Reptil yang satu ini juga dikenal mengeluarkan sisa garam dengan kelenjar garamnya.
Namun peneliti menemukan kalau ular laut perut kuning menjaga cairan tubuhnya dengan cara yang lain, lo.
Ular Laut Perut Kuning Tidak Minum Air Laut
Harvey Lilltwhite, ahli biologi dari Universitas Florida menemukan fakta lain cara ular laut bertahan hidup di air laut.
Harvey dan tim peneliti mengatakan kalau beberapa jenis ular laut tidak minum air laut, bahkan ketika mereka sedang kekurangan cairan.
Ular laut memang memiliki kelenjar garam yang bisa mengurangi kelebihan garam. Namun kelenjar garam ini kecil dan mengeluarkan garam secara perlahan.
Sehingga kelenjar ini kurang membantu ular laut untuk mendapatkan hidrasi dari air yang tawar.
Baca Juga : Bisa Ular Mempunyai Kekuatan yang Berbeda-beda, Apa Sebabnya, ya?
Ular Laut Mencari Sumber Air Tawar
Pada tahun bulan Mei tahun 2017, Harvey dan tim penelitinya ke Costa Rica untuk mempelajari ular laut perut kuning atau Hydrophis platurus.
Saat itu sedang musim kemarau selama enam bulan, yang diakhiri dengan hujan deras.
Peneliti menangkap 99 ekor ular laut perut kuning untuk dipelajari. Mereka menangkapnya sebelum dan sesudah waktunya hujan deras.
Rupanya ada perbedaan antara ular laut yang ditangkap sebelum masa hujan turun.
Saat diberi air tawar, mereka lebih banyak minum. Artinya ular ini kehausan dan mengalami dehidrasi.
Sedangkan ular yang ditangkap saat hujan lebat mulai turun tidak lagi minum.
Yap, menurut peneliti, ular laut mendapatkan cairan air tawar dari hujan yang terkumpul di permukaan air laut.
Baca Juga : Kalau Air Bersih Habis, Bisakah Kita Minum Air Laut? Ayo, Cari Tahu!
Peneliti menyimpulkan demikian karena ada banyak ular laut yang ditangkap sebelum hujan menunjukkan tanda dehidrasi.
Artinya mereka tidak minum air laut dan mengeluarkan sisa garam dari kelenjarnya.
Air Hujan di Laut
Saat air hujan turun, ada bagian paling atas permukaan air laut yang tidak tercampur, teman-teman.
Nah, kadar garam yang rendah di bagian tersebut bisa diminum oleh ular laut.
Rupanya penemuan ini juga mendukung penelitian sebelumnya yang menunjukkan kalau ular laut masih bergantung pada air tawar.
Menurut peneliti lain di Australia, Vinay Udyawer, ini menjadi petunjuk mengapa persebaran ular laut terbatas, dan biasanya dekat muara sungai.
Wah, pengetahuan selalu bisa menemukan sesuatu yang baru, ya!
Baca Juga : Apakah Satwa yang Tinggalnya di Laut Juga Membutuhkan Minum?
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR