Bobo.id - Siapa yang sangat suka makan telur setengah matang?
Bagi sebagian orang, telur setengah matang memiliki kelezatan yang berbeda. Teksturnya yang sedikit cair memberikan kenikmatan tersendiri bagi orang yang menyukainya.
Baca Juga : Sering Mendapatkan Telur Busuk? Coba Tes Kesegaran Telur, yuk!
Tapi, di balik rasanya yang menggugah selera, apakah anak-anak seperti kita boleh makan telur setengah matang?
Banyak yang bilang jika telur setengah matang itu masih mengandung bakteri yang bisa membuat kita sakit.
Baca Juga : Dongeng Bona and Friends: Menangkap Moli
Nah, sebelum mengonsumsinya, kita cari tahu dulu faktanya, yuk!
Apakah Telur Setengah Matang Aman?
Terkadang kita sengaja meminta ibu untuk memasak telur setengah matang untuk kita.
Tapi pada waktu tertentu ibu bisa menyajikan telur setengah matang tanpa dipinta, misalnya saat ibu sedang terburu-buru dan mempunyai waktu yang sedikit.
Baca Juga : Kisah Sherlock Holmes di Dunia Nyata: Detektif Grace Humiston
Telur memang mengandung protein, vitamin, mineral, dan bahkan asam lemak omega-3 yang tidak ditemukan pada makanan lainnya.
Meskipun telur setengah matang terasa lezat, tapi beberapa orang lainnya menganggap makanan ini tidak sehat dan rentan menyebarkan penyakit.
Baca Juga : Jadi Tempat Tinggal Paling Nyaman, Buat Rumah dari Plastisin, yuk!
Kita pun jadi bertanya-tanya, apakah ini artinya kita tidak boleh makan telur setengah matang?
Sayangnya, adik-adik balita (bawah lima tahun) tidak dianjurkan untuk makan telur setengah matang, lo.
Baca Juga : 5 Buah Ini Sangat Langka dan Jarang Orang Ketahui, Pernah Lihat?
Menurut seorang pakar di bidang gizi dan kesehatan, anak-anak usia di bawah 5 tahun hanya boleh makan telur matang.
Ini karena telur yang tidak dimasak dengan benar rentan mengandung bakteri Salmonella yang dapat membahayakan tubuh.
Baca Juga : Jika Ingin Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032, Ini yang Harus Disiapkan Indonesia
Bahaya Infeksi Salmonella
Sebetulnya, bukan hanya anak-anak seperti kita saja yang dianjurkan untuk menghindari telur yang dimasak setengah matang.
Orang dewasa pun sebaiknya tidak mengonsumsi telur yang dimasak dengan cara setengah matang.
Baca Juga : 6 Konsol Game Terlaris Sepanjang Masa, Punya Salah Satunya?
Terlebih bagi orang yang mempunyai sistem imun yang rendah, seperti kita (anak-anak) atau lansia, lebih rentan jatuh sakit akibat infeksi Salmonella.
Menurut Badan POM Amerika Serikat (FDA), telur yang terkontaminasi menyebabkan sekitar 142.000 kasus infeksi Salmonella per tahun.
Baca Juga : Ikan Arwana Salah Satu Ikan Akuarium Termahal di Dunia, Kenapa, ya?
Bahkan, penyebab keracunan makanan yang paling umum terjadi karena infeksi Salmonella dari telur.
Telur semestinya dimasak dan dimakan saat benar-benar matang. Panas yang digunakan untuk memasak telur dapat membunuh bakteri Salmonella di dalam telur.
Sebaliknya, ketika telur tidak dimasak hingga benar-benar matang, maka akan ada kemungkinan bakteri Salmonella tetap tinggal dan menginfeksi tubuh kita, teman-teman.
Baca Juga : Kenapa Ada Kotoran Mata Setiap Kali Bangun Tidur? #AkuBacaAkuTahu
Saat bakteri Salmonella berhasil masuk ke dalam tubuh, hal tersebut akan menimbulkan gejala yang mirip seperti gejala keracunan makanan.
Gejala infeksi Salmonella meliputi perut kram, mual, muntah, diare, sakit kepala, hingga demam.
Baca Juga : Kisah di Balik Lontong Cap Go Meh, Hidangan Hari ke-15 Tahun Baru Imlek
Untuk menjaga kesehatan kita dari penyakit, pastikan dulu bagian kuning dan putih telur yang akan kita makan benar-benar sudah matang, ya, teman-teman!
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR