Bobo.id - Setiap makhluk hidup, termasuk hewan yang sudah mati pasti organ-organ tubuhnya juga sudah tidak berfungsi lagi.
Salah satunya adalah organ penglihatan, yaitu mata yang sudah tidak bisa lagi berfungsi.
Uniknya, belum lama ini peneliti menemukan laba-laba purba yang sudah mati ratusan tahun lalu, tapi masih bisa memantulkan cahaya, lo.
Laba-laba ini ditemukan oleh para peneliti dari Korea Polar Research Institute dan University of Kansas di area geologisdi Korea Selatan.
Baca Juga : Mata Ular Tidak Bisa Berkedip, Bagaimana Saat Ular Tidur, ya?
Fosil Laba-Laba Dikelilingi Bintik-Bintik Aneh
Laba-laba purba ini ditemukan di sebuah wilayah yang jarang dikunjungi, yaitu daerah Jinju Formation di Korea Selatan yang usianya diperkirakan 110 juta tahun.
Jinju Formation adalah area geologis di Korea Selatan dari era Mesozoikum, antara 252 sampai 66 juta tahun yang lalu, teman-teman.
Di area ini, peneliti menemukan total 10 fosil laba-laba purba yang dua di antaranya dikelilingi oleh bintik-bintik menyala yang aneh.
Nah, saat fosil tersebut diambil, peneliti baru mengetahui kalau bintik-bintik yang mengelilingi laba-laba tersebut ternyata adalah mata mereka, nih, teman-teman.
Kenapa Mata Mereka Masih Menyala, ya?
Salah satu ahli geologi dari University of Kansas, Paul Selden mengatakan kalau bintik-bintik di sekeliling laba-laba tersebut adalah tapetum.
Tapetum adalah struktur reflektif dalam mata, yang merupakan tempat cahaya masuk dan dikembalikan ke sel retina.
Baca Juga : Bukan Durian, Inilah Pampakin si Kembaran Durian! Pernah Coba?
Bentuk dari tapetum adalah lapisan tisu atau jaringan yang terletak tepat di belakang retina dan pada beberapa spesies terletak di dalam retina.
Dengan adanya tapetum ini, maka bisa meningkatkan kemampuan hewan tersebut untuk melihat dalam kondisi gelap, lo.
Hal ini bisa kita lihat pada mata kucing yang terlihat menyala jika disinari oleh cahaya, teman-teman.
Meskipun tapetum membantu hewan untuk bisa mlihat dalam gelap, tapetum juga bisa membuat pandangan kabur atau tidak fokus karena adanya gangguan dari proses refleksi.
Laba-Laba Pertama dengan Tapetum yang Terawetkan
Laba-laba yang ditemukan dengan tapetum dalam kondisi baik ini kemudian diberi nama Koreamegops samsiki dan Jinjumegops dalingwateri.
O iya, para peneliti yang menemukan laba-laba ini percaya kalau temuan fosil laba-laba berusia ratusan juta tahun dengan tapetum yang kondisinya masih bagus adalah yang pertama dalam catatan penemuan fosil.
Hal ini karena selama ini kebanyakan laba-laba purba ditemukan oleh para peneliti dalam getah damar.
Baca Juga : Seekor Katak Spesies Baru Ditemukan di Sebuah Kubangan di India
Nah, para peneliti kemudian berpikir, kalau kedua laba-laba tersebut ditemukan dalam getah damar, maka tapetum justru tidak bisa terawetkan dengan baik, teman-teman.
Pak Selden juga menambahkan, laba-laba tidak memiliki cangkang yang keras, sehingga akan sangat mudah membusuk.
Inilah yang menjadikan penemuan laba-laba dengan tapetum yang terawetkan dengan baik ini menjadi temuan yang istimewa.
Meskipun sudah mati ratusan juta tahun yang lalu, tempat kedua laba-laba dengan tapetum yang masih bisa memantulkan cahaya bisa menjauhkannya dari bakteri pembusuk.
Penemuan Laba-Laba Purba Jadi Sebuah Prestasi
Karena menjadi penemuan yang tidak biasa, penemuan laba-laba purba ini pun menjadi sebuah prestasi, lo, teman-teman.
Karena selama ini peneliti belum menemukan banyak fosil mengenai spesies ini, sehingga informasi mengenai laba-laba purba yang baru ditemukan ini juga menjadi terbatas.
Meskipun begitu, peneliti tetap menganggap penemuan laba-laba purba ini bisa menambah pengetahuan mereka mengenai spesies laba-laba purba yang pernah hidup.
Baca Juga : Wah, Ternyata Lebah Bisa Belajar untuk Melakukan Matematika Sederhana
Source | : | Kompas.com,Science Alert |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR