Bobo.id - Ada banyak jenis keju di dunia. Cara pembuatannya pun bermacam-macam, bahkan ada yang dibuat menggunakan pot tanah liat. Keju apa itu, ya?
Dibuat dalam Pot Tanah Liat
Keju ambarees adalah salah satu resep keju paling tua di dunia.
Keju ini berasal dari Baalbek, Lebanon dan sudah diproduksi sejak 2000 tahun yang lalu. Keju ini juga dikenal dengan nama Labnet al Jarra.
Bahan dasar untuk membuat keju ambarees adalah susu kambing segar. Cara pembuatan keju ini sangat unik, yaitu menggunakan guci atau pot dari tanah liat.
Baca Juga : Kisah Asal Mula Keju, Olahan Susu yang Ditemukan Tanpa Sengaja
Pot tanah liat yang digunakan untuk membuat keju ini tidak boleh sembarangan, lo. Pot yang digunakan harus mampu mengalirkan udara ke dalam pot, namun tidak menyebabkan bakteri berkembang biak.
Pot pun harus memiliki sumbat kecil di bagian dasar. Nah, karena pot tanah liat seperti ini sulit ditemukan, biasanya pot pembuatan keju ambarees ini diturunkan dari generasi ke generasi.
Butuh waktu yang cukup lama untuk membuat keju ambarees. Biasanya, keju dibuat ketika memasuki musim panas, yaitu pada Bulan Maret. Pada saat itu, biasanya susu kambing sedang melimpah.
Sebelum digunakan, pot harus disiapkan terlebih dahulu. Pot harus direndam di dalam air garam selama 34 hari, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari.
Kemudian, susu dituang ke dalam pot, diberi garam, dan ditutup dengan kain.
Setelah 15 hari, susu dan air akan mulai terpisah. Sumbat di dasar pot pun dibuka agar air keluar dari dalam pot. Lalu, susu pun terus ditambahkan sementara susu sebelumnya mulai mengering.
Baca Juga : Yuk, Buat Bola Daging Keju dengan Kentang Tumbuk Hijau yang Lezat!
Setelah sebulan, keju mulai terbentuk, tapi prosesnya belum selesai. Susu terus ditambahkan setiap 3 hari. Airnya pun terus dikeluarkan ketika telah terpisah.
Ini dilakukan hingga pot penuh. Biasanya, proses ini berlangsung hingga Bulan September.
Setelah seluruh susu dituang, keju pun ditutup. Keju didiamkan hingga mencapai tingkat keasaman yang tepat. Biasanya, keju akan siap dimakan pada Bulan November.
Snack Tradisional Khas Musim Dingin
Di kota asalnya, keju ambarees merupakan makanan khas musim dingin. Keju akan dioleskan di roti kering yang disebut saj, lalu dipanggang di dalam oven kayu.
O iya, keju ambarees memiliki rasa yang cukup asam. Namun, rasa asam ini justru membuat keju aman untuk dimakan meski dibuat menggunakan susu yang belum dipasteurisasi.
Tingkat keasaman yang tinggi serta garam dalam susu mencegah bakteri tumbuh.
Keju ambarees memiliki kandungan kalsium dan protein yang cukup tinggi, lo.
Meski dibuat dari susu, keju ini memiliki kadar lemak yang rendah. Proses pembuatannya yang rumit dan panjang membuat kadar lemak di keju ini menghilang.
Baca Juga : Keju adalah Salah Satu Makanan Tertua di Dunia, Ini Fakta Keju Lainnya
Saat ini, cukup sulit menemukan keju Ambarees yang dibuat dengan pot tanah liat.
Keju ambarees masih bisa ditemukan dengan mudah di pasar-pasar Beirut. Namun, keju-keju itu diproses dengan cara modern.
Pot sudah mulai jarang digunakan karena waktu yang dibutuhkan untuk membuat keju dianggap terlalu panjang.
Selain itu, pot tanah liat yang sesuai pun semakin sulit didapat. Wah, sayang sekali, ya!
Apa teman-teman tertarik untuk mencoba keju ambarees?
(Penulis: Eva Jessica)
Lihat juga video ini, yuk!
Ciri-Ciri dan Karakteristik Planet Neptunus, Anginnya 9 Kali Lipat Lebih Kencang dari Bumi
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR