Bobo.id - Mata silinder merupakan penyakit mata yang umum, teman-teman. Seperti halnya miopi, atau mata minus.
Seseorang yang mengalami kondisi mata silinder biasanya akan merasakan penglihatan yang buram atau tidak fokus.
Meski gejalanya mirip, mata silinder atau astigmatisme berbeda dengan mata minus, teman-teman.
Mata Silinder atau Astigmatisme
Mata silinder adalah masalah yang terjadi pada mata karena bentuk kornea mata tidak memiliki kelengkungan yang merata.
Kondisi ini menyebabkan persebaran cahaya yang masuk ke mata jadi tidak merata ke seluruh bagian mata.
Cahaya jatuh tidak tepat di retina mata, namun di depan atau di belakangnya.
Ini membuat penglihatan jadi tidak jelas atau buram, teman-teman.
Lalu apa bedanya dengan kondisi mata minus, ya?
Baca Juga : Mata Rusa Kutub Bisa Berubah Warna Sesuai Musim, Kok Bisa, ya?
Perbedaan Mata Silinder dan Mata Minus
Pada mata minus, kelengkungan kornea terlalu besar. Cahaya yang masuk ke mata jatuh di depan retina sehingga pandangan menjadi buram.
Selain kondisi kornea, ada beberapa perbedaan mata silinder dan mata minus.
Gejala: Pada seseorang dengan kondisi mata minus, saat melihat benda ia akan merasa pandangannya kabur dan kepalanya terasa pusing.
Sedangkan seseorang yang mengalami kondisi silinder juga merasa pandangannya kabur dan pusing.
Namun ia juga kan melihat benda menjadi berbayang dan bentuknya tidak jelas. Misalnya garis lurus tampak menjadi miring.
Ini disebabkan oleh kornea yang membiaskan balik cahaya.
Baca Juga : Penyebab Mata Mudah Bintitan dan Cara Mencegahnya, Pernah Alami?
Faktor Penyebab: Baik mata minus maupun mata silinder bisa terjadi akibat keturunan.
Kebanyakan orang yang memiliki kondisi mata minus terjadi pada usia 8-12 tahun.
Sehingga orang dewasa yang mengalami mata minus, biasanya mempunyai kondisi mata minus sejak kecil.
Sedangkan, mata silinder bisa terjadi akibat kelanjutan dari mata minus yang parah, operasi katarak, atau kondisi degenerasi kornea.
Lensa Pembantu: Karena berbeda kondisi, lensa yang digunakan juga berbeda, ni.
Orang yang memiliki mata minus menggunakan kacamata dengan lensa cekung atau negatif. Ini fungsinya untuk memperkecil kelengkungan kornea.
Sedangkan orang dengan mata silinder menggunakan kacamata berlensa silinder.
Lensa silinder membantu menyatukan beberapa bayangan yang disebabkan oleh pembiasan dari kornea. Sehingga bayangan ini menjadi satu dan tidak terlihat kabur.
Baca Juga : Selain Wortel, Tomat Juga Baik untuk Kesehatan Mata, Lihat Manfaat Lainnya, yuk!
Merawat Mata Silinder
Umumnya, kondisi ini mata silinder merupakan bawaan sejak lahir. Meskipun ada sebab-sebab lain seperti kondisi mata, penyakit, atau operasi.
Silinder seseorang tidak akan bertambah jika sudah memakai kaca mata atau lensa kontak yang tepat.
Meski begitu, tentu saja harus tetap merawat mata dengan baik.
Yang membuat kondisi mata silinder semakin buruk adalah tingginya stres atau tegangan pada mata, teman-teman.
Hal yang bisa menimbulkan ketegangan pada mata antara lain, menatap layar komputer, televisi, atau gawai dalam waktu yang lama.
Kemudian, membaca di tempat dengan pencahayaan yang buruk, kurang minum air putih, dan kurang mengkonsumsi makanan yang bernutrisi bagi mata.
Untuk menjaga agar mata tidak tegang, selalu istirahatkan mata kita dari layar gawai, berkedip supaya mata tidak kering, dan beraktivitas dengan pencahayaan yang cukup.
Baca Juga : Bola Mata Perempuan Ini Tampak Seperti Irisan Pizza, Apa Sebabnya?
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR