Bobo.id - Pika, namanya mengingatkan kita pada karakter Pokemon yang sama-sama imut, Pikachu!
Namanya mirip, ya, apakah Pikachu terinspirasi dari pika?
Kalau menurut situs Kotaku, Atsuko Nishida yang menggambar Pikachu terinspirasi dari anatomi tubuh tupai.
Sedangkan, pencipta Pokemon Satoshi Tajiri menggambarkan Pikachu sebagai hewan pengerat atau tikus.
Hmm, kalau pika ini hewan apa, ya?
Pika si Imut yang Tinggal di Pegunungan
Jika dilihat dari bentuk tubuhnya, pika terlihat seperti hamster berukuran besar, ya?
Namun sebenarnya ia merupakan saudara kelinci, lo!
Pika memiliki berat sekitar 121-176 gram dan panjang tubuh sekitar 16,2 - 21,6 sentimeter.
Ia tinggal di tempat yang memiliki ketinggian sekitar 3,000 meter. Terutama di daerah yang berbatu.
Baca Juga : Selain Sun Bear, Ada Beruang Madu Lainnya, lo! Kinkajou Namanya!
American Pika (Ochotona princeps) bisa ditemukan di Amerika Utara dan Eurasia. Pika suka tinggal di lingkungan yang dingin, teman-teman.
Pika merupakan anggota ordo Lagomorpha. Hewan yang juga termasuk di dalam ordo ini adalah kelinci.
Meskipun anatomi tubuhnya mirip dengan hewan pengerat atau rondensia, ia justru tidak bersaudara dengan mereka.
Hampir semua hewan dalam ordo Lagomorpha adalah herbivora. Sementara Rodensia kebanyakan adalah omnivora.
Kemudian, hewan Lagomorpha punya empat gigi seri di rahang atas. Sementara Rodensia memiliki dua gigi.
Pika tinggal bersama koloninya. Mereka berkomunikasi satu sama lain dengan aroma dan mengeluarkan suara nyaring yang imut.
Suaranya mirip seperti mainan yang berciut, lo! Kalau mendengar suaranya, mirip Pikachu tidak, nih? Hihi..
Baca Juga : Punya Ciri Mirip Kucing, Lemur, dan Tikus, Hewan Apa Ini, ya?
Bergerak dengan Cepat
Pika merupakan hewan diurnal, atau lebih banyak beraktivitas pada siang hari.
Pika ini punya gerakan-gerakan tidak terduga, teman-teman.
Di antara bebatuan, ia bisa tiba-tiba lari, berbelok, atau berhenti.
Kecepatan pika dalam bergerak ini membuatnya selamat dari ancaman para pemangsa.
Pika juga memiliki bulu tebal yang warnanya keabu-abuan, sehingga mirip dengan bebatuan tempatnya tinggal.
Ini adalah kamuflase yang baik untuknya, lo!
Baca Juga : Kelinci Bisa Mengetahui Keberadaan Predator Hanya dari Kotorannya, lo!
Terancam Perubahan Iklim
Saat musim panas tiba, pika memiliki perilaku yang disebut haying. Mereka akan mengumpulkan makanan di celah-celah di bebatuan.
Makanan ini merupakan persediaan makanan musim dingin. Karena saat musim dingin tumbuhan jarang tersedia untuk mereka.
Karena tinggal di tempat yang dingin, pika tidak bisa bertahan hidup di lingkungan yang panas.
Tubuhnya tidak bisa beradaptasi dengan suhu tinggi, teman-teman. Di sisi lain, rumah pika yang dingin terancam oleh pemanasan global.
Hewan lain bisa berpindah ke tempat yang lebih tinggi untuk menyelamatkan diri dari dampak perubahan iklim.
Sedangkan pika tidak bisa kemana-mana. Bahkan, di beberapa lokasi, populasi pika sudah benar-benar habis.
Sama-sama jaga Bumi dan mencegah dampak perubahan iklim agar pika tidak punah, yuk!
Baca Juga : Anak-Anak Bisa Membantu Mengurangi Dampak Perubahan Iklim, Ini Caranya
Lihat video ini juga, ya!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kotaku,National Geographic,onekindplanet.org |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR