Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu dongeng anak hari ini, ya?
Dongeng anak hari ini berjudul Dolala Si Boneka Kayu.
Yuk, langsung saja kita baca dongeng anak hari ini!
------------------------------------------
Baca Juga : Dongeng Anak: Buah Kebaikan
Dolala adalah boneka kayu kecil. Seluruh tubuhnya, dari kepala sampai kaki, terbuat dari kayu. Kalau hidungnya panjang, mungkin anak-anak akan mengira ia boneka Pinokio.
Wajah Dolala sangat cerah. Ada bulatan yang dicat merah pada kedua belah pipinya. Rambutnya bercat kuning. Ia tinggal di sebuah rak di toko boneka Pak Damdam.
Baca Juga : Cerita Misteri: Si Bungkuk (Bag. 2) Kisah Kolonel Barclay
Dolala sebetulnya sudah cukup lama tinggal di toko boneka itu. Sejak ayah Pak Damdam masih muda dan menjaga toko itu. Kini, ayah Pak Damdam sudah tua dan tidak menjaga toko. Pak Damdam menggantikan ayahnya.
Baca Juga : Kecil tapi Kaya Manfaat, Inilah 6 Manfaat Jeruk Nipis untuk Tubuh Kita
Dolala sebetulnya ingin sekali tinggal di tempat lain. Ia ingin melihat ruangan yang berbeda dengan toko itu. Walau toko itu nyaman, Dolala sudah bosan berada di situ. Ia ingin juga ingin menjadi boneka yang berguna.
Baca Juga : 5 Hewan Betina Paling Cantik di Dunia, Lihat Kecantikannya, yuk!
“Sayangnya, aku sudah sangat kuno. Mana ada anak sekarang yang mau memiliki boneka kayu berambut kuning,” gumam Dolala sedih.
Dolala sering mendengar ucapan anak-anak yang masuk ke toko itu. Saat merengek, biasanya mereka akan berkata pada ibu mereka seperti ini,
Baca Juga : Selain IQ, Ada EQ dan AQ Juga, lo! Cari Tahu Perbedaannya
“Bu, aku ingin beli boneka yang rambutnya seperti rambut betulan! Bisa aku sikat dan sisir!”
“Ma, belikan boneka cantik itu! Tubuhnya tinggi dan rambutnya pirang!”
Tak ada seorang anak pun yang menoleh ke arah Dolala walau hanya sebentar. Mereka lebih menyukai boneka yang bentuknya seperti manusia betulan. Dolala sangat sedih karena merasa terlupakan.
Baca Juga : Darah Manusia yang Berwarna Merah, Bisa Jadi Seputih Susu! Apa Sebabnya?
Suatu hari, Pak Damdam menggantung sehelai kartu kecil di tubuh Dolala. Di kartu itu ada tulisan: Diskon 50%
“Semoga ada yang mau membeli Dolala kalau kujual dengan setengah harga,” gumam Pak Damdam sambil memindahkan Dolala ke rak paling depan.
Baca Juga : Kenapa Keringat Bisa Mengeluarkan Bau? #AkuBacaAkuTahu
Kini Dolala ada di rak di dekat kaca jendela toko. Pasti semakin banyak pembeli yang bisa melihatnya. Apalagi, sinar mentari membuat cat vernish di tubuhnya tampak berkilau.
Dolala merasa hangat dan bersemangat lagi. Apalagi, tadi malam, Pak Damdam sudah membersihkannya dan menambah cat berkilat di seluruh tubuh kayu Dolala.
Baca Juga : Mengunjungi Hagia Sophia, Museum Indah Saksi Sejarah di Turki
Usaha Pak Damdam ternyata langsung ada hasilnya. Tak lama kemudian, datang seorang ibu yang tertarik pada Dolala. Ada label nama di baju seragamnya. Prita.
“Boneka kayu yang kuat. Aku memang perlu boneka yang seperti ini. Wah, harganya juga murah,” gumam Bu Prita gembira.
Ia lalu mengambil boneka itu dan memberikannya pada Pak Damdam di meja kasir.
Pak Damdam memasukkan Dolala di kantong kertas, bukan di dalam dus seperti boneka-boneka mahal di toko itu. Dolala jadi merasa iba pada dirinya sendiri.
Baca Juga : 5 Tanaman Bonsai Tertua di Dunia, Ada yang Usianya Ribuan Tahun
“Ayahku dulu menamakan boneka ini Dolala. Dolala pasti senang karena bisa bertualang keluar dari toko ini. Dia sudah 25 tahun berada di sini,” kata Pak Damdam ketika menyerahkan Dolala pada Bu Prita.
Ketika Bu Prita membawa Dolala keluar dari toko Pak Damdam, Dolala mulai cemas. Ia tidak yakin akan dibawa ke tempat yang menarik.
Dolala ngeri membayangkan dirinya dibawa ke museum boneka. Museum yang penuh dengan boneka-boneka kuno yang angker.
Baca Juga : Sering Tidak Konsentrasi saat Belajar? Coba 4 Cara Ampuh Ini, yuk!
Beberapa saat kemudian, Dolala merasa diletakkan di atas meja. Lalu, tampak tangan Bu Prita masuk ke dalam kantong kertas dan mengeluarkan Dolala dari dalam kantong.
Ah, Dolala bisa melihat ke sekeliling sekarang. Ia sangat terkejut karena tempat itu sangat berbeda dengan yang ia bayangkan tadi.
Kini, ia berada di sebuah ruangan besar. Ada banyak tempat tidur berjejer dan di setiap tempat tidur, ada anak yang berbaring.
Baca Juga : Benarkah Kita Tidak Bisa Mendengar Suara Ledakan di Ruang Angkasa?
“Selamat datang di bangsal anak-anak, Dolala,” ujar Bu Prita.
Oh, ternyata Dolala dibawa ke bangsal anak-anak di sebuah rumah sakit. Ternyata Bu Prita adalah kepala perawat di bangsal anak-anak.
Ia memperkenalkan Dolala pada anak-anak yang sedang berbaring itu. Dolala jadi iba melihat anak-anak yang tampak lesu dan lemah itu.
Baca Juga : Pernapasan Belalang Menggunakan Trakea, Bagaimana Cara Kerjanya?
“Aku harus membuat mereka ceria lagi. Kalau mereka ceria, mereka akan bisa cepat sembuh dan bisa bermain berlari-larian lagi,” tekat Dolala.
Nah, rupanya Bu Prita juga berpikir begitu. Ia yakin, Dolala bisa membuat anak-anak di bangsal rumah sakit itu gembira.
Baca Juga : Penyebab Kepunahan Great Auk, Burung Laut yang Mirip Penguin
“Menurut pemilik toko, Dolala sudah 25 tahun berada di tokonya. Sekarang, coba kalian ceritakan pada Dolala, benda baru apa saja yang ada di sekitar kita. Benda yang belum ada 25 tahun lalu…” kata Bu Prita.
Suasana di bangsal itu seketika menjadi ramai. Anak-anak berebutan bercerita pada Dolala tentang buku cerita yang bisa mengeluarkan bunyi. Tentang mainan otopet yang memakai batere sehingga tak perlu digowes.
Juga tentang jajanan-jajanan baru seperti kue cubit warna-warni, permen yang bisa meletup di mulut, atau cokelat rasa duren.
Baca Juga : Mengapa Kita Kesulitan Bernapas Setelah Terjatuh, ya? Ayo, Cari Tahu!
Suara tawa terdengar di bangsal itu. Anak-anak itu suka melihat mata Dolala yang membelalak seperti kaget mendengar cerita mereka. Dolala juga bahagia mendengar tawa gembira anak-anak itu.
Baca Juga : Dalam Bahasa Inggris, Singkatan 'Mrs' Dibaca 'Missus', Kenapa, ya?
Dolala merasa beruntung tinggal di bangsal anak di rumah sakit itu. Setiap hari, ia punya teman baru karena setiap hari ada anak baru yang masuk ke bangsal itu.
Beberapa anak yang sudah sembuh, keluar dari rumah sakit. Anak-anak baru lalu datang. Dolala ingin menolong agar semua anak bisa sembuh.
Di bangsal itu, Dolala merasa berguna dan penting. Ia merasa seperti seorang perawat.
Baca Juga : Luka Infeksi Bisa Bernanah, Mengapa Nanah Berwarna Putih Kekuningan?
Cerita oleh: Ella Elviana. Ilustrasi: Dok. Majalah Bobo
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR