Mereka bertiga mengatakan bahwa hanya mendengar suara Kolonel Barclay dan istrinya. Tidak ada orang lain. Kemungkinan, hanya Pak Kolonel dan istrinya yang berada di dalam ruangan itu. Ucapan Pak Kolonel tak begitu keras dan cuma sesekali, sehingga tak tertangkap oleh mereka. Sebaliknya, suara istrinya agak keras, sehingga terdengar jelas oleh mereka.
“Kenapa kau melakukan itu? Kenapa kamu tega?”
Begitulah terdengar kata-kata kemarahan Bu Barclay bercampur tangis. Suasana lalu terdiam. Tak lama kemudian, terdengar teriakan Pak Kolonel yang mengerikan. Lalu terdengar bunyi berdentam seperti benda jatuh. Disusul oleh teriakan Bu Barclay yang sangat nyaring.
Baca Juga : Sering Lihat Jam di Toko Menunjukkan Pukul 10:10? Ternyata Ini Alasannya
Karena yakin telah terjadi sesuatu yang mengerikan, kusir kereta berusaha mendobrak pintu ke ruangan itu. Sementara, teriakan Bu Barclay meminta tolong, melengking dari dalam.
Kusir kereta tak berhasil mendobrak pintu. Karena ketakutan, para pelayanpun tidak berbuat apa-apa. Mereka hanya saling berpelukan dengan panik. Kusir kereta lalu teringat sesuatu. Dia berlari melewati pintu depan, menuju ke halaman. Dari salah satu jendela panjang yang kebetulan terbuka, dia melompat masuk ke kamar itu.
Bu Barclay sudah berhenti berteriak, dan tergeletak pingsan di sofa. Kolonel Barclay terbaring di samping sebuah kursi. Kepalanya tergeletak dekat perapian. Pria yang malang itu sudah meninggal.
Baca Juga : Pernah Merasa Ingin Jatuh Saat Baru Tertidur? Ini Penyebabnya
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR