Bobo.id - Teman-teman sudah tahu belum? Gunung es seluas seluas 1.709 kilometer sedang bersiap untuk melepaskan diri dari Brunt Ice Shelf di Antartika, lo.
Hal ini memicu kekhawatiran tentang keselamatan para ilmuwan yang berada di daerah tersebut.
Baca Juga : Teluk Ini Terjadi Akibat Pergerakan Gletser Selama Jutaan Tahun
Pecahnya gunung es sebesar dua setengah kali Kota Jakarta tersebut adalah akibat dari retakan yang menyebar dengan cepat, teman-teman.
Menurut pengamatan Badan Antariksa Ameria Serikat (NASA), retakan sepanjang bagian Brunt Ice Shelf tersebut pertama kali muncul pada Oktober 2016.
Baca Juga : Selain Kekurangan Air, Tubuh Juga Bisa Kelebihan Air, Cari Tahu, yuk!
Retakan tersebut diberi nama celah Halloween.
Kemudian retakan menyebar ke arah timur hingga bersentuhan dengan celah lain. Padahal celah-celah lain itu selama 35 tahun ini selalu stabil, lo.
Kini, celah itu mulai meluas ke arah utara dengan kecepatan 4 km per tahun sejak 2012, teman-teman.
Baca Juga : Sering Lihat Jam di Toko Menunjukkan Pukul 10:10? Ternyata Ini Alasannya
Ilmuwan NASA Chris Shuman mengatakan ukuran gunung es yang retak itu adalah yang terbesar kelima menurut data Pusat Es Nasional di Suitland Maryland.
Dikutip dari kompas.com, Pak Chris Shuman menjelaskan bahwa yang mendorong fenomena ini adalah, aliran es gletser alami jangka panjang dari pinggiran Antartika sehingga es mulai mengapung di laut.
Baca Juga : Pernah Merasa Ingin Jatuh Saat Baru Tertidur? Ini Penyebabnya
Setiap tahun, es bergerak semakin jauh ke lepas pantai karena ditekan oleh gletser yang berada di daratan.
Tekanan dari kekuatan pasang surut, arus, badai, dan lain-lain juga memicu pecahnya es tersebut.
Baca Juga : Selain Tumbuh ke Dalam, Kuku Juga Bisa Tumbuh Melengkung ke Atas, Apa Sebabnya?
Buruknya lagi, menurut ahli glasiologi di Goddard Space Flight Center NASA Joe MacGregor jika kedua celah tersebut bertemu maka lapisan es bisa menjadi tidak stabil.
Harapan kini bergantung pada kemungkinan di mana celah-celah akan bergabung dan menjadi gumpalan es McDonald.
Jika mereka bergabung di hulu (Selatan) dari gumpalan es McDonald, maka ada kemungkinan Brunt Ice Shelf akan tidak stabil.
Baca Juga : Makanan Hasil Fermentasi Mengandung Bakteri Baik untuk Tubuh, lo!
NASA mengatakan kalau lepasnya gunung es adalah fenomena biasa, teman-teman.
Namun, perubahan yang terjadi pada lapisan es baru-baru ini dianggap tidak biasa.
NASA sendiri tidak belum memiliki prediksi pecahnya Brunt Ice Shelf akan lebih cepat atau lebih lambat, teman-teman.
Baca Juga : Kutu Membuat Kulit Kepala Terasa Gatal, dari Mana Datangnya Kutu, ya?
Masa depan jangka panjang dari lapisan es Antartika punya pengaruh besar pada kenaikan permukaan laut di seluruh dunia, lo.
Sebuah laporan yang dirilis oleh ilmuwan AS dan Inggris tahun lalu menyatakan bahwa es di Antartika mencair dengan kecepatan yang memecahkan rekor.
Hal ini merupakan ancaman besar bagi kota-kota pesisir.
Baca Juga : Suka Bermain Skateboard? Simak Tipsnya di Majalah Bobo Edisi 47
Studi ini menemukan bahwa pencairan lapisan es telah meningkat tiga kali lipat dalam 5 tahun terakhir.
Para ilmuwan memperkirakan, es yang mencair di Antartika akan menambah lebih dari 25 cm total kenaikan permukaan laut global pada tahun 2070.
Hal ini sebenarnya bisa kita antisipasi, lo. Caranya dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dan menurunkan pemanasan global.
Baca Juga : Apa yang Terjadi Jika Tidak Ada Lagi Air di Bumi Kita?
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR