Bobo.id – Setiap makhluk hidup pasti akan mengeluarkan kotoran, yaitu buang air besar dan buang air kecil.
Begitu juga dengan astronaut. Yap, astronaut juga harus buang air besar dan buang air kecil, lo.
Namun, saat berada di ruang angkasa, bagaimana cara astronaut buang air besar, ya?
Baca Juga : Bisakah Melihat Stasiun Antariksa Internasional Tanpa Bantuan Alat?
Tidak seperti di Bumi, di ruang angkasa tidak ada gravitasi sehingga astronaut akan melayang-layang di Stasiun Antariksa Internasional.
Nah, di Stasiun Antariksa Internasional ini juga disediakan toilet untuk para astronaut yang sedang melakukan misi ke ruang angkasa.
Lalu, seperti apa, ya, toilet di Stasiun Antariksa Internasional? Apakah sama dengan toilet di Bumi?
Baca Juga : Ternyata, Seperti Inilah Bagian Dalam Stasiun Antariksa Internasional
Toilet dengan Teknologi Canggih
Ternyata toilet yang ada di Stasiun Antariksa Internasional berbeda dengan toilet yang ada di Bumi.
Toilet di Stasiun Antariksa Internasional merupakan toilet yang dilengkapi dengan teknologi canggih, lo!
Di ruang angkasa, kita tidak menemukan adanya gravitasi atau mengalami gravitasi nol.
Baca Juga : Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan Astronaut untuk Sampai di Stasiun Antariksa Internasional?
Semua benda melayang-layang dengan bebas, termasuk juga manusia.
Karena itulah, toilet di Stasiun Antariksa Internasional harus didesain khusus untuk bisa beradaptasi dengan keadaan di sana.
Ada sebuah lubang kecil di toilet itu yang dilengkapi dengan kipas. Kipas itu bisa mengisap kotoran yang dibuang ke toilet.
Jadi, saat para astronaut pipis, air pipisnya akan langsung tersedot ke dalam lubang kecil itu.
Baca Juga : Stasiun Antariksa Internasional Akan Kedatangan “Otak Terbang”, Apakah Itu?
Begitu juga saat para astronaut buang air besar. Kotorannya akan disedot dan menuju ke kantong pembuangan.
Kalau sudah penuh, kantong pembuangan ini akan disegel lalu dibuang saat hari pembuangan.
Kantong berisi kotoran itu akan dibuang ke kapal kargo sampah Stasiun Antariksa Internasional dan dibakar di atmosfer Bumi.
Baca Juga : Seberapa Besar Stasiun Antariksa Internasional?
Kadang Mengalami Masalah yang Menjijikan
Kantong pembuangan berisi kotoran itu bentuknya seperti kantong plastik besar dan selalu diganti saat sudah penuh.
Namun begitu, ternyata kotoran akan lebih sulit disedot kalau kantong pembuangan sudah mulai penuh, teman-teman.
Akibatnya, para astronaut harus menggunakan sarung tangan karet dan menekan kotoran di dalam kantong plastik itu.
Tujuannya agar kantong pembuangan itu masih menyisakan sedikit tempat untuk kotoran-kotoran dari astronaut lain.
Baca Juga : Di Ruang Angkasa, Astronaut Juga Wajib Olahraga, lo! #AkuBacaAkuTahu
Dengan begitu, kotoran lain bisa muat dan kantong plastik bisa disegel sebelum akhirnya dibuang ke atmosfer.
O iya, toilet di Stasiun Antariksa Internasional juga pernah mengalami masalah, lo.
Menurut para astronaut yang sudah pernah tinggal di sana, kipas penyedotnya pernah beberapa kali tidak bisa berfungsi dengan baik.
Akibatnya, para astronaut harus menangkap kotoran yang melayang-layang bebas! Tapi, untungnya itu tidak berlangsung lama, kok.
Baca Juga : Astronaut Dapat Mengalami Demam Karena Gravitasi, Mengapa Begitu? #akubacaakutahu
Air Pipis yang Didaur Ulang
Nah, air pipis yang dikeluarkan astronaut di toilet Stasiun Antariksa Internasional tidak dibuang begitu saja seperti kotoran.
Air pipis para astronaut biasanya didaur ulang menjadi air minum yang bisa mereka minum.
Sekitar 85 persen air pipis astronaut sudah berhasil didaur ulang menjadi air minum di ruang angkasa.
Maka itu, para astronaut di ruang angkasa mungkin tidak akan kekurangan air minum.
Baca Juga : Kembali ke Bumi, Kenapa Astronaut Harus Kembali Belajar Berjalan?
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR