Bobo.id - Di tubuh, ada prajurit hebat yang bisa melindungi kita saat ada penyakit.
Prajurit hebat ini membentuk sistem perlindungan diri atau sistem imun.
Namun, ada kondisi dimana sistem imun di mana sistem imun justru menyerang kita.
Kondisi ini namanya kondisi autoimun, teman-teman. Kenali jenis, gejala dan penyebab kondisi autoimun ini, yuk!
Kondisi Autoimun
Umumnya, saat tubuh kita dimasuki oleh benda asing, sistem imun akan mendeteksinya. Sistem imun kemudian menyerang benda asing ini, seperti bakteri atau virus.
Ini karena dalam kondisi normal, sistem imun bisa mengenali perbedaan antara sel dari luar tubuh dan sel tubuh kita.
Ganggguan sistem imun adalah kondisi saat sistem imun mengalami penurunan atau peningkatan aktivitas, teman-teman.
Jika sistem imun mengalami penurunan aktivitas, maka kemampuan tubuh untuk menyerang bakteri penyakit jadi menurun. Sehingga kita jadi mudah sakit.
Jika sistem imun mengalami peningkatan aktivitas, ia bisa menyerang dan merusak jaringan di tubuh. Inilah autoimun.
Baca Juga : Ketika Kekurangan Oksigen, Wajah Jadi Keunguan Atau Kebiruan, Apa Sebabnya?
Dalam kondisi autoimun, sistem imun di tubuh memproduksi protein autoantibodi.
Protein autoantibodi ini bsa menyerang sel yang sehat, karena tidak mengenalinya sebagai sel tubuh kita.
Sel yang diserang ini berbeda, tergantung pada jenis autoimun.
Penyebab Kondisi Autoimun
Dokter masih belum mengetahui penyebab dari autoimun, teman-teman.
Namun ada penelitian tentang kondisi kesehatan ini. Misalnya kondisi ini lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki.
Ada juga kondisi autoimun yang bisa dialami beberapa anggota dalam sebuah keluarga.
Penelitian juga menunjukkan ada kondisi autoimun yang lebih banyak terjadi pada kelompok etnis tertentu.
Namun karena orang yang mengalami kondisi ini semakin banyak jumlahnya, kemungkinan ada penyebab lain.
Menurut peneliti, faktor lingkungan seperti infeksi atau paparan zat kimia mungkin menjadi salah satu penyebabnya.
Baca Juga : Selain Kekurangan Air, Tubuh Juga Bisa Kelebihan Air, Cari Tahu, yuk!
Gejala Kondisi Autoimun
Meski ada banyak macamnya, autoimun memiliki beberapa gejala umum.
Yaitu badan yang lemas, otot yang terasa sakit, bagian tubuh membengkak dan memerah, sulit berkonsentrasi, demam ringan, mati rasa dan geli di tangan dan kaki, rambut rontok, dan ruam di kulit.
Gejala-gejala ini terjadi berulang kali, teman-teman.
Namun tentu saja untuk bisa memastikannya kita harus memeriksakan gejala tersebut ke dokter.
Jenis Kondisi Autoimun
Tahukah kamu? Saat ini ada lebih dari 80 kondisi autoimun di dunia.
Namun ada beberapa jenis autoimun yang paling banyak dialami oleh orang-orang.
1. Celiac disease
Autoimun jarang terjadi pada anak-anak. Namun celiac disease adalah kondisi yang banyak ditemukan pada anak-anak dengan autoimun.
Orang yang mengalami kondisi ini tidak bisa mengkonsumsi makanan yang mengandung gluten.
Ini karena jika gluten masuk ke dalam usus, sistem imun menyerangnya dan menyebabkan peradangan.
Baca Juga : Mengapa Buku-Buku Jari Kita Bisa Berbunyi 'Krek'? #AkuBacaAkuTahu
2. Diabetes Tipe-1
Organ pankreas memproduksi hormon insulin yang membantu mengatur kadar gula darah.
Seseorang yang memiliki kondisi diabetes tipe-1 memiliki sistem imun yang menyerang sel produsen insulin.
Kadar gula darah jadi sulit diatur. Tingginya kadar gula bisa menyebabkan kerusakan pembuluh darah, hati, ginjal, mata dan saraf.
3. Rheumatoid arthritis (RA)
Pada kondisi autoimun ini, sistem imun menyerang persendian.
Ini menyebabkan persendian di tubuh jadi berwarna kemerahan, terasa hangat, sakit dan kaku.
4. Psoriasis / psoriatic arthritis
Sel kulit di tubuh kita akan berganti saat sudah tidak dibutuhkan lagi.
Kondisi psoriasis membuat sel kulit 'berkembang biak' lebih cepat dari waktu normal.
Sel-sel yang berlebih jadi menumpuk dan membentuk plak kemerahan di kulit.
Ada juga kondisi psoriasis yang mengalami pembengkakan, rasa kaku dan sakit di persendiannya. Ini disebut psoriatic arthritis.
Baca Juga : Meski Dapat Bergerak Aktif, Ternyata Tidak Terdapat Otot di Jari Manusia, lo!
5. Systemic lupus erythematosus (Lupus)
Dahulu, dokter mengira lupus merupakan penyakit kulit. Karena orang dengan kondisi lupus mengalami ruam di kulitnya.
Namun rupanya selain ruam, lupus juga memengaruhi kondisi organ tubuh seperti persendian, ginjal, otak, dan jantung.
Selain kelima kondisi ini, masih ada banyak kondisi autoimun yang lainnya, teman-teman.
Biasanya orang-orang yang memiliki kondisi autoimun harus berhati-hati dalam menjaga kesehatan tubuhnya.
Misalnya dengan makanan yang sehat, mengkonsumsi obat tertentu dari dokter, serta istirahat dan olahraga yang cukup.
Baca Juga : Luka Infeksi Bisa Bernanah, Mengapa Nanah Berwarna Putih Kekuningan?
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | WebMD,Healthline,Everyday Health |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR