Alea sepertinya bisa melupakan kejadian tadi. Ia dan Chelsea sudah bergabung dengan teman-teman lainnya untuk mempersiapkan acara perkemahan. Sementara aku bergabung juga dengan teman-temanku yang lain, sesama tas.
Aku tampak lebih besar dibandingkan tas yang lain. Lebih tua dan kusam. Awalnya aku sedih dan malu, tetapi teman-temanku semua baik. Tak ada yang meledekku seperti Banu.
Baca Juga : Dongeng Bona and Friends: Pohon Tumbang
Pulang dari acara perkemahan, aku sangat terkejut. Di kamar Alea tampak ada sebuah tas ransel. Seukuran denganku. Alea sangat senang melihatnya. Mama Alea yang membelikannya tadi pagi, sebelum kita pulang.
Alea menimang-nimangnya, kemudian menari-nari bersama tas tersebut. Aku yang tergeletak di atas kasur, hanya bisa menatap sedih.
Ah, sebentar lagi, Alea akan membuangku. Dia sudah punya tas baru. Aku pernah lihat Alea dan mamanya membuang beberapa tas mereka yang rusak ke tempat sampah.
Baca Juga : Tidak Hanya Hewan, Beberapa Makanan Khas Indonesia Terancam Punah
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR