Bobo.id – Langit yang berubah gelap karena datangnya awan mendung menjadi pertanda hujan akan turun.
Saat itu, kita harus cepat-cepat mencari tempat berlindung supaya kita tidak kehujanan.
Namun, bagaimana kalau hujan turun secara tiba-tiba padahal langit masih cerah?
Baca Juga : Fenomena Badai Matahari Terjadi Hari Ini, Apa Itu Badai Matahari?
Yap, hujan kadang bisa muncul saat Matahari sedang bersinar dan tidak ada awan mendung di atas kepala kita.
Hujan di cuaca yang cerah seperti itu disebut hujan zenithal atau hujan panas.
Lalu, mengapa hujan seperti itu bisa terjadi, ya?
Baca Juga : Bisa Bersihkan Tubuh Sendiri, Apakah Kucing Perlu Dimandikan Juga?
Tertiup Angin Kencang
Hujan panas bisa terjadi karena air hujan yang jatuh itu tertiup angin yang kencang.
Coba bayangkan langit di atas rumah sedang cerah, tapi langit di sebelah timur terlihat mendung.
Mungkin kita mengira hujan sedang terjadi di tempat lain dan tidak akan terjadi di tempat kita karena cuaca cerah.
Baca Juga : Danau Besar Muncul di Tempat Terpanas di Amerika Serikat, Kok Bisa?
Namun, tiba-tiba angin bertiup kencang dari timur ke arah rumah kita dan membuat hujan turun.
Nah, meski Matahari bersinar terang, tapi hujan tetap bisa turun karena air hujan tertiup angin kencang dari daerah di dekat kita yang sedang hujan.
Awan Tinggi yang Menghilang
Selain tertiup angin kencang, hujan panas juga bisa muncul dari awan yang letaknya sangat tinggi di langit.
Baca Juga : Wah, Jangan Sampai Salah Mengucapkan Nama 7 Kota Terkenal Ini, ya!
Yap, awan itu ada berbagai macam jenis dan berada di berbagai macam ketinggian di langit.
Semakin ke atas, kekuatan angin akan semakin kencang, teman-teman.
Maka itu, saat awan yang tinggi menurunkan hujan, awan akan menghilang tertiup angin sebelum hujannya mencapai tanah.
Dengan begitu, kita tetap akan merasakan hujan tapi tidak melihat ada awan mendung sehingga langit tetap cerah.
Baca Juga : Wah, Ada 50 Miliar Planet Tanpa Bintang Induk di Galaksi Bimasakti!
Udara yang Panas
Saat Matahari bersinar terik, biasanya kita akan merasa kepanasan.
Mungkin juga kita akan mengeluarkan keringat, apalagi kalau kita melakukan aktivitas fisik.
Suhu udara yang panas inilah yang membuat air menjadi lebih banyak yang menguap.
Tidak hanya lebih banyak, tapi air di sungai, danau, dan laut juga lebih cepat menguap.
Baca Juga : Sering Merasa Pusing saat Membaca Buku di Mobil? Ini Penyebabnya
Dengan dibantu oleh angin, uap air ini didorong ke atas sehingga terbentuklah awan yang bisa menurunkan hujan.
Maka itu, hujan tetap bisa turun meski cuaca siang hari itu sedang panas.
Mitos Hujan Panas
Nah, masyarakat Indonesia kadang mengaitkan suatu peristiwa alam dengan mitos, nih, termasuk hujan panas ini.
Baca Juga : Danau Besar Muncul di Tempat Terpanas di Amerika Serikat, Kok Bisa?
Sebagian masyarakat Indonesia percaya bahwa hujan turun saat Matahari sedang bersinar merupakan tanda ada orang yang meninggal dengan mata terbuka.
Ada juga yang percaya bahwa seorang tokoh masyarakat meninggal saat terjadi hujan panas.
Namun, itu hanya mitos saja, ya, teman-teman. Semua peristiwa alam pasti memiliki penjelasan ilmiahnya masing-masing.
Jadi, penting bagi kita untuk mencari tahu penyebab di balik setiap peristiwa yang terjadi di sekitar kita.
Baca Juga : Ini Perbedaan Bebek, Angsa Berleher Panjang, dan Angsa Berleher Pendek
Lihat video ini juga, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR