Bobo.id - Bumi dipercaya sudah berputar ke arah yang sama dengan arah perputaran Matahari sejak terbentuk.
Planet Bumi selalu melakukan rotasi atau berputar pada porosnya yang membentang dari Kutub Utara ke Kutub Selatan selama 24 jam dengan kecepatan 1.670 kilometer per jam.
Pergerakan Bumi yang bermula dari arah barat ke timur atau prograde ini membuat setiap daerah di Bumi mengalami pergantian waktu siang dan malam yang masanya berbeda-beda.
Pernahkah teman-teman membayangkan apa yang terjadi kalau arah perputaran Bumi berlawanan, yaitu berputar dari arah timur menuju barat atau retrograde?
Baca Juga : Space Race, Kompetisi Pengembangan Roket Penjelajah Ruang Angkasa
Untuk melihat dampak arah perputaran Bumi yang berlawanan, beberapa peneliti kemudian membuat sebuah simulasi yang menunjukkan efek perputaran arah Bumi yang berlawanan.
Dari simulasi yang dibuat oleh para peneliti, mereka mendapati ada berbagai hal berubah secara drastis dari keadaan Bumi kita sekarang, nih, teman-teman.
Apa saja, ya, perubahan yang terjadi jika Bumi berputar ke arah yang berlawanan?
Keadaan Amerika dan Afrika Tertukar
Afrika Selatan terkenal dengan alamnya yang gersang dan banyak terdapat padang sabana yang menjadi tempat tinggal bagi banyak hewan khas Afrika.
Sedangkan Amerika mempunyai alam yang ditumbuhi oleh pepohonan lebat, seperti di Amerika Selatan, di mana terdapat hutan Amazon yang juga menjadi rumah bagi berbagai satwa yang belum pernah diketahui sebelumnya.
Tapi kalau Bumi berputar ke arah yang berlawanan, yaitu dari timur ke barat, maka keadaan alam di kedua tempat ini juga akan menjadi berlawanan, lo.
Baca Juga : Keren! Ilmuwan Berencana Membuat Stasiun Antariksa di Asteroid Raksasa
Amerika yang tadinya hijau dan penuh dengan pepohonan akan menjadi dipenuhi oleh padang sabana yang gersang.
Begitu juga dengan Afrika yang tadinya dipenuhi dengan padang sabana yang merupakan tempat hidup berbagai jenis binatang mulai dari jerapah hingga singa akan menjadi hijau dan ditumbuhi pepohonan.
Gurun Akan Lenyap dari Beberapa Benua
Selain keadaan alam Amerika dan Afrika yang tertukar, efek dari perputaran Bumi yang terbalik juga berpengaruh pada keberadaan gurun, lo, teman-teman.
Gurun pasir di beberapa tempat akan lenyap dan sebagai gantinya akan muncul di tempat lain.
O iya, selain itu daerah Eropa barat juga akan mengalami musim dingin yang lebih dingin dari suhu yang biasanya mereka rasakan.
Ada salah satu jenis bakteri, yaitu cyanobacteria, yaitu sekelompok bakteri yang menghasilkan oksigen dengan cara fotosintesis, juga akan berkembang di tempat yang berbeda dengan habitat mereka sebelumnya.
Atlantic Meridiona Overturning Circulation (AMOC) atau arus laut pengatur iklim yang penting bagi daerah Atlantik juga akan mulai menghilang.
Baca Juga : Capai Minus 190 Derajat Celcius, Kenapa Malam di Bulan Sangat Dingin?
Sebagai gantinya, AMOC akan muncul kembali di Samudera Pasifik Utara.
Perputaran Bumi Membentuk Arus Laut
Ketika Bumi berputar dari arah barat menuju timur, maka dorongan serta tarikannya akan membentuk arus laut, teman-teman.
Arus laut yang ditambah aliran angin atmosfer akan menghasilkan berbagai pola iklim di seluruh dunia.
Nah, hal inilah yang akan membawa curah hujan ke hutan-hutan yang lembap atau memindahkan kelembapan dari tanah yang tandus dan kering.
Tapi saat Bumi berputar dengan arah yang berlawanan, terjadi perubahan bentuk alam karena arus laut dan angin ikut berubah, nih, teman-teman.
Rotasi atau arah perputaran Bumi yang berlawanan ini akan mengatur arus laut dan angin untuk berinteraksi dengan benua lain dengan cara yang juga berbeda.
Hasilnya, kondisi iklim serta alam di berbagai belahan dunia juga akan berubah.
Baca Juga : NASA Menemukan Planet dengan Ukuran yang Tidak Biasa, Sebesar Apa, ya?
Bumi Menjadi Lebih Hijau
Kalau Bumi berputar ke arah yang berlawanan, memang banyak hal yang akan berubah, teman-teman.
Menariknya, dari simulasi tersebut, peneliti menemukan kalau arah perputaran Bumi yang berlawanan justru akan menyebabkan Bumi menjadi lebih hijau, lo.
Hal ini terjadi karena luas gurun menurun dari 42 juta kilometer persegi menjadi 31 juta kilometer persegi saja.
Rumput-rumput akan memenuhi lebih dari sebagian daerah gurun sebelumnya dan banyak tanaman kayu yang akan tumbuh untuk menutupi sebagian lainnya.
Selain itu, tanaman-tanaman akan menyimpan lebih banyak zat karbondioksida dibandingkan saat Bumi berputar secara prograde.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR