Bobo.id - Ayo, siapa yang sering terlambat sampai di sekolah?
Kadang-kadang, kita bisa terlambat kalau bangun kesiangan, jarak ke sekolah yang jauh, kendala transportasi, sampai terjebak kemacetan.
Teman-teman kita yang ada di Jepang punya budaya tepat waktu, lo.
Kita cari tahu sejarahnya, yuk!
Kisah Tepat Waktu di Jepang
Beberapa waktu lalu, seorang Menteri di Jepang terlambat datang ke parlemen, teman-teman.
Menteri Olimpiade Yoshitaka Sakurada terlambat tiga menit untuk menghadiri sebuah rapat.
Keterlambatannya ini memicu protes dan kemarahan, lo. Beliau pun meminta maaf secara khusus di muka publik, teman-teman.
Baca Juga : Disiplin Itu Perlu, Dora
Kemudian, di tahun 2018, ada kisah dari perjalanan kereta api yang dikelola perusahaan JR-West Railway.
Suatu hari, ada kereta yang tiba 25 detik lebih cepat di stasiun. Namun rupanya terlalu cepat dari waktu yang ditentukan juga menimbulkan protes.
Ini karena bangsa Jepang menghargai ketepatan waktu.
Karena, jika kita datang terlambat, maka orang lain bisa merasakan ketidaknyamanan karena menunggu kita.
Rupanya, di Inggris dan Amerika Serikat, keterlambatan seseorang datang ke tempat kerja juga bisa membuat perusahaan mengalami kerugian, lo.
Lalu, sejak kapan Jepang menjadi negara yang disiplin waktu, ya?
Baca Juga : Ama, Tradisi Penyelam Perempuan di Jepang Selama Ribuan Tahun
Sejarah Budaya Disiplin Waktu di Jepang
Di tahun 1800-an, masyarakat Jepang sebelum masa Industri masih bersikap santai, teman-teman.
Kedisiplinan waktu bangsa Jepang dimulai saat masa Restorasi Meiji. Masa ini berlangsung sekitar tahun 1868 - 1912.
Kaisar Meiji menerapkan reformasi militer dan industri, teman-teman. Sehingga ketepatan waktu mulai menjadi hal yang sangat penting.
Perubahan sikap menjadi tepat waktu ini menjadi kunci kemajuan negara Jepang. Budaya tepat waktu juga membuat perubahan dari negara agraris menjadi negara industri modern.
Budaya disiplin waktu ini dilaksanakan oleh seluruh masyarakat. Mulai dari peraturan sekolah, perusahaan, dan jaringan kereta api di Jepang.
Perubahan budaya ini juga menjadikan jam tangan sebagai benda yang populer di Jepang.
Baca Juga : Sering Terlambat ke Sekolah? Lakukan Hal Ini Agar Bisa Bangun Pagi
Di tahun 1920-an, pemerintah Jepang menyebarkan poster-poster tentang ketepatan waktu dan menghemat waktu, teman-teman.
Sejak saat itu ketepatan waktu dihubungkan dengan orang lain. Yaitu, kalau ada yang terlambat, maka akan merugikan yang menunggu.
Wah, bagian yang ini bisa kita contoh, teman-teman. Supaya kita tidak membuat teman-teman atau guru kita menunggu jika kita terlambat.
Baca Juga : Paman Kikuk, Husin dan Asta: Tepat Waktu
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR