Bobo.id - Hampir setiap hewan memiliki ciri khasnya masing-masing yang membedakannya dari hewan lainnya.
Contohnya adalah jerapah yang berleher panjang, zebra yang mempunyai motif garis hitam putih, atau macan tutul yang bulunya memiliki motif bertutul-tutul.
Selain hewan-hewan tadi, ada hewan lain yang juga mempunyai ciri khas yang membuatnya mudah dikenali, nih, teman-teman, yaitu gajah.
Gajah memiliki banyak ciri khas di tubuhnya, mulai dari telinganya yang lebar, belalainya yang panjang, sampai sepasang gading yang juga juga berukuran panjang.
Baca Juga : Bagaimana Kelelawar Buang Air Besar? Ini Penjelasannya #AkuBacaAkuTahu
Berbagai ciri khas yang dimiliki gajah ternyata tidak hanya sebagai pembeda dari hewan lainnya, tapi juga memiliki banyak fungsi.
Misalnya belalai gajah yang panjang, salah satu fungsinya adalah untuk mengambil makanan dan membawanya ke mulut.
Begitu juga dengan gading yang mempunyai fungsi sebagai alat pertahanan gajah untuk melawan predator atau ancaman.
Baca Juga : Apakah Llama juga Menyemburkan Ludahnya pada Manusia? Ini Faktanya
Tapi dalam beberapa tahun ini, para peneliti mengamati bahwa gajah Mozambik, terutama gajah betina telah berevolusi dengan tidak lagi menumbuhkan gading.
Wah, apa sebabnya, ya?
Gajah Betina Mozambik Terlahir Tanpa Gading
Gading tidak hanya dimiliki oleh gajah jantan saja, tapi gajah betina juga mempunyai gading.
Bedanya, gading gajah betina berukuran lebih panjang dibandingkan dengan gading yang dimiliki oleh gajah betina.
Sayangnya, saat ini sebagian besar gajah-gajah betina yang ada di Mozambik, Afrika Timur tidak lagi memiliki gading, teman-teman.
Sekarang, sekitar sepertiga jumlah gajah betina di Mozambik tidak memiliki gading, padahal sebelumnya hanya sekitar 2 sampai 4 persen saja, lo, gajah betina yang terlahir tanpa gading.
Baca Juga : Mengapa Dinosaurus di Masa Pra-Sejarah Banyak yang Berukuran Besar?
Tidak hanya di Mozambik, gajah yang ada di Taman Nasional Gajah Addo, Afrika Selatan pada awal tahun 2000-an juga dilaporkan banyak yang terlahir tanpa gading.
Jumlah gajah betina yang terlahir tanpa gading di taman nasional tersebut dilaporkan cukup ekstrem, lo, teman-teman, yaitu 98 persen dari 174 gajah betina.
Jumlah ini berarti hampir seluruh gajah betina yang ada di taman nasional tersebut lahir tanpa gading.
Evolusi Gading Gajah Karena Perburuan
Evolusi pada gading yang dimiliki oleh gajah tentu bukan tanpa sebab, nih, teman-teman.
Kepala badan amal Elephant Voices, yaitu ibu Joyce Poole sudah melakukan pengamatan selama lebih dari 30 tahun terhadap evolusi pada gading gajah betina.
Hasilnya, ia melihat ada hubungan langsung antara tingginya perburuan liar dengan jumlah gajah betina yang terlahir tanpa gading pada beberapa kelompok yang beliau amati.
Baca Juga : Kabar Gembira! 6 Orang Utan Lulus dari Sekolah Rehabilitasi Orang Utan
Ibu Poole mengatakan, tingginya perburuan gajah untuk mendapatkan gadingnya membuat separuh jumlah gajah betina di atas usia 35 tahun tidak memiliki gading.
Antara tahun 1977 hingga 1992, sekitar 90 persen gajah di Taman Nasioanl Gorongosa, Mozambik diburu saat terjadi perang saudara.
Nah, hal ini kemudian berakibat pada jumlah gajah betina yang tidak memiliki gading juga tinggi, teman-teman.
Walaupun saat ini perburuan gajah sudah bisa dikendalikan, tapi evolusi gajah betina yang tidak mempunyai gading terus berlanjut.
Sejak perang saudara berakhir dan perburuan gading gajah bisa dikendalikan, sebanyak 30 persen gajah betina lahir tanpa gading, lo.
Evolusi lainnya juga ditunjukkan para gajah yang ada di beberapa taman nasional yang ada di Afrika, nih, teman-teman.
Saat ini masih ada beberapa gajah betina yang terlahir dengan kemampuan untuk menumbuhkan gading, tapi ukuran gadingnya berbeda dengan ukuran yang seharusnya.
Pada tahun 2008 yang lalu, ilmuwan menemukan di antara gajah-gajah yang tetap memiliki gading, ukuran gadingnya lebih kecil dari ukuran seharusnya, lo, yaitu kira-kira berukuran setengah dari ukuran gading pada umumnya.
Baca Juga : Tanpa Membuka Mulutnya, Ular Spesies Baru Ini Bisa Menusuk Musuhnya!
Gajah Tanpa Gading Akan Membuat Mereka Kesulitan
Meski evolusi yang dikembangkan oleh gajah ini bisa menghindarkan mereka dari perburuan gading, tapi tidak adanya gading dikhawatirkan akan menyulitkan gajah, lo.
Gading gajah mempunyai banyak fungsi bagi gajah, seperti melawan para predator yang menyerangnya, hingga menggali tanah untuk mencari makanan.
Nah, kalau gajah tidak memiliki gading, maka gajah nantinya akan kesulitan untuk mempertahankan dirinya, mencari makan, hingga memindahkan batang pohon yang mengganggu di habitatnya.
Bahkan beberapa orang yang melakukan konservasi terhadap gajah mengatakan kalau gajah tanpa gading seperti gajah yang pincang, nih, teman-teman.
Untuk Apa Gading Diburu?
Banyak pihak yang memburu gading gajah, terutama di kawasan Asia dan Afrika, tapi sebenarnya untuk apa gading gajah diburu, ya?
Gading gajah dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit dengan cara ditumbuk kemudian diminum.
Bahkan di Tiongkok, harga gading gajah lebih mahal dibandingkan harga emas, lo, teman-teman.
Padahal, sampai saat ini belum ada penelitian yang menyatakan kalau gading gajah memang memiliki kemampuan untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Baca Juga : 1 Kilogram Timun Laut Bisa Mencapai Jutaan Rupiah, Apa Kandungannya?
Gading gajah sebenarnya merupakan perpanjangan dari gigi seri gajah, teman-teman.
Ada dua bagian pada gading gajah, yaitu bagian yang berada di kepala gajah dan bagian yang berada di luar mulut gajah yang biasa kita lihat.
Nah, gading gajah yang berada di bagian dalam kepalanya dikelilingi oleh berbagai saraf dan pembuluh darah.
Sedangkan gading yang berada di bagian luar mempunyai lapisan enamel dan dentin seperti yang dimiliki oleh gigi kita.
Source | : | The Independent,National Geographic |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR