Bobo.id – Tiongkok, Jepang, dan Korea merupakan negara yang terbiasa menggunakan sumpit saat makan.
Namun begitu, sumpit ketiga negara ini ternyata berbeda macamnya, teman-teman.
Salah satu perbedaan yang cukup terlihat adalah bahan pembuat sumpit.
Baca Juga : 5 Fakta Menggemaskan Panda, Hewan yang Suka Berguling-guling
Orang Tiongkok dan Jepang biasanya lebih memilih untuk menggunakan sumpit yang terbuat dari bambu atau kayu.
Sedangkan orang Korea Selatan biasanya menggunakan sumpit yang terbuat dari logam.
Mengapa orang Korea lebih suka makan dengan menggunakan sumpit logam, ya? Yuk, kita cari tahu!
Baca Juga : Pernah Lihat Hujan Turun Meski Matahari Sedang Bersinar? Ini Sebabnya
Sudah Dilakukan Sejak Ratusan Tahun Lalu
Tahukah teman-teman? Ternyata orang Korea sudah menggunakan sumpit berbahan logam sejak ratusan tahun lalu, lo.
Menurut catatan sejarah, sumpit dalam bentuk logam sudah ada sejak periode kekuasaan Baekje atau sekitar 18 Sebelum Masehi (SM) sampai 660 Masehi.
Saat itu, raja dan para bangsawan lainnya menggunakan sumpit yang berlapiskan perak murni untuk makan.
Baca Juga : Fenomena Badai Matahari Terjadi Hari Ini, Apa Itu Badai Matahari?
Dulu, banyak orang yang haus akan kekuasaan. Mereka tidak segan untuk membunuh raja ataupun keturunan raja supaya bisa menjadi pemimpin.
Salah satunya adalah dengan mencampurkan racun pada makanan raja.
Maka itu, diciptakan sumpit yang terbuat dari perak sebagai cara melindungi diri dari racun.
Baca Juga : Bisa Bersihkan Tubuh Sendiri, Apakah Kucing Perlu Dimandikan Juga?
Itu karena perak akan berubah warna saat terkena racun atau bahan kimia berbahaya lainnya.
Dari sejak itu, para bangsawan juga mengikuti cara raja untuk menggunakan sumpit perak sebagai alat makan.
Korea Bisa Mengolah Logam Lebih Dulu
Nah, menurut catatan sejarah, Korea juga merupakan negara yang lebih dulu bisa mengolah logam jika dibandingkan dengan Tiongkok dan Jepang.
Baca Juga : Danau Besar Muncul di Tempat Terpanas di Amerika Serikat, Kok Bisa?
Bahkan, pengolahan logam di Korea untuk membuat berbagai perkakas sudah dimulai sekitar 200 tahun sebelum negara-negara Barat mengolah logam.
Salah satunya adalah saat Jepang menyerang pada 1592 lalu, angkatan laut Korea berhasil membuat kapal perang yang terbuat dari logam.
Kapal ini berhasil melindungi para prajurit Korea dari bom dan peluru senapan.
Baca Juga : Wah, Jangan Sampai Salah Mengucapkan Nama 7 Kota Terkenal Ini, ya!
Hal ini membuat Korea Selatan bisa membuat berbagai macam barang atau perkakas dari logam, termasuk juga sumpit.
Lebih Bersih dan Nasi Tidak Menempel
Selain alasan tadi, orang Korea juga menganggap sumpit logam lebih bersih daripada sumpit bambu dan sumpit kayu.
Sumpit logam juga lebih awet karena bisa dicuci, berbeda dengan sumpit bambu dan kayu yang biasanya merupakan sumpit sekali pakai.
Baca Juga : Wah, Ada 50 Miliar Planet Tanpa Bintang Induk di Galaksi Bimasakti!
Selain itu, sumpit logam juga biasanya membuat nasi tidak menempel saat disantap.
O iya, orang Korea juga tidak menggunakan bambu atau kayu karena tidak mau merusak alam.
Bentuk Sumpit Korea yang Unik
Kita lebih sering menjumpai atau bahkan menggunakan sumpit yang bentuknya seperti sumpit Jepang dan Tiongkok.
Baca Juga : Sering Merasa Pusing saat Membaca Buku di Mobil? Ini Penyebabnya
Yap, pada umumnya, sumpit berbentuk bulat memanjang, seperti tabung kecil tapi panjang.
Namun, sumpit korea berbeda dengan sumpit yang biasa kita lihat, nih, teman-teman.
Selain bahannya yang terbuat dari logam, sumpit Korea juga biasanya berbentuk pipih memanjang.
Baca Juga : Mengapa di Kamar Hotel Tidak Ada Bantal Guling?
O iya, sumpit Korea juga selalu dipasangkan dengan sendok. Jadi, di meja makan selalu tersedia sumpit dan sendok.
Dalam bahasa Korea, sendok disebut sutgarak dan sumpit disebut jeotgarak.
Sedangkan sendok dan sumpit sering disebut sebagai sujeo yang diambil dari gabungan kata sutgarak dan jeotgarak.
Baca Juga : Ini Perbedaan Bebek, Angsa Berleher Panjang, dan Angsa Berleher Pendek
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR