Misalnya ubin taktil tidak lagi berwarna kuning dan bukan terbuat dari bahan ubin, tetapi dibuat dari baja dan mempunyai warna yang sama dengan bagian trotoar lainnya.
Hal ini kadang dilakukan dengan alasan keindahan, teman-teman, agar ubin taktil berwarna sama dengan bagian trotoar lainnya.
Tapi kadang hal ini justru menyulitkan bagi orang tua, lo, karena orang tua belum terbiasa dengan perubahan warna ubin taktil tersebut.
Baca Juga : Plain of Jars yang Misterius, Ribuan Kendi Batu Berusia 2.500 Tahun di Laos
Menggunakan Konsep Indra Perasa
Ubin taktil bisa mempermudah dan memandu para pejalan kaki dengan keterbatasan penglihatan menggunakan konsep indra perasa atau sentuhan.
Pola yang dimiliki ubin taktil akan dengan mudah dirasakan oleh penyandang tunanetra melalui sepatu maupun tongkat yang mereka gunakan.
Itulah sebabnya ada dua desain pola pada ubin taktil, agar pejalan kaki penyandang tunanetra bisa merasakan pola yang sama sekali berbeda.
Source | : | CNET,Forbes,Strait Times,Mental Floss |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR