Bobo.id - Berbagai peralatan yang kita gunakan setiap hari pasti ada yang memakai baterai sebagai dayanya agar bisa digunakan.
Remote televisi, remote AC di kamar, jam dinding, bahkan smartphone teman-teman pun menggunakan baterai agar bisa digunakan.
Baterai ada berbagai jenis, nih, teman-teman, yaitu ada yang bisa diisi ulang seperti baterai smartphone kita maupun baterai yang yang tidak bisa diisi ulang dan harus dibuang jika sudah tidak memiliki daya lagi.
Nah, bagi teman-teman yang mempunyai baterai bekas yang sudah tidak bisa digunakan lagi dan akan membuangnya, coba perhatikan apakah pada baterai ada gambar tempat sampah yang dicoret.
Baca Juga : Google Doodle Rayakan 30 Tahun World Wide Web, Ini Sejarahnya
Kalau teman-teman menemukan ada gambar atau tanda tersebut, artinya baterai tersebut tidak boleh kalian buang ke tempat sampah, lo.
Memangnya kenapa baterai tidak boleh langsung dibuang ke tempat sampah, Bo? Lalu baterai bekas yang ada di rumah harus diapakan, ya?
Yuk, kita cari tahu bersama-sama kenapa baterai tidak boleh dibuang ke tempat sampah dan bagaimana membuang baterai yang benar.
Baterai Mengandung Berbagai Bahan Kimia
Meskipun ukurannya kecil, ternyata baterai mengandung berbagai bahan kimia di dalamnya yang berguna untuk mengalirkan listrik dan memberi daya pada barang elektronik yang digunakan.
Beberapa bahan kimia tersebut di antaranya adalah logam berat seperti merkuri, timbal, nikel, litium, dan berbagai bahan kimia berbahaya lainnya.
Nah, berbagai bahan kimia yang ada di dalam baterai ini mempunyai sifat yang bisa larut dalam tanah maupun air, lo, teman-teman.
Baca Juga : Lakukan 3 Tips Ini saat Mengisi Daya Baterai Ponsel agar Lebih Awet
Hal ini menyebabkan baterai merupakan salah satu sampah elektronik yang paling berbahaya bagi lingkungan kita.
Apa yang Terjadi Saat Baterai Dibuang Langsung ke Tempat Sampah?
Sebelumnya, Bobo sudah menuliskan kalau baterai mengandung berbagai bahan kimia yang bisa larut dalam air maupun tanah yang berbahaya.
Ketika kita membuang sampah, besar kemungkinan ada beberapa sampah termasuk baterai yang terlewat untuk didaur ulang dan akhirnya berakhir tertanam di tanah atau masuk ke dalam sungai yang nantinya bisa menuju laut.
Berbagai bahan kimia berbahaya ini nantinya bisa mencemari tanah dan air kalau baterai dibiarkan begitu saja.
Akibatnya, pasokan air yang kita konsumsi dan tanah tempat kita menanam berbagai sumber makanan akan ikut tercemar yang juga bisa mencemari tubuh.
Selain itu, baterai bekas yang dibuang begitu saja ke tempat sampah juga bisa meledak dan menyebabkan kebakaran, teman-teman.
Salah satunya adalah baterai smartphone yang dinamakan baterai lithium-ion atau disingkat Li-ion yang banyak digunakan oleh smartphone keluaran terbaru karena dayanya lebih besar, ketahanan lebih kuat, dan lebih murah.
Baca Juga : Agar Telinga Tidak Rusak, Coba Cara Pakai Earphone yang Aman, yuk!
Nah, dalam baterai Li-ion ini berisi elektrolit yang sangat mudah terbakar, sehingga saat baterai mengalami panas berlebih, akan membuat baterai jenis ini meledak.
Tidak hanya baterai ponsel dengan lithium-ion, baterai sekali pakai yang digunakan pada remote televisi juga bisa meledak, lo.
Saat ujung-ujungnya ditempelkan dengan ujung baterai lain, maka bisa saja percikan api kecil dari arus listrik muncul dan menyebabkan meledak hingga kebakaran.
Bagaimana Cara Membuang Baterai Agar Tidak Mencemari Lingkungan?
Agar tidak mencemari lingkungan, tentu kita harus membuang baterai bekas pakai dengan benar, nih, teman-teman.
Salah satu caranya tentu saja adalah dengan tidak membuang limbah baterai langsung ke tempat sampah.
Teman-teman bisa mengumpulkan sampah-sampah elektronik yang ada di rumah seperti baterai sekali pakai maupun baterai smartphone menjadi satu terlebih dahulu.
Jika sudah terkumpul, kalian bisa membuangnya ke bank sampah atau badan khusus yang mengolah sampah elektronik seperti baterai, lo.
Untuk teman-teman yang berada di ibukota Jakarta, sudah ada beberapa tempat di mana teman-teman bisa memasukkan sampah elektronik yang dimiliki.
Baca Juga : Pengguna WhatsApp Akan Bisa Tolak atau Terima Masuk Grup, Ini Caranya
Salah satunya adalah kotak transparan yang ada di halte transjakarta Cawang UKI, Jakarta Selatan. Di sini, teman-teman bisa memasukkan limbah elektronik yang kamu miliki.
Yuk, Kurangi Sampah Elektronik!
Selain melakukan daur ulang pada baterai yang ada di rumah, teman-teman juga bisa melakukan berbagai cara untuk mengurangi sampah elektronik seperti baterai, lo.
Caranya adalah dengan menggunakan baterai yang bisa diisi ulang untuk berbagai alat elektronik seperti remote.
Baterai ini memang nantinya akan tetap kehilangan daya, tapi penggunaan baterai isi ulang ini bisa lebih lama dibandingkan baterai yang biasa kita gunakan, lo.
Baterai isi ulang biasanya akan kehilangan dayanya setelah beberapa kali dilakukan pengisian ulang.
Sedangkan untuk baterai smartphone, teman-teman juga bisa mencegah agar tidak cepat ganti baterai, lo.
Saat melakukan charge atau mengisi ulang daya baterai, pastikan sudah mencabut kabel jika baterai sudah terisi 100 persen, ya.
Meskipun saat ini smartphone kita sudah dilengkapi dengan fitur berhenti mengisi daya saat sudah mencapai 100 persen, baterai yang terlalu lama diisi dayanya bisa menjadi cepat rusak.
Baca Juga : Takut Tidur dalam Gelap? Cari Tahu Manfaat Tidur dalam Gelap, yuk!
Source | : | Business Insider,Seeker |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR