Karena bingung, Iwanich lalu melihat ke cincin berliannya. Tampak berlian cincin itu berkilau cerah. Iwanich tersenyum dan berkata,
“Walau hutan ini berisi makhluk yang lebih mengerikan, aku tetap akan memilih jalan ini!”
Ia lalu memacu kudanya untuk masuk ke hutan. Namun pria kurus jangkung itu berteriak lagi,
“Tungguuu…”
Baca Juga : Dongeng Anak: Penyihir dan Para Pelayannya (Bag.1)
Iwanich menghentikan kudanya, dan menghampiri pria itu lagi.
“Kau benar-benar pemuda yang pemberani,” katanya. “Karena itu, aku akan memberikan sedikit nasihat supaya kau bisa melawan monster. Bawalah segenggam remah-remah roti dan kelinci hidup ini. Keduanya bisa menyelamatkanmu. Tapi kau harus meninggalkan kudamu di sini. Kalau kau mengajaknya ke dalam hutan, ia bisa tersandung pohon tumbang atau terjerat dalam semak duri.
Berjalanlah seratus meter ke dalam hutan. Di sana, binatang-binatang buas akan mengelilingimu. Tebarkanlah remah-remah roti pemberianku di antara mereka. Mereka akan buru-buru memakannya dengan rakus. Ketika kau menebar remah-remah terakhir, lepaskan juga kelinci pemberianku ke arah mereka.
Baca Juga : Banyak Patung Kuno yang Ditemukan Tidak Memiliki Hidung, Apa Sebabnya?
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR