Namun, ada kalanya, rotasi Bumi akan sejajar dengan bidang orbitnya terhadap Matahari.
Nah, saat itulah, Matahari akan terlihat berada di garis ekuator Bumi sehingga terjadi peristiwa ekuinoks.
O iya, fenomena ini terjadi dua kali dalam setahun, lo, yaitu pada Maret dan September.
Baca Juga : Serunya Peragaan Busana dan Perayaan 10 Tahun Gingersnaps di Indonesia
Ekuinoks Maret menjadi penanda awal musim semi di belahan Bumi utara dan musim gugur di belahan Bumi selatan.
Sedangkan ekuinoks September merupakan penanda awal musim gugur di belahan Bumi utara dan musim semi di belahan Bumi selatan.
Sekali lagi Bobo ingatkan agar jangan termakan hoaks, ya. Fenomena ini tidak membawa efek buruk bagi Bumi. Jadi, teman-teman tidak perlu khawatir.
Baca Juga : Tips Kembangkan Bakat, Salah Satunya dengan Ikut Ajang Pencarian Bakat
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR