Bobo.id - Setiap makhluk hidup memerlukan makanan untuk bertahan hidup, seperti manusia yang makan 3 kali sehari, atau hewan yang berburu makanan.
Selain manusia dan hewan, tumbuhan juga memerlukan makanan, lo, teman-teman. Ini diperoleh dengan cara "memasak" sendiri makanannya.
Pasti teman-teman tahu, kan, kalau proses memasak makanan yang dilakukan oleh tumbuhan disebut dengan fotosintesis?
Untuk bisa melakukan proses fotosintesis, maka diperlukan zat klorofil atau zat hijau daun yang banyak terdapat di bagian daun.
Baca Juga : Super Bloom, Saat Bunga Liar Mekar Beberapa Tahun Sekali di Gurun
Selain itu, proses fotosintesis banyak terjadi di bagian daun karena pada bagian ini mengandung banyak pigmen fotosintetik yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis.
Ternyata pigmen fotosintetik dan klorofil membantu proses fotosintesis karena bsia menyerap sinar matahari yang merupakan energi untuk melakukan fotosintesis.
Proses ini menyebabkan terjadinya perubahan energi fotosintesis yang termasuk dalam proses bernama anabolisme.
Fotosintesis Menghasilkan Glukosa
Untuk melakukan fotosintesis, tumbuhan akan menyerap air dan karbon dioksida yang diubah menjadi beberapa zat.
Dalam proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan, ada beberapa zat yang dihasilkan, yaitu glukosa, air, dan oksigen.
Glukosa dan air adalah komponen yang digunakan untuk makanan tumbuhan.
Sementara oksigen adalah produk sampingan yang akan dilepaskan oleh tumbuhan dan berguna bagi makhluk hidup lainnya, seperti manusia dan hewan untuk bernapas.
Nah, glukosa akan digunakan oleh tumbuhan untuk membentuk senyawa organik lainnya, seperti selulosa dan digunakan oleh tumbuhan sebagai bahan bakar.
Baca Juga : Kucingmu Selalu Lapar? Bisa Jadi Itu Pertanda Masalah Kesehatan
Perubahan Energi Fotosintesis dari Cahaya Matahari
Ketika mama memasak di dapur, maka memerlukan bahan bakar berupa gas untuk menyalakan kompor yang bisa mematangkan makanan.
Begitu juga dengan tumbuhan yang melakukan proses pemasakan karbon dioksida dan air untuk menjadi makanannya.
Tumbuhan juga membutuhkan bahan bakar untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi glukosa, air, dan oksigen.
Tumbuhan akan menggunakan cahaya matahari sebagai bahan bakarnya dalam proses memasak atau fotosintesis.
Perubahan energi fotosintesis dari cahaya matahari yang digunakan untuk proses fotosintesis yang digabungkan dengan karbon dioksida dan air merupakan perubahan energi kimia menjadi glukosa.
Cahaya matahari akan diserap oleh klorofil yang ada pada daun untuk menghasilkan oksigen serta senyawa glukosa.
Baca Juga : Apakah Kucing Sphynx Benar-Benar Tidak Punya Bulu? Kenalan, yuk!
Perubahan Energi Fotosintesis Termasuk Anabolisme
Fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan termasuk dalam proses yang disebut sebagai anabolisme, teman-teman.
Anabolisme adalah proses reaksi kimia yang terjadi dalam sel dan menyusun beberapa senyawa organik sederhana menjadi senyawa kimia yang lebih kompleks atau rumit.
Untuk bisa melakukan anabolisme, dibutuhkan energi, nih, teman-teman. Dalam proses fotosintesis, energi yang dibutuhkan adalah sinar matahari.
Perubahan energi fotosintesis ini kemudian akan digunakan untuk mengikat senyawa sederhana dengan senyawa yang lebih rumit.
Nah, maka dari itu energi yang dibutuhkan tidak menghilang, teman-teman, tapi akan tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk.
Dalam proses anabolisme ini ada tiga tahap yang terjadi, yaitu produksi, aktivasi, dan penggabungan.
Pada tahap pertama, yaitu produksi, maka akan terjadi proses produksi berbagai senyawa seperti asam amino, monosakarida, dan nukleotida.
Baca Juga : Wah, Ternyata Ini 7 Hal yang Membuat Kucing Pergi dari Rumah
Kemudian tahap kedua adalah aktivasi senyawa-senyawa yang sudah diproduksi menggunakan energi dari senyawa nukleotida.
Tahap yang terakhir adalah penggabungan senyawa tadi menjadi molekul yang lebih kompleks, contohnya seperti protein, lemak, maupun asam nukleat.
Wah, meskipun tumbuhan ada tumbuhan yang berukuran kecil ternyata perubahan energi fotosintesis yang terjadi di dalamnya rumit, ya, teman-teman.
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR