Bobo.id - Saat sakit, orangtua akan membawa kita ke dokter untuk diperiksa agar diketahui apa penyakit yang menyerang dan agar mendapatkan obat yang tepat.
Kalau teman-teman perhatikan, dokter pertama-tama akan meminta kita membuka mulut dan memeriksa mulut kita.
Hmmm... padahal ktia tidak merasa sakit di bagian mulut, tapi kenapa dokter selalu memeriksa bagian mulut sebelum memeriksa bagian lainnya, ya?
Ternyata pemeriksaan awal yang dimulai dari bagian mulut ini ada tujuannya tersendiri, lo, teman-teman.
Baca Juga : Apa Kamu Berselimut Saat Tidur? Ini Alasan Kita Suka Pakai Selimut
Mulut Bisa Menjadi Jalan pertama Penyakit Ddalam Tubuh
Mulut adalah pintu atau gerbang pertama tempat berbagai zat masuk ke tubuh kita, seperti makanan dan minuman sebelum sampai ke organ lainnya.
Nah, hal ini ternyata menjadikan mulut sebagai tempat yang tepat bagi berbagai mikroba, mulai dari mikroba yang baik hingga yang berbahaya.
Mikroba atau bakteri baik dalam mulut akan membantu melindungi gigi, gusi, serta melancarkan pencernaan kita.
Tapi bakteri juga bisa masuk ke dalam aliran darah yang akhirnya menyebabkan munculnya penyakit tertentu.
Saat bakteri masuk ke dalam aliran darah, maka hal ini bisa memengaruhi organ dan kekebalan tubuh kita, terlebih kalau malas menyikat gigi.
Pada keadaan normal, bakteri tidak akan masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan kita sakit.
Tapi kalau kita tidak rajin menyikat gigi, maka bakteri dalam mulut akan membentuk plak yang menggerogoti gigi dan selanjutnya menimbulkan infeksi yang membuat bakteri masuk ke tubuh lewat aliran darah.
Baca Juga : Air Mata Terasa Asin Saat Tertelan di Mulut Kita, Kenapa, ya?
Kalau sistem kekebalan tubuh teman-teman sedang berada dalam keadaan yang lemah, maka bakteri tadi akan dengan mudah menyebabkan tubuh kita sakit.
Dokter Melakukan Pemeriksaan Awal Lewat Mulut
Nah, karena mulut menjadi gerbang atau jalan awal masuknya berbagai bakteri penyebab penyakit, itulah sebabnya saat memeriksakan diri ke dokter kita diminta membuka mulut.
Dengan bantuan senter dan stik khusus seperti stik es krim untuk menahan lidah atau depresor, dokter akan melihat keadaan mulut teman-teman, nih.
Dari keadaan gigi, gusi, lidah, hingga tenggorokan, dokter bisa melihat kondisi kesehatan secara keseluruhan.
Salah satunya adalah dengan melihat warna dan permukaan lidah, dokter bisa mengetahui apakah teman-teman memiliki cairan tubuh yang cukup.
Dengan melihat kondisi tenggorokan dokter juga bisa melihat apajah ada infeksi bakteri yang menyerang tenggorokan.
Contohnya adalah radang tenggorokan atau pembesaran amandel yang menyebabkan tenggorokan terasa tidak nyaman.
Baca Juga : Cara Mengatasi Brainfreeze, Sakit Kepala yang Datang Tiba-Tiba Saat Makan Es Krim
Beberapa Penyakit Bisa Dideteksi Dari Kondisi Mulut
Dengan memeriksa kondisi mulut pasiennya, dokter memang bisa mengetahui kondisi kesehatan mendasar.
Selain itu, dari kondisi mulut dokter juga bisa mengetahui beberapa penyakit yang kemungkinan diderita oleh pasien, lo.
Salah satunya dari peradangan yang terkait dengan penyakit gusi, dokter bisa mendeteksi penyakit endokarditis, yaitu infeksi yang terjadi karena bakteri masuk ke dalam aliran darah dan menginfeksi lapisan dalam jantung.
Dari pemeriksaan tersebut, dokter bisa melihat apakah ada penyakit yang menyangkut pembuluh darah, seperti penyakit jantung, penyumbatan pembuluh darah, maupun stroke.
Selain itu, dari warna lidah dokter juga bisa melihat adanya masalah kesehatan dalam tubuh kita, lo.
Baca Juga : Gigi Susu Kita Akan Berganti, Kenapa Kita Punya Gigi Susu, ya?
Misalnya saat lidah memiliki lapisan atau bintik putih, maka bisa saja menunjukkan adanya sariawan.
Sedangkan kalau lidah berwarna merah tua, maka bisa jadi kita kekurangan vitamin B-12 dan asam folat, nih, teman-teman.
Dari pemeriksaan mulut, bisa juga dideteksi gangguan tonsilitis, yaitu kondisi saat amandel memerah, bengkak, atau memiliki bercak putih dan kuning.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR