Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu melihat kedua fenomena supermoon yang terjadi di bulan Januari dan Februari lalu?
Di bulan Januari, supermoon yang muncul bernama Super blood wolf moon.
Sedangkan, supermoon yang muncul di bulan Februari namanya Super snow moon.
Kalau fenomena supermoon bulan Maret ini, teman-teman sudah tahu namanya, belum?
Fenomena supermoon kali ini disebut dengan super worm moon, teman-teman.
Kenapa fenomena supermoon punya nama yang berbeda-beda, ya?
Dan apakah supermoon akan kembali muncul dalam waktu dekat? Kita cari tahu sama-sama, yuk!
Nama-Nama Supermoon
Nama-nama supermoon ini diambil dari peristiwa langit lain yang terjadi bersamaan, teman-teman.
Kita ingat-ingat lagi, yuk, peristiwa langit yang terjadi bersamaan dengan supermoon di tahun 2019 ini.
1. Super Blood Wolf Moon
Di tanggal 21 Januari lalu, supermoon terjadi bersamaan dengan blood moon, teman-teman.
Blood moon sendiri merupakan peristiwa langit gerhana bulan total atau bulan merah.
Yap, saat fenomena ini terjadi, bulan warna berubah jadi kemerahan.
Baca Juga : Keren! Inilah Penampakan Memukau Super Blood Wolf Moon Kemarin
Warna ini muncul karena bumi ada di posisi bayangan Bumi, yang disebut umbra. Makanya cahayanya jadi redup.
Lalu, dari mana asal nama 'wolf moon', Bo?
Kalau bagian ini, asalnya dari lolongan serigala di Bulan Januari. Ini karena bulan Januari adalah musim kawin bagi serigala.
2. Super Snow Moon
Supermoon yang terjadi di bulan Februari ini merupakan supermoon terbesar di tahun ini, lo. Apa kamu melihatnya?
Supermoon di bulan Februari merupakan fenomena bulan gabungan. Selain supermoon, saat itu sedang terjadi snow moon.
Snow moon adalah sebutan untuk bulan purnama di bulan Februari.
Nama ini dipakai oleh para petani di zaman dahulu. Ini karena di berbagai belahan dunia, cuaca di bulan Februari sangat dingin dan bersalju.
Super snow moon jadi supermoon yang terbesar di tahun 2019 karena bulan berada di titik terdekatnya (perigee) dengan Bumi.
Kira-kira, posisi bulan saat itu adalah 356,761 kilometer dari Bumi.
Baca Juga : Super Snow Moon Akan Muncul Bulan Februari, Supermoon Terbesar di 2019
3. Super Worm Moon
Nah, kalau yang satu ini adalah yang akan terjadi di bulan Maret.
Di belahan Bumi bagian utara, bulan purnama di bulan Maret disebut worm moon.
Bulan purnama Maret diberi nama worm moon karena di waktu itu cacing tanah mulai muncul kembali ke permukaan tanah setelah musim dingin yang panjang.
Oiya, sebaliknya, di belahan Bumi bagian selatan, bulan purnama di bulan Maret disebut harvest moon. Yaitu saat musim panas berganti jadi musim gugur.
Serunya, tahun ini supermoon juga bertepatan dengan peristiwa ekuinoks, lo!
Apa itu ekuinoks, ya? Ekuinoks adalah peristiwa saat matahari berada di garis ekuator Bumi.
Di berbagai belahan dunia, ekuinoks ini digunakan sebagai penanda bergantinya musim, teman-teman.
Supermoon Berikutnya
Tahukah kamu? Terakhir kali bulan purnama bertepatan dengan ekuinoks bulan Maret adalah tahun 2000, lo.
Menurut ahli antariksa, bulan purnama akan kembali terjadi berdekatan dengan ekuinoks bulan Maret pada tahun 2030. Wah, 11 tahun lagi, teman-teman!
Menurut situs EarthSky, di tahun 2020 kita bisa mengharapkan beberapa peristiwa langit supermoon, nih.
Baca Juga : Super Worm Moon Akan Datang Mengikuti Ekuinoks Bulan Maret
Supermoon yang bertepatan dengan bulan purnama kembali terjadi di bulan Maret, April, dan Mei tahun 2020.
Namun, rupanya supermoon juga bisa terjadi saat bulan baru, lo.
Bulan baru adalah fase saat bulan berada dalam satu garis lurus antara matahari dan Bumi.
Saat itu kita hanya melihat siluet bulan karena bagian bulan yang menghadap ke matahari terlihat gelap. Bahkan seringkali kita tidak bisa melihatnya.
Namun, saat supermoon bulan baru, bulan juga berada dalam titik terdekatnya dengan Bumi.
Hanya saja penampakannya terang dan besar seperti saat supermoon bulan purnama.
Supermoon bulan baru tahun ini akan terjadi di tanggal 1 dan 30 Agustus serta 28 September 2019.
Baca Juga : Catat Tanggalnya! Kita Bisa Melihat 3 Supermoon di Tahun 2019
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | National Geographic,earthsky.org |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR