Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu dongeng anak hari ini, ya?
Dongeng anak hari ini berjudul Kacamata Keren Aki.
Yuk, langsung saja kita baca dongeng anak hari ini!
------------------------------------------
Baca Juga : Dongeng Anak: Wonwon Ingin Punya Kawan
Kakek Deden tinggal di sebuah desa di Pangalengan, Bandung. Deden memanggil kakeknya dengan sebutan aki, yang artinya kakek dalam bahasa Sunda. Aki Deden adalah seorang pelukis yang cukup handal.
Di daerah tempat tinggal aki Deden, terdapat banyak pembuat permen karamel susu tradisional. Itu sebabnya, permen itu hampir selalu ada di rumah aki Deden. Permen karamel susu yang ada di rumah aki Deden, biasanya berbentuk persegi.
Baca Juga : Dongeng Anak: Burung Kesedihan (Bag. 2)
Setiap permen, memiliki dua lapis pembungkus. Di dalam, permen itu dibungkus dengan pembungkus plastik. Lapisan kedua atau lapisan luarnya terbuat dari kertas minyak aneka warna.
Setiap kali berkunjung ke rumah akinya, Deden selalu berlari ke meja makan, karena di sana ada stoples berisi penuh permen karamel susu. Pembungkusnya yang aneka warna, sangat menarik hati. Apalagi rasanya lezat.
Baca Juga : Manakah Negara Tertinggi di Dunia? Ini Daftarnya #AkuBacaAkuTahu
Suatu akhir minggu, Aki berulang tahun. Deden, ayah dan ibunya datang ke rumah Aki. Sepupu-sepupu Deden juga datang, bersama uwak Deden. Seperti biasa, ada satu stoples permen karamel susu di meja makan aki. Namun, cuma sebentar saja permen itu sudah habis karena Deden dan keluarganya semua suka. Padahal, di meja itu, aki juga menyediakan banyak makanan lain.
Menjelang malam, sepupu-sepupu Deden dan ayah ibu mereka pulang. Deden, Ayah dan Ibu menginap di rumah aki. Mereka baru pulang besok sore.
Baca Juga : Sedang Lesu atau Tidak Bersemangat? Yuk, Coba 5 Minuman Ini!
“Jangan lupa simpan semua bungkus permen karamel susu nya ya,” kata aki saat Deden membantu Ibu membereskan meja makan.
“Untuk apa, Ki?” tanya Deden
“Nanti Aki kasih tahu kalau kamu sudah kumpul semua,” kata Aki sambil tersenyum usil.
Baca Juga : Hujan Meteor Sering Terjadi, Cari Tahu Proses Terjadinya Peristiwa Langit Ini, yuk! #AkuBacaAkuTahu
Deden segera lari keliing rumah dan mengumpulkan setiap bungkus permen karamel susu yang terbuat dari kertas minyak. Ada yang berwarna merah, kuning, biru tua dan hijau.
Ada yang tergeletak di piring kue di atas meja tamu, di meja makan, di tempat sampah kertas di ruang lukis Aki, ada juga yang tergeletak di belakang pot bunga. Wah, pasti salah satu sepupuku yang membuang sampah sembarangan, pikir Deden.
Baca Juga : Dibuka Maret Kemarin, Cari Tahu Fakta Unik MRT di Jakarta, yuk!
Pembungkus kertas minyak itu bersih, tidak belepotan gula. Itu karena permen karamelnya memiliki pembungkus dalam dari plastik.
Tak lama kemudian, kantong celana pendek Deden sudah penuh pembungkus kertas minyak. Kertas-kertas itu berbunyi kresek kresek ketika ia berjalan.
Baca Juga : Wah, Inilah 5 Film Keren yang Bisa Kita Nikmati di Tahun 2019!
“Aku sudah punya satu kantong penuh sekarang,” kata Deden bangga pada akinya.
“Baiklah,” kata Aki. “Coba kamu rapikan satu persatu ya… Besok pagi, akan Aki tunjukkan cara bermain dengan kertas-kertas itu!”
Deden merapikan kertas kertas itu dan Aki menindihnya dengan kamus tebal.
Baca Juga : Tanggal 1 April Dikenal Sebagai April Mop, Dari Mana Asal-Usulnya?
Esok paginya, matahari bersinar cerah. Setelah Deden selesai mandi dan sarapan, Aki mengajaknya keluar rumah. Aki mengeluarkan membawa beberapa kacamata yang dibuatnya dari karton. Di setiap lubang matanya, sudah ditempeli dengan kertas-kertas minyak aneka warna itu.
“Wah, Aki bikin prakarya kacamata, ya,” celetuk Deden kagum.
Baca Juga : Peredaran Darah Kecil dan Besar Mempunyai Rute yang Berbeda dalam Tubuh, ke Mana Saja?
“Coba pakai kacamata-kacamata ini bergantian. Lalu lihatlah ke sekeliling taman ini. Kertas-kertas ini seperti jendela-jendela kecil. Setiap warna, memiliki pemandangan dengan rasa yang berbeda,” kata Aki.
Deden mengikuti petunjuk Aki. Ia bergantian memakai kacamata buatan Aki. Kacamata dengan kertas warna merah, kuning, biru tua, dan hijau. Ia melihat ke sekeliling taman dan menjadi kagum.
Baca Juga : Pembeli Jajanan Khas India Ini Akan Disuapi Langsung oleh Penjualnya
Saat melihat melalui kacamata dengan kertas hijau, taman berubah menjadi seperti warna rumput laut di bawah air. Lewat kacamata dengan kertas warna merah, suasana sekeliling tampak bercahaya hangat. Warna biru tua membuat langit pagi itu tampak seperti senja dan waktunya untuk tidur.
Kacamata dengan kertas kuning adalah kesukaan Deden. Kertas itu mengubah hari yang biasa-biasa saja menjadi berwarna kuning keemasan.
Baca Juga : Kehujanan? Ini 4 Cara Ampuh Agar Kita Tidak Sakit Setelah Kehujanan
“Waaah… indah sekali, Ki… Tamannya sama, tapi warnanya jadi berubah-ubah. Perasaanku jadi berubah-ubah juga,” gumam Deden.
Aki menepuk pundak Deden dengan bahagia.
Baca Juga : Ilmuwan Temukan Bukti Baru Seputar 'Hari' Kepunahan Dinosaurus
“Kamu persis seperti Aki. Bisa melihat keindahan dari benda-benda yang sederhana. Bisa merasakan setiap warna. Itu sebabnya, Aki memberi tahu kamu soal bungkus permen karamel susu ini,” kata Aki sambil tersenyum.
Baca Juga : Banyak Hujan Meteor, Lihat Jadwal Peristiwa Langit di Bulan April, yuk!
Deden bangga juga dibilang sama seperti akinya. Aki seorang pelukis hebat. Lukisannya di pameran, selalu dibeli orang dengan harga mahal. Mungkin karena setiap warna di lukisan Aki menimbulkan perasaan yang berbeda.
“Jangan jangan, aku juga sudah jadi ahli warna seperti Aki,” pikir Deden sambil tersenyum geli sendiri.
Baca Juga : Gawat, Serangan Jamur Menyebabkan Banyak Amfibi Terancam Punah
Tonton video ini, yuk!
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR