Bobo.id - Makanan atau minuman yang dihinggapi lalat membuat kita tidak mau mengonsumsinya lagi karena menganggapnya sudah kotor.
Lalat dianggap sebagai hewan yang kotor dan menjijikkan karena bisa membawa virus, bakteri, parasit, serta penyakit ke makanan dan minuman.
Bahkan jumlah virus, bakteri, dan parasit yang dibawa lalat bisa mencapai lebih dari 300 jenis dan akan menempel di tempat lalat hinggap, lo.
Nah, berbagai makhluk yang dibawa oleh lalat tadi bisa menyebabkan penyakit saat masuk ke dalam tubuh kita.
Baca Juga : Tidak Suka Makan Sayur? Siasati dengan 5 Cara Ini Agar Suka Sayur
Meskipun dianggap sebagai hewan yang kotor, seorang profesor di wilayah timur Tiongkok justru membuat sebuah peternakan lalat, nih, teman-teman.
Wah, apa tujuannya sang profesor ini justru membuat peternakan hewan yang dihindari bahkan dibasmi oleh orang-orang, ya?
Bermanfaat untuk Daur Ulang Sampah
Lalat diketahui suka hinggap di benda-benda atau permukaan yang kotor, seperti sampah.
Sifat lalat inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh Profesor Zhang Zhijian, guru besar di Universitas Zhejiang, Tiongkok.
Peternakan lalat yang dibuat oleh Profesor Zhang ternyata digunakan untuk mendaur ulang sampah rumah tangga, lo, teman-teman.
Profesor Zhang bahkan mengatakan kalau lalat-lalat yang ada di peternakannya sangat menyukai sampah, kotoran manusia, dan buah-buahan busuk.
Dibuka Pertama Kali pada 2016
Peternakan lalat milik Profesor Zhang yang digunakan untuk mendaur ulang sampah ini pertama kali dibuka pada 2016 yang lalu.
Beliau membuat peternakan ini berdasarkan eksperimen yang dimulai pada 2014, di mana dari sepuluh ton sampah bisa menghasilkan 1,2 ton lalat.
Baca Juga : Apakah Benar Telur Ayam Lebih Sehat dari Telur Puyuh? Cari Tahu, yuk!
Proses pembusukan sampah di peternakan lalat berasal dari proses metabolisme lalat yang menghasilkan berbagai produk, yaitu makanan hewan dan pupuk.
Saat peternakan lalat ini baru pertama kali dibuka, tidak ada warga yang mau membuang sampah ke peternakan lalat milik Profesor Zhang, lo.
Namun, berkat bantuan pemerintah lokal yang mendorong upaya daur ulang sampah, warga mulai mau membuang sampah ke peternakan lalat ini.
Bahkan saat ini, ada 12 ton sampah yang terkumpul setiap harinya di peternakan lalat milik Profesor Zhang, nih, teman-teman.
Proses Daur Ulang Sampah yang Bersih
Meskipun merupakan peternakan lalat dan mendaur ulang sampah, Profesor Zhang mengatakan bahwa proses daur ulang yang dilakukan sangat bersih dan aman, lo.
Bersih dan aman yang dimaksudkan adalah bahwa lalat tidak membawa patogen atau penyakit dan berbagai mikroorganisme yang berbahaya bagi tubuh.
Hal ini karena pengolahan dan proses daur ulang sampah dilakukan di tiga rumah kaca yang berbeda.
Setiap rumah kaca hanya digunakan untuk menghancurkan dan mengaduk sampah.
Setelah itu, probiotik dimasukkan ke dalam sampah yang sudah hancur untuk mengubahnya menjadi tempat telur lalat menetas dan menjadi belatung.
Baca Juga : Kenapa Kutu Rambut Sangat Sulit Dibasmi, ya? #AkuBacaAkuTahu
Sedangkan di dalam dua rumah kaca lainnya terdapat tumpukan nampan yang berisi olahan sampah rumah tangga untuk menampung belatung.
Belatung di peternakan lalat ini tidak mengonsumsi sembarangan makanan, lo, tapi mengonsumsi nitrogen, fosfor, dan minyak dalam sampah.
Sedangkan lalat dewasa di peternakan ini hanya meminum air dan hidup selama sepuluh hari saja.
Nah, kotoran dari lalat akan diolah menjadi pupuk yang bisa digunakan oleh warga sekitar untuk menyuburkan tanamannya.
Sedangkan belatungnya dijual sebagai makanan untuk hewan lain seperti ayam, ikan, udang, dan burung.
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR