Bobo.id - Pernahkah ketika sedang asyik bermain sepeda lalu terjatuh hingga terluka?
Anak-anak seperti kita memang sering terluka karena kurang berhati-hati, teman-teman.
Baca Juga : Sering Salah, 4 Bahan Ini Sebenarnya Tak Boleh Digunakan untuk Atasi Luka Bakar
Nah, jika terluka kita harus segera mengobatinya. Biasanya sebelum menutup luka dengan perban atau plester, kita harus membersihkan lukanya terlebih dahulu.
Membersihkan luka berguna untuk mengurangi risiko terkena infeksi, teman-teman.
Baca Juga : Wah, Paus Purba Ternyata Mempunyai Kaki dan Bisa Hidup di Darat Juga
Beberapa orang memilih untuk membersihkan luka dengan alkohol karena memiliki sifat yang steril.
Padahal alkohol adalah bahan keras yang tidak bisa kita gunakan sembarangan, lo, teman-teman.
Yuk, cari tahu efek alkohol untuk luka!
Baca Juga : Menonton Televisi dalam Jarak Dekat Bisa Merusak Mata, Apa Benar?
Efek Penggunaan Alkohol untuk Luka di Kulit
Alkohol memang cukup efektif untuk mencegah pertumbuhan bakteri, tapi ternyata zat ini tidak boleh digunakan untuk membersihkan luka, lo.
Karena alkohol dapat menimbulkan sensasi terbakar pada luka dan merusak jaringan kulit yang sehat.
Dampak yang bisa timbul adalah pembengkakan dan rasa gatal yang bisa salah dikenali sebagai gejala peradangan.
Selain itu, alkohol bersifat mengeringkan permukaan kulit dan berpotensi menimbulkan reaksi iritasi.
Baca Juga : Hewan Peliharaan Bisa Punya Kutu, Apakah Manusia Bisa Tertular Kutu Hewan?
Bukannya mempercepat pemulihan, penggunaan alkohol untuk luka justru akan membuat proses penyembuhan menjadi lebih lama.
Hal yang sama juga berlaku pada obat antiseptik mengandung hidrogen peroksida.
Seperti alkohol, hidrogen peroksida pun ampuh mencegah pertumbuhan kuman penyebab penyakit.
Namun, efek sampingnya dapat merugikan kulit karena zat ini membasmi habis seluruh komponen yang ada pada luka, termasuk sel-sel kulit yang sehat.
Baca Juga : Yuk, Lakukan 3 Cara Ini untuk Memulihkan Tubuh Lemas Setelah Dibius!
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Merawat Luka
1. Menjaga Area Luka Tetap Lembap
Kita bisa mengoleskan tipis-tipis salep antibiotik pada luka goresan atau luka berukuran besar agar kelembapannya tetap terjaga.
Hal ini bertujuan untuk mempercepat pemulihan, menghindari infeksi, dan mencegah perban menempel.
Baca Juga : Apa yang Terjadi Jika Pesawat Bertabrakan dengan Burung di Angkasa?
2. Jangan Biarkan Luka Terkena Udara Terbuka
Tidak sedikit orang yang keliru membiarkan luka terkena udara terbuka agar lekas mengering.
Padahal, luka yang dibiarkan dalam kondisi seperti ini dapat terkena kuman dan kotoran sehingga meningkatkan kemungkinan terkena infeksi.
Jadi, luka yang telah dibersihkan sebaiknya ditutup dengan perban atau plester agar tetap steril, teman-teman.
Baca Juga : Rengginang, Simbol Persatuan yang Renyah Rasanya! Tertarik Mencoba?
3. Rasa Gatal Belum Tentu Tanda Luka Sembuh
Rasa gatal biasanya muncul saat luka kita sudah mulai mengering, tapi hal ini tidak selalu menandakan bahwa luka telah sembuh.
Pada beberapa kasus, rasa gatal justru dapat menjadi tanda alergi terhadap salep antibiotik maupun perban yang digunakan.
Walaupun dapat membasmi kuman, penggunaan alkohol untuk membersihkan luka justru lebih banyak mendatangkan kerugian dibandingkan manfaat.
Baca Juga : Ada yang Bisa Diserap Tubuh, Ini Dia Serba-serbi Benang Operasi
Padahal, kita hanya perlu menggunakan air mengalir dan sabun antiseptik untuk membersihkan luka goresan atau berukuran kecil.
Cara ini sudah cukup efektif untuk menjaga area luka tetap bersih sebelum ditutup dengan perban atau plester.
Teman-teman mungkin punya banyak pertanyaan tentang hal di sekitarmu. Dengan membaca, kita jadi tahu jawabannya.
Semakin banyak membaca, semakin kita tahu banyak hal. Yuk, membaca! #AkuBacaAkuTahu
Baca Juga : Pernah Mendengar Kata 'Eureka'? Cari Tahu Sejarah dan Artinya, yuk!
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR