Bobo.id - Coba teman-teman ingat liburan terakhir yang dilakukan bersama keluarga, apakah teman-teman bisa mengingat apa saja yang dilakukan selama liburan?
Atau ketika membaca sebuah buku yang tidak ada gambarnya, bisakah teman-teman membayangkan atau membuat imajinasi petualangan yang dilakukan oleh sang tokoh utama?
Mungkin bagi kita, dua hal tadi bisa kita lakukukan dengan cukup mudah, teman-teman.
Namun, hal tersebut tidak bisa dilakukan oleh mereka yang memiliki kondisi aphantasia.
Aphantasia membuat seseorang tidak bisa berimajinasi atau membayangkan tentang berbagai hal.
Baca Juga : Bentol Karena Digigit Nyamuk? Ini Cara Ampuh Hilangkan Rasa Gatalnya
Yuk, kita cari tahu mengenai kondisi aphantasia ini!
Tidak Bisa Berimajinasi dan Membayangkan Sesuatu
Saat kita diminta untuk membayangkan sesuatu, cara yang biasanya kita lakukan adalah dengan memejamkan mata.
Setelah itu, pikiran kita langsung bisa berimajinasi atau membayangkan hal tersebut.
Hal yang berbeda dialami oleh orang dengan kondisi aphantasia karena mereka tidak dapat membayangkan sesuatu meskipun sudah memejamkan matanya.
Aphantasia adalah sebuah kondisi yang menyebabkan seseorang tidak bisa berimajinasi, menciptakan, atau membayangkan visual di dalam pikirannya.
Karena kondisi inilah, kadang mereka disebut juga sebagai orang yang tidak memiliki "mata pikiran", lo.
Orang yang memiliki kondisi ini memerlukan bantuan lain untuk mengingat atau membuat imajinasi dalam pikirannya.
Misalnya saja dengan melihat foto atau gambar, teman-teman.
Baca Juga : Jumlah Air Bersih Semakin Sedikit, Padahal Ini Manfaat Air untuk Kehidupan
Aphantasia Bukan Sebuah Penyakit
Walaupun dianggap sebagai sebuah kondisi yang kurang menyenangkan, aphantasia bukan merupakan sebuah penyakit, kok, teman-teman.
Kondisi aphantasia dianggap sebagai sebuah kelainan yang terjadi pada bagian neurologis atau saraf yang ada di otak.
Aphantasia pertama kali ditemukan pada 1880 oleh Francis Galton yang saat itu melakukan eksperimen di Inggris tentang cara kerja otak saat sedang berimajinasi.
Penelitian kembali dilakukan pada 2005 oleh Adam Zeman, seorang ahli neurologi kognitif, setelah ada seorang pasien yang tidak bisa lagi melakukan imajinasi, nih.
Ternyata pasien tersebut tidak lagi bisa berimajinasi setelah melakukan operasi jantung dan akhirnya diteliti bersama dengan 21 orang lainnya.
Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan kalau orang dengan kondisi aphantasia ternyata mengalami penurunan aktivitas di bagian otak lobus parietal dan frontal.
Nah, kedua bagian otak tadi berhubungan dengan pemikiran manusia yang melakukan tugasnya saat kita sedang berimajinasi.
Baca Juga : Saat Menggaruk Tubuh, Rasa Gatal Justru Akan Bertambah, Kenapa Begitu?
Inilah yang menyebabkan seseorang dengan kondisi aphantasia menjadi tidak bisa berimajinasi.
Uniknya, meskipun orang yang memiliki kondisi aphantasia tidak bisa berimajinasi dan membayangkan sesuatu, mereka tetap bisa bermimpi dengan visual atau penggambaran yang jelas, lo.
Hal ini disebabkan bagian otak yang mengalami gangguan tadi tetap bisa menjalankan tugasnya dengan normal saat kita kehilangan kesadaran seperti saat sedang tertidur.
Sampai saat ini, peneliti masih melakukan penelitian pada kondisi yang langka ini, termasuk kenapa orang yang memiliki kondisi aphantasia tidak bisa berimajinasi saat sedang sadar dan beraktivitas.
Lihat juga video di bawah ini, yuk!
Source | : | Live Science,National Geographic Indonesia,BBC |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR