Bobo.id - Hidangan laut apa yang jadi favorit teman-teman?
Apakah di antara teman-teman ada yang pernah mencicipi lobster?
Lobster adalah hewan laut krustasea yang populer untuk dijadikan makanan, teman-teman.
Biasanya, lobster memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan hidangan laut lainnya, seperti udang dan kepiting.
Tapi rupanya dulu lobster pernah dianggap tidak berharga, lo. Cari tahu kisahnya, yuk!
Lobster di Abad ke-16
Di awal abad ke-16, penjelajah Eropa mulai mendatangi benua Amerika. Mereka tinggal di wilayah teluk di Massachuset, teman-teman.
Pada zaman tersebut, jumlah lobster di lautan sangat melimpah.
Begitu banyaknya, di tepian pantai sampai ada banyak lobster yang menumpuk, lo.
Para pendatang pun mengonsumsi lobster sebagai makanan sehari-hari. Sampai akhirnya mereka merasa bosan.
Bahkan, karena jumlahnya sangat banyak, orang-orang pada masa itu menyebut lobster sebagai "kecoa laut"!
Baca Juga : Kenapa Kita Menyukai Makanan yang Renyah, ya? #AkuBacaAkuTahu
Jumlah lobster yang melimpah membuatnya dimanfaatkan menjadi pupuk, umpan pancing, sampai makanan untuk para narapidana di tahanan.
Karena banyak orang menganggap loster tidak berharga, loster dianggap sebagai simbol kemiskinan.
Di rumah-rumah si kaya, lonster justru hanya dikonsumsi pelayannya.
Sejak kapan lobster mulai dipandang sebagai makanan yang mahal, ya?
Baca Juga : Kaviar Dikenal Sebagai Makanan Mewah, Kenapa Harga Kaviar Mahal?
Pengaruh Perubahan Teknologi dan Budaya di Abad ke-18
Kemajuan teknologi di abad ke-18 juga berpengaruh pada budaya makan, teman-teman.
Salah satunya adalah makanan kaleng yang mulai populer.
Selain itu, teknologi transportasi rel kereta sedang berkembang.
Lobster pun dijadikan makanan kaleng dan dikirim ke wilayah Amerika Tengah.
Di saat yang sama, penduduk Amerika Tengah mulai mengunjungi wilayah New England untuk mencari lobster segar.
Lobster segar pun jadi populer di kalangan turis di New England.
Karena itulah, restoran mulai menyajikan hidangan lobster. Di akhir abad ke-18, harga lobster mulai naik.
Sampai akhirnya pada perang dunia II lobster menjadi hasil laut yang mahal dan dikenal sebagai makanan mewah, teman-teman.
Manfaat Mengonsumsi Lobster
Dalam lobster, ada kandungan selenium dan asam lemak omega-3. Dagingnya juga mengandung protein yang tinggi.
Lobster juga dianggap bisa melindungi tubuh dari risiko gangguan kelenjar tiroid, depresi, dan anemia.
Itulah serba-serbi perjalanan lobster dari makanan yang sangat terjangkau sampai jadi makanan mewah.
Oiya, apa kamu tahu mengapa hidangan laut seperti lobster jadi merah ketika dimasak? Cari tahu jawabannya di artikel berikut, ya!
Baca Juga : Kenapa Kepiting dan Udang Berubah Warna Menjadi Merah Saat Dimasak?
Lihat video ini juga, yuk!
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Medical News Today,Insider,Great Big Story |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR