Di akhir setiap jalur galian itu, Pak Noto akan menancapkan tongkat kecil. Di ujung atas tongkat itu, ada papan kecil bertuliskan nama sayuran yang akan tumbuh di jalur itu.
Pandu selalu memerhatikan apa yang dikerjakan ayahnya. Kebetulan, di samping rumahnya, ada tanah kosong. Ayahnya mengijinkan ia membuat kebun kecilnya sendiri.
Baca Juga : Aplikasi Olahraga di Rumah yang Bisa Kamu Coba, Apa Saja, ya?
Pandu membuat galian panjang beberapa jalur. Ia lalu membuka amplop-amplop pembungkus bibit. Pandu menuang isi amplop demi amplop di jalur masing-masing. Bibit wortel di jalur untuk wortel. Bibit bawang di jalur bibit bawarng. Bibit bunga marigold di jalur bunga marigold.
Pandu gembira ketika pekerjaannya selesai. Namun, saat itu angin kencang tiba tiba bertiup. Semua bibit yang sudah ditebarnya Pandu tertiup angin dan bercampur aduk di setiap jalur.
Jadi ada biji lobak di baris kacang, dan wortel di deretan bawang. Bibit bunga petunia dan marigold juga bercampur, tersebar dimanapun saat mereka mendarat di tanah. Kebun kecil Pandu jadi tercampur aduk!
Baca Juga : Suka Baca Komik? Cari Tahu Sejarahnya dan Coba Buat Sendiri, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR