Bobo.id - Wilayah Carolina Utara di Amerika Serikat bagian selatan sempat diselimuti oleh kabut berwarna kuning, nih, teman-teman.
Hal tersebut terlihat dari foto yang diambil oleh seorang fotografer bernama Jeremy Gilchrist menggunakan drone atau pesawat tanpa awak yang digunakan untuk mengambil gambar dari ketinggian.
Wah, kabut biasanya akan membuat tempat tersebut berwrna putih, tapi kenapa kabut yang menyelimuti wilayah Caroline Utara ini justru berwarna kuning, ya?
Kabut kuning ini disebut oleh sang fotografer sebagai pollenpocalypse yang merupakan singkatan dari pollen apocalypse atau serangan serbuk sari.
Baca Juga : Benarkah Makan Jambu Biji Membuat Usus Buntu? Inilah Mitos dan Fakta Buah
Serangan Serbuk Sari di Carolina Utara
Wilayah Carolina Utara yang ada di bagian selatan Amerika Serikat ini diselimuti oleh kabut berwarna kuning yang disebabkan oleh serbuk sari yang juga berwarna kuning.
Akibat dari serbuk sari berwarna kuning yang beterbangan ini, menyebabkan semua benda di wilayah Carolina Utara menjadi berwarna kuning, seperti mobil, teras rumah, dan tentu saja jalanan di wilayah tersebut.
Sayangnya, serangan serbuk sari ini tidak hanya menyelimuti berbagai benda di Carolina Utara saja, teman-teman, tapi juga membuat orang-orang yang memiliki alergi. Seperti alergi serbuk sari menjadi tidak bisa keluar rumah.
Sedangkan bagi mereka yang tidak menderita alergi serbuk sari, juga bisa mengalami mata merah dan hidung berair karena serbuk sari yang berukuran kecil masuk ke pernapasan mereka.
Perubahan Iklim Membuat Badai Serbuk Sari Memburuk
Badai atau serangan serbuk sari ini terjadi pada awal musim semi, di mana banyak bunga yang mulai bermekaran.
Namun beberapa pengamat cuaca mengatakan kalau serbuk sari ini justru tidak berasal dari bunga, lo, teman-teman.
Serbuk sari berwarna kuning yang menyelimuti wilayah Carolina Utara tersebut dperkirakan berasal dari berbagai jenis pohon, termasuk pohon pinus, ek, serta mulberry.
Selama awal musim semi, pohon-pohon tadi memang banyak menyebarkan serbuk sari, teman-teman. Bahkan, ada yang menyebarkan sampai sekitar satu miliar butir serbuk sari.
Baca Juga : Kucing Kesayangan Suka BAB Sembarangan? Ini Tips untuk Melatihnya
Badai serbuk sari ini sebenarnya merupakan kejadian yang biasa terjadi saat awal musim semi, tapi serangan serbuk sari tahun ini lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya, nih, teman-teman.
Hal ini ternyata diakibatkan oleh perubahan iklim yang saat ini terjadi di Bumi, karena suhu Bumi yang semakin menghangat membuat musim bebrapa musim semakin panjang.
Akibatnya, jumlah serbuk sari yang beterbangan di udara juga akan semakin banyak dan membuat serangan serbuk sari tahun ini lebih parah, teman-teman.
Serangan Serbuk Sari Hilang karena Hujan
Pak Gilchrist yang memotret serbuk sari menyelimuti wilayah Carolina Utara, mengatakan kalau beliau cukup terkejut, lo.
Sebabnya adalah karena baru kali itu beliau melihat badai pollen atau serbuk sari menyelimuti Carolina Utara dengan ketinggian tersebut.
Untungnya, badai serbuk sari yang sempat menyerang Carolina Utara pada hari Senin minggu lalu ini hilang pada keesokan harinya setelah hujan lebat turun di wilayah tersebut, teman-teman.
Meskipun serbuk sari yang menyelimuti Carolina Utara menghilang karena hujan lebat, tapi dua hari kemudian serangan serbuk sari di Carolina Utara dan beberapa wilayah lainnya kembali meningkat, nih, teman-teman.
Wah, ternyata badai tidak hanya menyerang dalam bentuk angin saja, ya, teman-teman. Badai serbuk sari yang menyerang suatu daerah juga dianggap sesuatu yang berbahaya.
Baca Juga : Kurma Ajwa Asli dan Kurma Ajwa Palsu, Bagaimana Cara Membedakannya?
Lihat video ini juga, yuk!
Edisi Koleksi Petualangan Pak Janggut Vol. 2 Sudah Bisa Dipesan, Ini Link PO-nya
Source | : | Geek.com,National Geographic Indonesia,Mental Floss |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR