Seorang bapak berjalan naik bukit dan mendekati Nyoman. Nyoman tersenyum ramah. Ia kenal, bapak itu kemarin ada di pura ikut sembahyang bersama warga di banjar Nyoman.
Bapak itu datang bersama kepala banjar. Nyoman sempat berkenalan dengannya. Namanya Pak Panji. Katanya, ia masih bersaudara dengan kepala banjar tempat Nyoman tinggal. Pak Panji memang orang Bali, namun ia tinggal di Jepang.
Baca Juga : 4 Tips Menabung Cepat Agar Tabungan Lekas Terkumpul, Coba, yuk!
Pak Panji membawa tas kanvas besar. Ia berlutut di rumput dan membuka tasnya. Ia mengeluarkan enam layangan, semua berlainan bentuk, ukuran, dan warna. Semua sangat indah.
Salah satunya yang paling nyoman sukai adalah layangan kupu kupu besar bermotif ukiran Bali.
“Ini aku bikin sendiri dan aku lukis sendiri,” kata Pak Panji. “Aku ingin mencoba menerbangkannya sekarang. Layangan-layangan ini belum pernah diterbangkan. Kamu mau menolongku?”
Nyoman mengangguk senang. Tentu saja ia bersedia. Main layangan adalah kesukaannya.
Baca Juga : Bisakah Hewan Menyemburkan Api Seperti Naga dalam Cerita Fiksi?
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR