Bobo.id - Kita pasti memiliki tetangga ya tinggal di sekitar rumah, teman-teman.
Selain itu, kita juga mungkin sering bermain bersama teman-teman yang tinggal di sekitar rumah.
Namun di sebuah desa bernama Nagoro di Jepang, tetangga atau teman bermain yang kita temui berbeda, nih, teman-teman.
Di Desa Nagoro, kita akan lebih banyak menemukan boneka-boneka sebagai tetangga dibandingkan manusia, lo.
Wah, kenapa di sana lebih banyak boneka sebagai penduduknya, ya?
Baca Juga : Wah, di Bandung Ada Kampung Boneka! Tertarik untuk Berkunjung?
Desa yang Dihuni Lebih Banyak Boneka
Jika di sekitar rumah kita bisa bertemu dengan banyak orang lain yang merupakan tetangga, maka di Desa Nagoro kita akan lebih banyak melihat penduduknya yang berupa boneka.
Penyebabnya ternyata karena penduduk Desa Nagoro memang lebih banyak merupakan boneka, teman-teman.
Penduduk Desa Nagaro yang merupakan manusia hanya terdiri dari 27 orang.
Sedangkan boneka yang ada di desa ini mencapai lebih dari 270 buah, lo! Wah, banyak sekali, ya.
Penduduk berupa boneka ini bisa ditemui di manapun, mulai dari orang-orangan sawah berbentuk boneka, toko yang dijaga oleh boneka, sampai boneka yg duduk di tepi sungai seperti sedang memancing.
O iya, sekolah di desa Nagoro juga berisi siswa yang ternyata merupakan boneka, nih, teman-teman.
Uniknya, boneka-boneka di Desa Nagoro juga memakai baju seperti manusia pada umumnya, lo.
Baca Juga : Kota Pertambangan Ini Berubah Menjadi Kota Kucing, Kok Bisa?
Desa Nagoro Ditinggalkan Banyak Penduduknya
Penduduk manusia di desa Nagoro jumlahnya hanya sedikit, teman-teman, yaitu 27 orang saja.
Sedikitnya jumlah manusia di desa ini karena banyak penduduk asli yang meninggalkan Desa Nagoro untuk pergi ke kota.
Salah satu alasan penduduk Desa Nagoro meninggalkan desa ini adalah untuk mencari pekerjaan di kota, teman-teman.
Penduduk Desa Nagoro, Ibu Tsukimi Agaro yang sebelas tahun llau kembali ke desanya melihat kalau saat itu desa menjadi sangat sepiIkarena ditinggalkan penduduknya.
Ibu Tsukimi kemudian membuat boneka-boneka yang diletakkan di berbagai sudut desanya agar desa Nagoro tidak terlihat terlalu sepi.
Sebenarnya, Ibu Tsukimi sudah mulai membuat boneka sejak 16 tahun lalu, yaitu berupa orang-orangan sawah.
Nah, orang-orangan sawah buatan Ibu Tsukimi ini beliau pakaikan baju milik ayahnya.
Baca Juga : Yuk, Lihat Kamar Tidur dari Gambar Impian Anak-Anak yang Jadi Kenyataan! (Bagian 1)
Ternyata ada orang yang menganggap kalau orang-orangan sawah yang dipakaikan baju adalah ayah Ibu Tsukimi, lo, bahkan penduduk desa lain menyapa orang-orangan sawah tadi.
Sejak itu, Ibu Tsukimi mulai membuat berbagai boneka yang saat ini jumlahnya lebih banyak dari manusia di desanya.
Karena sudah terbiasa membuat boneka sejak 16 tahun lalu, saat ini Ibu Tsukimi bisa membuat satu boneka hanya dalam tiga hari saja, lo.
Boneka Terlihat Sangat Hidup
Kalau teman-teman berlibur ke desa Nagoro, mungkin boneka yang ada di sana akan terlihat seperti manusia sungguhan.
Ternyata Ibu Tsukimi punya rahasia membuat boneka yang ada di desanya terlihat seperti manusia sungguhan, lo.
Selain dipakaikan baju seperti manusia, Ibu Tsukimi juga memberikan warna pada pipi dan bibir boneka dengan warna merah muda.
Nah, warna pada pipi dan bibir boneka membuat boneka-boneka di Desa Nagoro terlihat seperti manusia.
Baca Juga : Kuching, Kota yang Dihuni Banyak Kucing, Pernah ke Sini?
Bagaimana, teman-teman tertarik berlibur ke desa Nagono dan melihat penduduk desa yang berupa boneka?
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | CNN,Unusual Places |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR