Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu cerpen anak hari ini, ya?
Cerpen anak hari ini berjudul Senangnya Menolong.
Yuk, langsung saja kita baca cerpen anak hari ini!
------------------------------------------
Baca Juga : Cerpen Anak: Layangan Bali
Bayu tinggal di Desa Batakan, Kabupaten Tanahlaut, Banjarmasin. Paman Bayu memelihara beberapa ekor kuda. Bayu tidak punya kuda.
Namun, paman Bayu yang bernama Paman Bono selalu mengizinkan Bayu jika ingin membantunya mengurus kuda-kuda itu.
Bayu sering membantu membawakan rumput segar untuk makanan kuda-kuda itu.
Kuda-kuda Paman Bono biasanya digunakan untuk menarik delman, membawa turis berkeliling di pesisir pantai Batakan. Kuda-kuda yang jinak biasanya disewakan tanpa membawa delman.
Bayu paling suka pada Gelegar, kuda berwarna cokelat yang paling jinak. Paman Bono sering mengizinkan Bayu menunggangi Gelegar berkeliling di pantai Batakan.
Baca Juga : Cerpen Anak: Jojo Pindah Rumah
Bayu sering membawa oleh-oleh wortel pada Gelegar, saat sahabatnya itu tidak bekerja di hari Minggu.
Ayah Bayu punya ladang wortel. Ayah mengizinkan Bayu untuk membawa sekantung wortel untuk Gelegar.
Namun, pada suatu hari Minggu, Bayu melihat Paman Bono meletakkan sadel kulit di punggung Gelegar.
Baca Juga : Ciri-Ciri Pantun Berbeda dengan Puisi Lainnya, Apa Saja Ciri-Cirinya?
“Paman Bono, ini kan hari libur Gelegar. Kenapa dia pakai sadel juga?” tanya Bayu heran. Ia tahu, Gelegar biasanya libur di hari Minggu dan tidak membawa delman turis.
Paman Bono tertawa. “Gelegar memang libur, tidak membawa turis hari ini, Bayu. Tapi dia punya tugas yang berbeda. Mesin-mesin hebat ternyata tidak bisa menggantikan kehebatan Gelegar kudaku!”
Baca Juga : 4 Suku dengan Kemampuan Keren, Ada yang dari Indonesia, lo
Pak Bono menepuk punggung kudanya dengan gembira.
“Nek Prima akan pindah rumah hari ini. Sayangnya, mobil bak yang disewanya untuk membawa barang-barangnya mogok!”
Bayu mengernyitkan dahi tanda heran.
Baca Juga : Kurma Khalas, Buah Manis Kaya Serat yang Baik untuk Pencernaan
“Tapi Gelegar tidak bisa menarik mobil bak, kan? Gelegar bukan mobil derek!”
Paman Bono tertawa lagi. “Tentu saja bukan,” kata Paman Bono. “Tapi dia bisa melakukan hal lain!”
Bayu menemani Paman Bono membawa Gelegar ke rumah Nek Prima. Kali ini Gelegar menarik sebuah delman. Gelegar melangkah penuh semangat karena tahu ia diperlukan di hari Minggu itu.
Baca Juga : 4 Bagian Tubuh yang Sering Terlewat Saat Mandi, Apa Saja, ya?
Di depan rumah Nek Prima, tampak mobil bak yang mogok. “Oh, aku senang sekali melihat kalian! Terima kasih Bono!” seru Nek Prima saat melihat Bayu dan Paman Bono datang bersama Gelegar.
Baca Juga : Suka Menabung di Celengan? Apa Celengan Pertama Muncul di Indonesia?
Paman Bono dan Bayu mengangkat semua perabotan Nek Prima dari mobil bak dan memindahkan ke delman di belakang Gelegar.
Lalu, Gelegar bergerak dengan tarikan besar, menarik barang-barang Nek Prima. Rumah lama Nek Prima yang sudah reot kini sudah jauh di belakang.
Kini mereka akan menuju ke rumah baru Nek Prima di dekat pantai Batakan. Bayu memegang tali sais Gelegar dengan bangga.
Baca Juga : Fosil Karnivora Purba yang Hidup 22 Juta Tahun Lalu Ditemukan di Kenya
“Aku tak tahu bagaimana harus berterima kasih pada kalian,” kata Nek Prima saat tiba di rumah barunya. Rumah bagus dengan udara yang lebih segar di dekat pantai.
Baca Juga : Semana Santa, Kure, dan Momento Mori, 3 Tradisi Paskah di Indonesia
“Jangan berterima kasih pada kami, Nek, tapi pada Gelegar. Sebab Gelegar mau bekerja di hari liburnya,” kata Bayu.
Nek Prima dan Paman Bono tertawa. Gelegar juga meringkik pelan, bangga karena dipuji.
Cerita oleh: Dok. Majalah Bobo. Ilustrasi: Tshiu
Baca Juga : Ancaman Besar Terhadap Bumi, Ada di Majalah Bobo Edisi 02, lo!
Tonton video ini, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR