Bobo.id - Mungkin di antara teman-teman ada yang dibacakan dongen sebelum tidur.
Misalnya dongeng mengenai kisah para putri atau pangeran kerajaan.
Namun apakah teman-teman pernah mendengar cerita jenis lain selain dongeng, yaitu hikayat?
Wah, hikayat itu apa, Bo? Nah, kita cari tahu apa itu hikayat serta ciri-cirinya, yuk!
Baca Juga : Dongeng Anak: Connla dan Peri Negeri Abadi
Karya Sastra dari Melayu
Ada banyak karya sastra, contohnya dongen maupun puisi
Nah, hikayat juga merupakan salah satu jenis karya sastra yang termasuk dalam kategori prosa, teman-teman.
Karena prosa merupakan karya sastra berupa cerita, maka hikayat juga berisi cerita, lo.
Bedanya dengan prosa lainnya, hikayat bercerita tentang kehidupan istana atau kerajaan, kaum bangsawan, atau orang-orang yang memiliki kekuatan tidak biasa.
Nama hikayat berasal dari bahasa Arab, yaitu haka yang berarti bercerita atau menceritakan.
Fungsi dari hikayat adalah sebagai hiburan saja, misalnya diceriyakan saat sebuah pesta sedang berlangsung atau sebagai pembangkit semangat.
O iya, hikayat mulai populer diceritakan pada masa Melayu Klasik, sehingga hikayat terkenal sebagai karya sastra yang berasal dari Melayu.
Baca Juga : Siapa yang Suka Dongeng? Yuk, Datang ke Happy Readers Fun Day!
Ciri-Ciri Hikayat
Meskipun hikayat merupakan karya sastra lama yang berupa cerita, tapi ada ciri-ciri hikayat yang membedakannya dari karya sastra lainnya, lo.
Ciri-ciri hikayat yang pertama dan khas adalah penggunaan bahasa Melayu klasik dalam ceritanya.
Bahasa Melayu klasik digunakan dalam hikayat karena karya sastra ini memang bermula dari zaman Melayu klasik.
Kedua, hikayat berisi cerita tentang kehidupan istana atau kerajaan, keluarga kerajaan, atau orang-orang yang memiliki kekuatan yang tidak biasa.
Misalnya saja tokoh utamanya terlahir memiliki kekuatan yang bisa mengalahkan musuh besar penduduk suatu negara.
Ciri-ciri hikayat yang ketiga adalah penggunaan kata-kata yang saat ini sudah tidak lagi digunakan.
Nah, kalau teman-teman membaca hikayat, maka akan ada penggunaan kata seperti "syahdan", "sebermula", maupun "titah".
Penggunaan kata-kata tadi disebut arkhais, yaitu istilah yang sudah tidak lagi umum digunakan saat ini.
Baca Juga : Ini Hadiah Paling Menarik yang Pernah Diterima Ratu Elizabeth
Ciri keempat adalah hikayat berisi cerita-cerita yang tidak masuk akal, nih, teman-teman.
Hal ini disebabkan karena hikayat berguna sebagai hiburan saja dan tidak berasal dari kejadian sebenarnya.
Karena itulah, cerita hikayat biasanya lebih banyak diceritakan secara lisan atau langsung dan jarang ada hikayat tertulis.
Ciri-ciri hikayat yang kelima adalah nama penulis yang tidak dituliskan atau disebut sebagai anonim.
Penuturan hikayat secara lisan dan secara turun temurun menyebabkan penulis atau orang pertama yang membuat hikayat ridak diketahui.
Nah, coba sekarang teman-teman cari beberapa hikayat yang terkenal di perpustakaan sekolah dan perhatikan perbedaannya dengan dongeng atau cerita lain yang niasa teman-teman baca.
Baca Juga : Serba-Serbi Kurma Ajwa yang Jadi Favorit Nabi, Banyak Manfaatnya, lo!
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR