Bobo.id - Ada banyak hal yang bisa dilakukan saat bersantai di rumah, nih, teman-teman, seperti menonton televisi sambil memakan camilan.
Biasanya saat sudah berada dalam posisi yang santai, kita menjadi tidak sadar kalau kita sudah berada dalam posisi tiduran sambil tetap memakan camilan yang sudah kita siapkan.
Wah, padahal makan sambil tiduran, baik itu dalam posisi tengkurap maupun telentang, sama-sama tidak baik untuk kesehatan, teman-teman.
Meskipun merupakan kebiasaan buruk, ternyata makan sambil berbaring atau tiduran sudah dilakukan sejak masa Romawi Kuno oleh para bangsawan, lo.
Bahkan makan sambil tiduran yang dilakukan oleh bangsawan Romawi Kuno ini merupakan tanda kekuasaan dan kemewahan yang biasanya berlangsung saat dilangsungkan sebuah pesta.
Apa saja risiko yang bisa timbul kalau kita makan sambil tiduran, ya?
Baca Juga : Berbagi Makan dan Minum Saat Pilek Bisa Tertular? #AkuBacaAkuTahu
Menyebabkan Tersedak
Sebelum masuk ke saluran pencernaan, makanan harus melalui tenggorokan dulu, teman-teman.
Nah, di tenggorokan terdapat dua saluran, yaitu saluran untuk pernapasan dan saluran untuk pencernaan yang dipisahkan katup bernama epiglotis.
Saat kita harus menelan makanan, maka saluran untuk pernapasan akan tertutup, sehingga makanan tidak akan salah masuk ke saluran pernapasan.
Namun bisa saja makanan salah masuk ke dalam saluran pernapasan di tenggorokan karena berbagai faktor, nih, teman-teman.
Saat makanan salah masuk ke dalam saluran pernapasan, hal ini menyebabkan kita bisa tersedak.
Salah satu faktor yang menyebabkan kita menjadi tersedak adalah karena posisi tubuh yang tidak tepat ketika sedang makan, misalnya tiduran atau berbaring saat sedang makan dan menelan sesuatu.
Ketika kita menelan sesuatu sambil berbaring, maka besar kemungkinan makanan akan salah masuk ke dalam tenggorokan bagian saluran pernapasan.
Selain itu, tersedak ketika makan sambil tiduran juga bisa terjadi karena asam lambung yang naik dan mendorong zat asam makanan di lambung kembali ke tenggorokan dan menyumbat saluran pernapasan.
Baca Juga : Punya Kandungan Gula yang Tinggi, Inilah Efek Meminum Soda bagi Tubuh
Menyebabkan Naiknya Asam Lambung
Naiknya asam lambung dalam tubuh bukan hanya disebabkan oleh pola makan atau makanan yang kita konsumsi saja, lo, tapi juga dipengaruhi oleh makan sambil tiduran.
Asam lambung yang naik disebut juga sebagai refluks asam lambung atau GERD, tang menyebabkan munculnya rasa asam di mulut serta rasa terbakar di bagian dada.
GERD ternyata dipengaruhi juga oleh gravitasi, lo, teman-teman, karena di antara kerongkongan sampai lambung ada sebuah klep atau penutup yang berfungsi mengatur lalu lintas makanan dan kerja klep untuk mengatur lalu lintas pergerakan makanan ini dipengaruhi oleh gaya gravitasi.
Saat teman-teman menelan makanan sambil tiduran, maka gaya gravitasi akan melonggarkan klep yang menyebabkan asam makanan yang sudah tercerna dan masuk ke dalam perut bisa mengalir kembali ke kerongkongan.
Nah, asam lambung tadi akan mengikis lapisan lapisan dinding kerongkongan dan menyebabkan luka yang sakit sehingga kita mengalami kesulitan saat mencoba menelan.
Tidak hanya menyebabkan kesulitan menelan, asam lambung yang kembali ke kerongkongan juga bisa menyebar sampai ke saluran pernapasan dan organ telinga, hidung, tenggorokan atau THT, lo.
Perut Menjadi Terasa Begah atau Tidak Nyaman
Tahukah teman-teman? Posisi atau postur tubuh kita ketika makan sangat memengaruhi sebaik apa makanan yang kita konsumsi bisa dicerna, lo.
Proses pencernaan makanan biasanya akan diatur dengan hati-hati oleh tubuh. Misalnya saat duduk, perut bagian atas akan mengembang untuk menyesuaikan diri dengan jumlah makanan yang masuk.
Baca Juga : Kram Ketika sedang Berlari? Lakukan 8 Cara untuk Menghindarinya
Nah, setelah sampai di lambung, katup otot lambung akan mengendalikan aliran makanan dengan membiarkan sejumlah kecil makanan masuk ke dalam usus kecil sebagai sebuah tes.
Setelah tes dilakukan, tubuh kemudian bisa mengendalikan seberapa cepat sisa makanan di lambung mengalir menuju usus.
Kecepatan kerja sistem pencernaan kita juga dipengaruhi atau tergantung oleh isi perut, lo, yaitu kalau berisi air, maka cepat dicerna. Sedangkan makanan berlemak membutuhkan waktu lama untuk dicerna.
Makan sambil tiduran ternyata memperlambat pergerakan makanan menuju lambung setelah ditelan, teman-teman, sehingga menyebabkan makanan menumpuk dan menyebabkan sistem pencernaan bekerja lebih lambat.
Karena mendapat banyak tekanan, sistem pencernaan membuat dinding perut menjadi kaku, yang berakibat pada meningkatnya tekanan di perut bagian bawah.
Akibatnya, tekanan yang besar tadi mendorong makanan dan mendesak gebang katup lambung sehingga membuat adanya kebocoran dari makanan yang digunakan untuk tes pada saat awal makan.
Banyaknya jumlah makanan yang diterima usus dalam perut kita kemudian membuat perut terasa begah atau penuh dan tidak nyaman, teman-teman.
Nah, sekarang kita sudah mengetahui apa saja risiko dari makan sambil tiduran atau berbaring.
Kalau ada teman-teman yang masih suka melakukan kebiasaan tadi, sebaiknya mulai sekarang makan dengan posisi yang baik, ya, yaitu duduk tegak.
Baca Juga : Ada Orang yang Wajahnya Mirip tapi Bukan Saudara Kandung, Kok Bisa?
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Hello Sehat,Sajian Sedap |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR