Bobo.id - Salah satu fauna khas Antartika atau kutub selatan adalah penguin.
Bahkan, agar tidak tertukar dengan Arktika, kita mengingat Antartika sebagai rumah tempat tinggal penguin.
Meski banyak penguin tinggal di Antartika, ada juga penguin yang tinggal di luar benua ini. Misalnya penguin afrika.
Kita kenalan dengan penguin yang satu ini, yuk!
Penguin Afrika, Spesies Pertama yang Ditemukan Manusia
Tahukah kamu? Di antara penguin lainnya, penguin afrika dipercaya sebagai spesies penguin pertama yang ditemukan oleh manusia, lo.
Namun, bukan berarti ia adalah spesies penguin tertua yang hidup di Bumi, teman-teman.
Spesies ini juga merupakan salah satu spesies yang terkecil dibandingkan penguin lainnya. Tinggi badannya sekitar 61 - 69 sentimeter dan beratnya sekitar 2 – 5 kilogram.
Seperti namanya, penguin afrika diberi nama demikian karena ia tinggal dan berkembang biak di Afrika, teman-teman. Ia juga dipanggil penguin jackass atau penguin kaki hitam, lo.
Ilmuwan memanggil penguin afrika dengan nama Spheniscus demersus.
Bo, penguin kan punya bulu dan lapisan lemak yang tebal di kulitnya, apa ia tidak kepanasan tinggal di Afrika, ya?
Baca Juga : Bongo, Antelop Terbesar Afrika yang Punya Tanduk Panjang
Rupanya, penguin afrika tinggal di dekat perairan dingin di tepi pantai Afrika Selatan, teman-teman. Karenanya, ia tidak kedinginan.
Selain itu, ia punya fitur di tubuhnya yang membantunya bertahan hidup di sana. Apa itu, ya?
Ciri Khas Penguin Afrika
Baca Juga : Penyebab Kepunahan Great Auk, Burung Laut yang Mirip Penguin
Fitur tubuh yang paling terlihat dari spesies penguin afrika adalah kelenjar kecil berwarna merah muda di bawah kedua matanya. Inilah salah satu rahasia penguin afrika bisa bertahan hidup di Afrika yang memiliki suhu tinggi.
Saat penguin semakin kepanasan, tubuhnya akan mengalirkan lebih banyak darah ke kelanjar tersebut, teman-teman. Kemudian, bagian tersebut akan didinginkan oleh udara di sekitarnya. Karenanya, suhu tubuh penguin tetap terjaga dan tidak kepanasan.
Semakin panas cuacanya, kelenjar di bagian bawah matanya akan berwarna semakin merah muda.
Selain itu, yang paling khas dari penguin Afrika adalah tanda berwarna hitam di bagian dada dan perutnya. Bintik-bintik tanda ini juga ada pada bagian dalam sayapnya, lo.
Menariknya, bintik pada tubuh setiap penguin rupanya berbeda dan merupakan identitas masing-masing penguin. Yap, seperti sidik jari pada manusia, teman-teman! Keren, ya!
Tiga Cara Komunikasi Penguin Afrika
Penguin afrika punya tiga cara berbeda untuk berkomunikasi, lo.
Bahkan, seperti tanda di tubuhnya yang unik, setiap penguin afrika punya suara unik yang berbeda satu sama lain.
Tiga cara komunikasi penguin afrika terdiri dari meringkik, berteriak, dan suara mendengung.
Suar meringkik digunakan penguin afrika untuk menarik pasangannya. Suara berteriak digunakan untuk mempertahankan wilayah kekuasaannya. Dan yang terakhir suara mendengung digunakan penguin untuk mengetahui lokasi pasangannya saat salah satu di antara keduanya berada di daratan dan pasangannya berada di laut.
Baca Juga : Wah, Ada Penguin Afrika Albino yang Langka di Kebun Binatang Polandia
Salah Satu Spesies Penguin Paling Terancam Populasinya di Dunia
Penguin Afrika sangat unik, ya? Sedihnya, penguin ini jadi salah satu dari 11 spesies penguin yang terancam populasinya di alam liar.
Dalam kurun waktu 28 tahun saja, penguin afrika sudah mengalami penurunan populasi sebanyak 60 persen, teman-teman.
Karenanya, spesies yang berada di penangkaran diharapkan bisa berkembang biak dengan baik dan sehat. Sehingga nantinya bisa kembali dilepasliarkan ke habitat aslinya.
Oiya, selain penguin afrika, ada penguin keren lain yang tidak tinggal di Antartika yang dingin, lo. Cari tahu lewat artikel di bawah ini, yuk!
Baca Juga : Tidak Semua Penguin Tinggal di Antartika, Ini Penguin di Pulau Vulkanik
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | San Diego Zoo,A-Z Animal |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR