Bobo.id - Kita hampir bisa menemukan tas atau kotak berisi pertolongan pertama pada kecelakaan di mana saja. Seperti di sekolah, di rumah, sampai di kendaraan.
Kita biasa mengenal tas atau otak berisi obat-obatan ini dengan sebutan P3K.
Dalam bahasa Inggris, P3K disebut dengan first aid kit, teman-teman.
Bagaimana asal-usulnya perlengkapan P3K ini, ya?
Masa Sebelum Ada Perlengkapan P3K
Perlengkapan P3K atau first aid kid sudah ada sejak tahun 1800-an, lo.
Sebelumnya, belum ada panduan tertentu tentang peralatan apa saja yang bisa digunakan untuk membantu pertolongan pertama pada kecelakaan.
Di masa sebelum ada perlengkapan P3K, prosedur pertama yang dilakukan saat ada orang yang terluka adalah menjemput dokter terdekat.
Seseorang ditugaskan untuk berlari menjemput dokter. Itu jika ada dokter terdekat yang yang bisa dijangkau, teman-teman.
Prosedur ini membuat orang yang terluka dibiarkan melewati beberapa waktu tanpa pertolongan kesehatan. Ini juga berlaku untuk seseorang yang terluka parah.
Perbincangan di Kereta, Awal Mula Perlengkapan P3K
Di tahun 1800-an, sedang banyak dilakukan pembangunan rel kereta, teman-teman. Pekerjaan ini sangat berbahaya dan bisa membuat pekerja cedera.
Bahkan kala itu, setiap tahunnya, 12.000 pekerja rel kereta meninggal dunia, teman-teman.
Baca Juga : Sejarah Keripik Kentang, Dulu Dibuat untuk Membuat Pelanggan Kesal
Kemudian, setiap pembangunan rel kereta api memiliki ali bedah untuk mengobati cedera para pekerja rel kereta.
Kadang-kadang, pekerja rel kereta ini bisa mengalami cedera di antah berantah dan sangat jauh dari pertolongan kesehatan.
Sehingga seseorang yang terluka tidak mampu melewati masa kritis dan meninggal dunia.
Suatu hari, Robert Wood Johnson, pemilik usaha kesehatan Johnson & Johnson, sedang berada di kereta menuju Colorado. Di kereta, ia berbincang dengan seorang penumpang.
Penumpang ini adalah kepala ahli bedah untuk sebuah proyek pembangunan rel kereta, teman-teman.
Ahli bedah ini pun menceritakan keadaan para pekerja yang sering mengalami cedera, namun terkadang jauh dari lokasi pertolongan kesehatan.
Ditambah lagi, ada pekerja yang mengalami luka berat dan harus dilarikan ke rumah sakit. Namun, rumah sakit juga letaknya jauh dari lokasi pembangunan.
Mendengar cerita ini, Robert Wood Johnson jadi memikirkan untuk berbuat sesuatu.
Lahirnya Perlengkapan P3K
Robert Wood Johnson pun mengemas produk-produk bedah Johnson & Johnson dalam sebuah kotak.
Ia berpikir kalau kotak berisi perlengkapan pertolongan pada kecelakaan ini bisa dibawa oleh pekerja rel kereta.
Robert Wood Johnson kemudian mengirimkan surat pada kepala ahli beda proyek rel kereta.
Ia menanyakan sekiranya apa saja peralatan yang diperlukan dalam sebuah kotak pertolongan pertama pada kecelakaan.
Baca Juga : Kisah di Balik Perintah 'Ctrl + Alt + Delete' pada Komputer #AkuBacaAkuTahu
Setelahnya, Robert Wood Johnson menceritakan kebutuhan ini pada kepala sains Johnson & Johnson, Fred Kilmer.
Fred Kilmer pun mempelajari dan meneliti kebutuhan para pekerja rel kereta, teman-teman. Akhirnya, kotak P3K pertama lahir di tahun 1888.
Kotak P3K pertama ini dikemas dalam kotak kayu atau logam agar awet. Di dalamnya, ada beberapa alat pembedahan seperti kain kasa, plester perekat, pembalut luka, perban, dan jahitan.
Fred Kilmer terus mempelajari kebutuhan peralatan pertolongan pertama ini, teman-teman. Ia pun membuat penjelasan cara penggunaan, bahkan pelatihan pertolongan pertama para kecelakaan.
Di tahun 1901, Johnson & Johnson pun mengeluarkan buku saku pertolongan pertama pada kecelakaan.
Karena terus dikembangkan, kotak P3K wajib ada di setiap tempat kerja yang beranggotakan lebih dari tiga orang di Amerika Serikat.
Mulai akhir abad ke-19, kotak P3K Johnson & Johnson pun menjadi standar dalam membuat perlengkapan P3K, teman-teman.
Cari tahu sejarah lainnya pada artikel terkait di bawah, yuk!
Baca Juga : Inilah Asal-usul Pilot Mengucapkan 'Mayday' 3 Kali di Saat Darurat
Yuk, lihat video ini juga!
AIA Healthiest Schools Dukung Sekolah Jadi Lebih Sehat Melalui Media Pembelajaran dan Kompetisi
Source | : | Johnson & Johnson,Kilmer House |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR