Bobo.id - Salah satu pelajaran yang ada di sekolah adalah bahasa Inggris, tapi mungkin ada juga teman-teman yang mempelajari bahasa asing lainnya seperti bahasa Mandarin di sekolah.
Atau mungkin ada teman-teman yang mengikuti kursus bahasa di luar jam pelajaran sekolah.
Banyak orang yang mengatakan kalau menguasai berbagai bahasa asing itu penting, teman-teman, misalnya untuk memperluas pergaulan kita.
Jika kita menguasai bahasa asing, maka membuat kita lebih mudah untuk berkomunikasi dengan orang lain yang menguasai bahasa yang kita pelajari.
Namun mempelajari bahasa tidak hanya berguna untuk pergaulan saja, lo, karena mempelajari bahasa juga berguna untuk otak.
Baca Juga : Wah, Ternyata Pangeran William Bisa Bicara dalam 5 Bahasa, Apa Saja?
Bahkan mempelajari bahasa bisa menghindarkan kita dari penyakit tertentu ketika sudah berusia lanjut, teman-teman.
Otak Memproses Informasi secara Lebih Tepat
Mempelajari bahasa asing bisa melatih fungsi otak untuk memproses informasi secara efisien atau lebih tepat, nih, teman-teman.
Lebih tepat yang dimaksudkan di sini adalah otak akan terlatih untuk mengeluarkan informasi yang dibutuhkan.
Hal ini berarti otak akan mampu memilih informasi yang tepat dan yang akan disampaikan sesuai kebutuhan.
Kemampuan untuk bisa mengeluarkan informasi secara efisien ini sangat dibutuhkan, lo.
Kalau otak memproses berbagai informasi, maka semua informasi, bahkan yang tidak berhubungan dengan keadaan saat itu, akan memenuhi otak kita.
Baca Juga : 3 Kota yang Pernah Menjadi Ibu Kota Indonesia, Ada Kotamu di Sini?
Keadaan ini bisa mengakibatkan proses berpikir akan terhambat karena otak akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memproses dan "mencari" informasi yang dibutuhkan saat itu.
Menyimpan Lebih Banyak Informasi dengan Lebih Cepat
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan di Lund University, Swedia, belajar lebih banyak bahasa bisa meningkatkan ukuran serta aktivitas di area otak yang terpisah dari area pusat bahasa.
Selain itu, orang yang mempelajari bahasa asing juga akan mengalami pertumbuhan hippocampus menjadi lebih besar, lo.
Hippocampus merupakan bagian otak besar yang berkaitan dengan pembelajaran serta navigasi ruangan.
Dari penelitian lain yang dilakukan, mempelajari bahasa asing juga akan membuat otak lebih mudah memproses dan menyimpan informasi baru, lo.
Manfaat ini akan semakin besar dirasakan jika seseorang mempelajari bahasa asing ketika masih berusia anak-anak.
Maka dari itu, dapat disimpulkan kalau mempelajari bahasa mempunyai manfaat penting untuk bisa meningkatkan sel otak untuk lebih memahami sesuatu dengan lebih cepat.
Mencegah Penyakit Alzheimer dan Demensia
Apakah teman-teman pernah mendengar mengenai penyakit Alzheimer maupun penyakit demensia?
Alzheimer adalah penyakit yang menyerang otak di mana penderitanya mengalami penurunan daya ingat, kemampuan berpikir dan berbicara, dan perubahan perilaku.
Sedangkan sindrom demensia hampir sama dengan Alzheimer, tapi seseorang yang mengalami demensia lebih banyak mengalami kesulitan untuk berpikir dan mengambil keputusan.
Baca Juga : Baru Belajar Berpuasa? Cari Tahu Tips Puasa untuk Anak-Anak, yuk!
Nah, penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Inggris dan India menemukan bahwa mempelajari bahasa bisa mencegah timbulnya kedua penyakit ini pada orang-orang berusia lanjut.
Penyakit Alzheimer dan demensia biasanya banyak menyerang orang-orang lanjut usia yang berusia di atas 60 tahun.
Mempelajari bahasa asing bisa membantu perkembangan lobus temporal yang ada di otak, yaitu bagian otak yang berfungsi untuk membentuk ingatan baru.
Hal ini disebabkan karena kemampuan dalam menguasai bahasa baru bisa meningkatkan kemampuan otak untuk melawan kerusakan saraf yang disebabkan oleh berbagai faktor.
Sedangkan pada orang yang sudah mengalami Alzheimer dan demensia, mempelajari bahasa baru bisa memperlambat penyakit ini sekitar 4,5 tahun lebih lambat dibandingkan yang tidak mempelajari bahasa, lo.
Lihat video ini juga, yuk!
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR