Bobo.id - Banyak bangunan bersejarah yang ada di Paris, Perancis dan menjadi ciri khas, seperti menara Eiffel atau museum Louvre tempat lukisan Leonardo da Vinci, yaitu Mona Lisa dipajang.
Namun selain dua bangunan yang terkenal tadi, ada satu lagi bangunan bersejarah yang di Paris yang juga terkenal, nih, teman-teman.
Bangunan tersebut adalah gereja katedral Notre Dame yang juga menjadi ciri khas penting dari kota Paris.
Sayangnya, pada hari Senin, 15 April 2019 yang lalu, kebakaran besar melanda gereja katedral yang sudah berusia 856 tahun ini, teman-teman.
Baca Juga : Fakta Notre Dame, Gereja Berusia 856 Tahun Saksi Sejarah Prancis
Akibat kebakaran ini, bagian atap dari dari gereja katredal hangus terbakar dan runtuh menyebabkan kerusakan pada bangunan gereja.
Setelah kebakaran tersebut, saat ini warga maupun turis disarankan untuk tidak mendekati atau berada di sekitar gereja Notre Dame yang terbakar, nih, teman-teman.
Wah, kenapa para warga dan turis disarankan untuk tidak berada di dekat gereja Notre Dame, ya?
Wilayah Sekitar Notre Dame Mengandung Banyak Racun Timbal
Meskipun banyak yang penasaran dengan keadaan gereja katredal Notre Dame setelah kebakaran, para turis maupun warga Paris tidak diperbolehkan untuk berada dekat lokasi kebakaran, nih, teman-teman.
Larangan ini dikeluarkan oleh pejabat Perancis dengan mengingatkan warga dan turis serta menutup jalan di sekitar tempat itu.
Ternyata penyebabnya adalah karena kontaminasi racun jenis timbal yang tinggi di sekitar Notre Dame setelah peristiwa kebakaran bulan April lalu.
Ketika kebakaran terjadi, puing-puing gereja katredal Notre Dame yang berasal dari atap dan bangunan gereja jatuh ke tanah.
Baca Juga : Di Balik Matematika yang Rumit, Ini Fakta Menarik Soal Angka!
Bahan Bangunan Atap Gereja Menggunakan Bahan Timbal
Racun timbal yang ada di sekitar Notre Dame dan mencemari wilayah sekitarnya ternyata berasal dari puing-puing bangunan gereja katredal Notre Dame yang runtuh, nih, teman-teman.
Seorang sejarawan arsitektur dari Universitas California, Richard Wittman mengatakan kalau penggunaan timbal pada bangunan abad pertengahan.
Salah satu bangunan yang menggunakan timbal sebagai bahan bangunannya adalah gereja katedral yang menambahkan lapisan timbal pada bagian atap dan puncak menaranya yang terkenal.
Timbal Digunakan untuk Bangunan Agar Tahan Lama
Meskipun beracun, timbal digunakan sebagai bahan bangunan untuk beberapa bangunan, termasuk Notre Dame karena beberapa alasan, teman-teman.
Alasan yang pertama, timbal merupakan jenis logam yang mudah ditempa atau dibentuk, sehingga berguna untuk melapisi bagian kubuah gereja yang bentuknya rumit.
Timbal juga merupakan logam yang tahan lama yang jika bisa membangun atap timbal dengan cara yang benar, maka atap akan mempunyai usia yang lama.
Atap Notre Dame yang beberapa waktu lalu terkena bencana kebakarana terbuat dari pohon ek yang dipotong menjadi kayu pada awal pembuatannya, kemudian dilapisi dengan logam timbal berukuran besar tapi tipis.
Baca Juga : Wah, Ternyata Indonesia Punya Taman Nasional Terluas di Asia Tenggara!
Timbal, Logam Berat Beracun yang Banyak Terdapat di Sekitar Kita
Timbal yang digunakan sebagai bahan pelapis atap gereja katedral Notre Dame adalah logam berat yang berguna.
Penambahan bahan timbal banyak digunakan dalam berbagai barang yang ada di sekitar kita, lo, teman-teman.
Contoh barang yang menggunakan tambahan timbal adalah cat tembok, bensin, beberapa jenis pipa, bahkan dalam mainan anak-anak.
Timbal banyak digunakan karena sifatnya yang lunak sehingga mudah dibentuk dan tahan korosi atau rusak, sehingga benda yang dilapisinya akan lebih tahan lama.
Sayangnya, meskipun timbal mempunyai sifat ramah-industri atau mudah digunakan dalam pembuatan berbagai barang, timbal mempunyai efek yang buruk untuk manusia, nih, teman-teman.
Timbal yang merupakan jenis logam berat bisa menyebabkan keracunan jika masuk ke tubuh manusia dengan berbagai cara, seperti terhirup atau tidak sengaja tertelan.
Baca Juga : Di Jepang Ada Pulau Terpencil Hanya Bisa Dicapai dengan Helikopter
Partikel-partikelnya yang sangat beracun akan berefek buruk ke tubuh jika terhirup atau tertelan, misalnya membuat selera makan menurun, nyeri pada perut, mudah merasa lesu, sulit berkonsentrasi, kehilangan kemampuan mendengar, dan beberapa efek lainnya.
Itulah sebabnya, pemerintah Perancis menyarankan turis dan warga sekitar untuk tidak berada dekat dengan Notre Dame.
Lihat video berikut ini juga, yuk!
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR