Bobo.id - Pernahkah teman-teman melihat karang gigi? Karang gigi itu biasanya ada di bagian gigi, yang sulit dibersihkan, yaitu di perbatasan gigi dan gusi.
Karang gigi atau plak ini biasanya berwarna putih kekuning-kuningan.
Karang gigi terbentuk dari sisa makanan yang mengandung bakteri dan mengendap. Sisa makanan yang masih menempel ini lama kelamaan akan mengeras, lalu membentuk karang gigi.
Radang Gusi
Jika tidak segera dibersihkan, karang gigi dapat menyebabkan terjadinya berbagai penyakit gusi. Seperti radang gusi.
Kita perlu waspada jika gusi kita tampak lebih merah, sedikit membengkak, dan suka berdarah saat kita menggosok gigi. Itu adalah tanda-tanda, kalau kita terkena radang gusi.
Baca Juga : Meski Sudah Rutin Sikat Gigi, Kenapa Mulut Tetap Berbau Tak Sedap, ya?
Selain menimbulkan radang gusi, karang gigi juga akan menyebarkan kuman ke seluruh mulut kita.
Itu karena karang gigi merupakan tempat hidup yang nyaman untuk kuman.
Akibat lain yang bisa ditimbulkan oleh karang gigi adalah bau mulut yang tidak enak dan lama kelamaan gigi kita bisa goyang, bahkan tanggal.
Pembersihan Karang Gigi
Untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, tentu saja karang gigi ini harus dibersihkan.
Proses membersihkan karang gigi ini disebut dengan scaling, yang dilakukan oleh dokter gigi. Oleh dokter gigi, karang gigi yang sangat keras pun bisa dihilangkan dengan bantuan alat kedokteran gigi.
Itulah sebabnya mengapa kita harus memeriksakan gigi ke dokter gigi, paling tidak 6 bulan sekali.
Baca Juga : Meski Sudah Sikat Gigi di Malam Hari, Kenapa Saat Bangun Tidur Mulut Tetap Bau?
O iya, yang juga penting adalah rajinlah menggosok gigi sebanyak dua kali sehari. Sesudah makan dan sebelum tidur malam.
Saat menggosok gigi, pastikan kalau semua bagian gigi sudah digosok dengan pasta gigi, ya.
Eits, jangan juga terlalu keras saat menggosok gigi, ya, bisa-bisa email atau lapisan gigimu terkikis dan membuat gigi jadi ngilu.
Baca Juga : 5 Kebiasaan yang Bisa Membuat Gigi Ngilu, Pernah Melakukannya?
Lihat juga video ini, yuk!
Penulis | : | Theresia Widyantini |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR