Bobo.id – Saat kita bernapas, kita akan menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.
Biasanya, karbon dioksida ini akan diserap oleh pohon dan tanaman hijau lainnya.
Lalu, tanaman ini akan mengeluarkan oksigen yang bisa kita hirup lagi saat bernapas.
Yap, manusia dan tumbuhan memang melakukan proses simbiosis mutualisme atau saling menguntungkan.
Baca Juga : Mengapa Golongan Darah O Bisa Mendonorkan Darahnya ke Semua Orang?
Namun, sekarang ini, area hijau sudah jarang ditemukan, terutama di kota-kota besar.
Akibatnya, hanya sedikit karbon dioksida yang diserap tanaman sehingga gas ini menumpuk di atmosfer Bumi.
Bahkan menurut penelitian, kadar karbon dioksida di atmosfer Bumi sudah mencapai level tertinggi, lo.
Lalu, apa bahayanya untuk kehidupan di Bumi, ya? Simak penjelasannya di sini, yuk!
Baca Juga : Apakah Mata Minus Bisa Sembuh dengan Makan Wortel? #AkuBacaAkuTahu
Mencapai Level Tertinggi
Sebuah observatorium di Hawaii, yaitu Observatorium Mauna Loa mencatat bahwa kadar karbon dioksida di atmosfer Bumi sudah melewati batas.
Hal ini terjadi pertama kalinya dalam sejarah manusia, lo, teman-teman.
Batas dari kadar karbon dioksida sendiri adalah 415 per juta bagian, sedangkan kadar karbon dioksida sekarang sudah melebihi batas itu.
Baca Juga : Mengapa Wajah Kita yang Dilihat di Cermin Berbeda dengan Hasil Selfie?
Menurut catatan sejarah, Bumi tidak pernah mengalami kenaikan karbon dioksida sampai titik itu.
Selama zaman es, kadar karbon dioksida di atmosfet Bumi sekitar 200 per juta bagian.
Lalu, kadar karbon dioksida naik selama periode interglasial menjadi 280 per juta bagian.
Apa yang Akan Terjadi?
Salah satu penyebab kadar karbon dioksida bisa menumpuk sebanyak itu adalah penggunaan bahan bakar fosil yang berlebihan.
Baca Juga : Ini Bahayanya Jika Kita Membuang Kotoran Kucing ke Dalam Kloset
Bahan bakar fosil atau yang disebut bahan bakar mineral itu contohnya batu bara, minyak bumi, dan gas alam.
Pembakaran bahan bakar fosil yang berlebihan menyebabkan bertambahnya pelepasan karbon dioksida ke atmosfer Bumi.
Akibatnya, panas yang terperangkap di Bumi akan semakin banyak dan membuat suhu udara meningkat.
Baca Juga : Ada Ribuan Satelit Buatan yang Mengorbit Bumi, Bisakah Kita Lihat?
Hal inilah yang disebut sebagai pemanasan global, teman-teman.
Sekarang ini, pemanasan global sudah menimbulkan perubahan yang cukup parah.
Misalnya mencairnya gleter, meningkatnya gelombang panas, dan terganggunya iklim di dunia.
Jika hal ini terus terjadi tanpa ada upaya untuk memperbaiki, Bumi kita tidak akan bisa bertahan lagi.
Baca Juga : Hati-Hati, 5 Hal yang Sering Kita Lakukan Ini Bisa Merusak Kuku!
Lihat video ini juga, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR