Bobo.id - Apakah teman-teman pernah bertanya-tanya, seperti apa negara Indonesia saat masih di zaman es, ya?
Nah, kalau penasaran dengan rupa negara kita saat 21.000 tahun sebelum masehi ini, kita bisa melihatnya di peta Indonesia saat The Last Glacical Maximum (LGM).
Baca Juga : Wah, Ditemukan Spesies Baru yang Terjebak di Gua Sejak Zaman Es
LGM adalah waktu yang paling baru selama Zaman Es Terakhir ketika lapisan es berada pada tingkat terbesarnya.
Bahkan di peta itu beberapa pulau masih bersatu, salah satunya adalah Sundaland. Apa temna-teman pernah mendengarnya?
Sundaland pada zaman itu menyatukan Pulau Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan beberapa pulau kecil lainnya, bahkan beberapa negara di Asia Tenggara juga, lo.
Baca Juga : Wah, Ada Kolaborasi Spesial dari Kak Isyana dan Kak Gamaliel untuk Penggemar Aladdin Indonesia!
Saat itu suhu di daerah Sundalad mencapai 2 hingga 3 derajat celcius, berbeda sekali dengan suhu Indonesia sekarang, ya!
Sekarang Sundaland sudah terpecah menjadi sejumlah pulau dan negara. Kenapa begitu, ya? Yuk, cari tahu!
Baca Juga : Unik! Ini Gunung Api Termuda di Dunia yang Baru Berusia 76 Tahun
Lalu mengapa Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan Filipina bisa terpisah?
Permukaan air laut naik pada akhirnya menyebabkan banjir di tiga daerah besar dan membuat beberapa bagian Sundaland tenggelam.
Menurut studi Universitas Leeds, penyebaran populasi nenek moyang Sundaland terjadi karena perubahan iklim.
Migrasi paksa penduduk terjadi karena permukaan air naik dan banjir besar terjadi.
Pada akhirnya hal ini menyebabkan Laut Cina Selatan tercipta.
Baca Juga : Jadi Menu Favorit, Bolehkah Mengonsumsi Mi Instan saat Buka Puasa?
Ribuan Pulau juga terbentuk yang akhirnya menjadi Indonesia dan Filipina.
Inilah juga yang membuat seluruh negara Asia Tenggara mulai menjauh dari pesisir dan masuk ke pedalaman.
Mereka lalu beradaptasi dengan hutan, pegunungan, dan peternakan.
Enggak heran Pulau Kalimantan, Sumatera, Jawa kini terpisah.
Padahal awalnya tergabung dalam Sundaland.
(Penulis: Kinanti Nuke Mahardini)
Baca Juga : Kenapa Tidak Disarankan Memotong Alpukat Pakai Pisau Logam? #AkuBacaAkuTahu
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR