Bobo.id - Jeruk, semangka, melon, duku, dan beberapa buah lainnya memiliki bentuk bulat, tapi ada juga yang memiliki bentuk khas, misalnya mangga.
Namun di antara buah-buahan yang kebanyakan berbentuk bulat, ada buah yang bentuknya unik, nih, teman-teman, yaitu pisang.
Teman-teman pasti tahu, kan, pisang memiliki bentuk yang unik, yaitu berbentuk melengkung dan memanjang dengan warna kuning terang.
Kenapa pisang memiliki bentuk melengkung, sementara banyak buah-buahan lainnya yang berbentuk bulat, ya?
Baca Juga: Tidak Hanya Buahnya, Ternyata Batang Pohon Pisang Juga Banyak Manfaat
Buah Pisang Tumbuh dari Bunga
Kalau biasanya buah tumbuh secara satuan di pohonnya, maka berbeda dengan pisang, nih, teman-teman.
Pisang tumbuh dengan menghasilkan banyak buah dalam satu tangkainya yang disebut tandan.
Sama seperti pohon buah lainnya, pohon juga memiliki bunga yang merupakan bentuk awal atau asal pisang.
Pada awalnya, pisang hanya berupa tunas yang muncul dari pseudostem, yaitu batang kuat yang ada di bagian tengah pohon.
Dari pseudostem inilah, akan muncul kelopak bunga yang nantinya akan tumbuh deretan pisang-pisang berukuran kecil.
Deretan pisang berukuran kecil tersebut nantinya akan semakin besar hingga mencapai ukuran pisang yang biasa teman-teman konsumsi.
Pisang Tumbuh ke Atas dan Berbentuk melengkung
Keunikan pisang adalah bentuknya yang melengkung, teman-teman.
Baca Juga: Inilah Pohon Sisik Naga, Tanaman Liar yang Termasuk Tanaman Obat
Selain itu, kalau teman-teman perhatikan buah pisang yang masih berada di pohonnya, maka teman-teman akan melihat buah pisang tumbuh mengarah ke atas, bukan menggantung ke bawah seperti buah-buahan lainnya.
Nah, bentuk dan pertumbuhan unik yang dialami pisang disebabkan karena pisang mengalami fenomena yang disebut sebagai geotropisme negatif.
Geotropisme adalah kecenderungan tanaman atau buah-buahan untuk tumbuh ke arah tertentu menuju arah gravitasi.
Kalau tanaman atau buah-buahan tumbuh mengikuti arah gravitasi, fenomena tersebut disebut sebagai geotropisme positif.
Sedangkan saat tanaman maupun buah-buahan tumbuh berlawanan dengan arah gravitasi maka disebut sebagai geotropisme negatif.
Fenomena geotropisme negatif inilah yang terjadi pada pertumbuhan pisang, teman-teman.
Pertumbuhan Pisang Mengikuti Arah Sinar Matahari
Pisang menjadi berbentuk melengkung karena pertumbuhannya mengikuti geotropisme negatif yang membuatnya tidak tumbuh mengikuti arah gravitasi.
Baca Juga: Tanaman Air Mata Pengantin, Tanaman Hias yang Bisa Obati Diabetes
Pisang justru melawan arah gravitasi dan tumbuh dengan mencari serta mengikuti arah matahari, nih, teman-teman.
Sederhananya, pisang akan tumbuh menjauhi tanah atau tidak tumbuh lurus ke bawah dan justru melengkung ke atas untuk mencari sinar matahari.
Pertumbuhan pisang yang melengkung ke atas ini ternyata disebabkan karena pisang pada awal mulanya ditanam di hutan hujan.
Sesuai namanya, hutan hujan memiliki curah hujan tinggi dengan sinar matahari yang minim atau sedikit.
Padahal, utuk bertahan hidup pisang membutuhkan sinar matahari, nih, teman-teman.
itulah sebabnya buah pisang menjadi melengkung karena mencari sinar matahari dari sela-sela pohon yang ada di hutan hujan untuk bertahan hidup.
Di Awal Pertumbuhan, Pisang Berbentuk Lurus ke Bawah
Meskipun pisang memiliki bentuk yang melengkung, ternyata pada awalnya pisang memiliki bentuk yang lurus ke bawah, lo, teman-teman.
Setelah tumbuh dari bentuk bunga yang tumbuh dari pseudostem, pisang tumbuh secara lurus ke bawah atau menuju tanah.
Namun setelah mulai berbentuk pisang dan tidak lagi berbentuk bunga, pisang mulai mengubah bentuk pertumbuhannya.
Baca Juga: Tampak Mirip, Apa Bedanya Buah Duku dan Buah Langsat? #AkuBacaAkuTahu
Pertumbuhan pisang perlahan-lahan akan mulai mengikuti arah sinar matahari hingga akhirnya melengkung secara sempurna seperti pisang yang biasa teman-teman konsumsi.
Walaupun pisang memiliki bentuk yang berbeda dan unik dibandingkan buah lainnya, pisang tetap memiliki rasa yang nikmat dan memiliki kandungan nutrisi yang berguna untuk tubuh, kok, teman-teman.
Tonton video berikut ini juga, yuk!
Source | : | procaffenation.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR