Bobo.id - Siapa yang suka makan buah apel? Buah apel terkenal karena mengangung nutrisi, vitamin, dan mineral yang baik untuk tubuh.
Bagaimana cara teman-teman mengonsumsi apel? Langsung dimakan bersama kulitnya atau dikupas terlebih dahulu?
Baca Juga : Wah, Ternyata Apel Tidak Boleh Dijadikan Pencuci Mulut, Apa Sebabnya?
Banyak yang bilang kalau makan apel harus dikupas terlebih dahulu karena kulitnya mengandung lilin dan pestisida.
Namun, sebenarnya kulit apel memiliki manfaat untuk tubuh dan lebih baik jika kita mengonsumsinya.
Baca Juga : Sebaiknya Kita Tidak Mengonsumsi Pisang dan Susu Sekaligus, Ini Alasannya
Banyak manfaat yang bisa kita dapatkan jika mengonsumsi buah apel dengan kulitnya, teman-teman.
Yuk, cari tahu manfaat apa saja yang bisa kita dapat jika mengonsumsi apel dengan kulitnya!
Baca Juga : Kucing Juga Bisa Ikut Merayakan Lebaran dengan Baju Hari Raya Khusus Ini, lo!
1. Memberi Lebih Banyak Nutrisi
Sebuah apel berukuran besar dengan kulit mengandung 116 kkal energi, 5.4 gram serat, 239 miligram kalium, 10 miligram vitamin C, 4,9 mikrogram vitamin K, dan 120 IU vitamin A.
Walaupun mengupas kulit apel tidak menghilangkan nutrisinya, jumlah yang akan kita dapatkan tentu berkurang.
Jika kita mengonsumsi apel lengkap dengan kulitnya, tubuh akan memperoleh 332% lebih banyak vitamin K, 115% lebih banyak vitamin C, 20% lebih banyak kalsium, dan 142% lebih banyak vitamin A.
Baca Juga : Pohon Abadi yang Tumbuh di Taman Nasional Pollino, Terbesar di Italia
2. Mengurangi Risiko Kanker
Kulit apel ternyata memiliki manfaat untuk mengurangi risiko beberapa jenis kanker. Temuan ini diperoleh dari sebuah penelitian mengenai pengaruh ekstrak kulit apel terhadap pertumbuhan beberapa jenis kanker.
Penelitian tersebut menemukan bahwa ekstrak kulit apel gala memiliki potensi terbesar dalam mencegah kanker.
Baca Juga : Berbeda dengan Buah Lainnya, Kenapa Pisang Berbentuk Melengkung, ya?
Kulit apel mengandung sejenis protein yang disebut maspin. Protein ini bekerja dengan menghambat pembentukan pembuluh darah di sekitar tumor serta mencegah sel kanker menyebar.
Walaupun masih penelitian ini masih perlu dikaji lebih lanjut, efek melawan kanker yang terdapat pada ekstrak kulit apel tergolong kuat.
Baca Juga : Apakah Nutrisi Sayuran Berubah Ketika Dimasak? #AkuBacaAkuTahu
3. Menjaga Kesehatan Sendi
Manfaat lain dari kulit apel adalah mengurangi gejala dan nyeri kronis pada penderita gangguan sendi.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi bubuk kulit apel secara rutin selama 2-12 minggu meningkatkan gerak sendi yang tadinya terbatas menjadi lebih baik.
Baca Juga : Perlu 20 Tahun untuk Memulihkan Sebuah Hutan di Brazil yang Sudah Mati
Ini disebabkan karena kulit apel sangat kaya akan antioksidan. Kandungan antioksidan pada kulit apel bahkan jauh lebih banyak daripada daging buahnya.
Itu sebabnya kita lebih disarankan untuk makan apel dengan kulitnya. Senyawa antioksidan ini berperan langsung pada sel tubuh dengan melindunginya dari radikal bebas dan inflamasi (peradangan).
Baca Juga : Mirip dengan Ikan Salmon, Cari Tahu Tentang Ikan Trout, yuk!
4. Sumber serat
Jika teman-teman tidak pernah makan apel dengan kulitnya, mungkin ini saat yang tepat untuk menghentikan kebiasaan tersebut.
Karena, mengupas kulit apel ternyata akan menghilangkan jumlah serat yang tadinya sebesar 5,4 gram menjadi hanya 2,8 gram. Jumlah ini hampir setara dengan setengah dari kandungan serat total pada apel.
Baca Juga : Sedih, Grumpy Cat Si Kucing Judes dengan Jutaan Follower Wafat
Serat adalah nutrisi penting yang diperlukan untuk menjaga kelancaran pencernaan. Nutrisi yang termasuk dalam karbohidrat kompleks ini juga dapat mengurangi risiko sembelit, diabetes, irritable bowel syndrome, hingga kanker usus besar.
Teman-teman mungkin punya banyak pertanyaan tentang hal di sekitarmu. Dengan membaca, kita jadi tahu jawabannya.
Semakin banyak membaca, semakin kita tahu banyak hal. Yuk, membaca! #AkuBacaAkuTahu
Baca Juga : Hari Buku Nasional Diperingati Setiap 17 Mei, Cari Tahu Asal-usulnya, yuk! #AkuBacaAkuTahu
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR